Bogor – Hari keempat pelatihan “The 2nd WHO-The Republic of Indonesia Defense University (RIDU) Emergency Medical Teams (EMTs) Team Member Induction Training and Training of Trainer”, yang dibuka oleh Rektor Universitas Pertahanan RI / The Republic of Indonesia Defense University (RIDU), Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., bersama Ketua Faculty Team dari WHO HQ, Dr. Roy Cosico, sebagai Technical Officer EMT di WHO HQ, didampingi oleh Dekan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., selaku Ketua Multi-Country Training Hub for Health Emergencies Operational Readiness (MULTHEOR) Indonesia. Pada kegiatan hari keempat ini difokuskan pada pelaksanaan Latihan Simulasi (SimEx) sebagai bagian krusial dari program Pelatihan EMT ke-2. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada seluruh peserta dalam menangani situasi darurat dengan efektif dan efisien. kegiatan ini bertempat di area kompleks Kampus Utama Bela Negara Unhan RI, Sentul, (27/7).
Pelatihan pada hari Keempat ini diawali dengan Morning Review, oleh faculty tim WHO-RIDU yang terdiri dari dari, Dr. John Prawira dari WHO SEARO, Mr. Eystein Grusd sebagai Logistics Coordinator Norway EMT, Ms. Louise Robinson, Training in Aid (Lead ToT Australia), dr. Yogi Prabowo, Sp. OT-K., dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Kolonel Laut (K) Dr. dr. R.M. Tjahja Nurrobi, M.Kes., Sp.OT (K) Hand., dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unhan RI, yang menjelaskan konsep-konsep dan tujuan utama Synthesis Exercise (SimEx) akan diulas kembali untuk memastikan semua peserta siap dengan baik.
Fokus utama pada hari keempat ini adalah Synthesis Exercise, yang mencakup berbagai elemen penting seperti Mekanisme Aktivasi dan Pengerahan Cepat, Dinamika Tim, Keamanan dan Keselamatan, Familiarisasi Peralatan, Logistik, serta Respons Klinis dan Kesehatan Masyarakat.
SimEx akan berlangsung di empat posko, setiap posko akan menyajikan tantangan unik kepada peserta, membantu mereka meningkatkan keterampilan dalam berbagai skenario.
Kegiatan pada posko pertama para peserta dihadapkan dengan materi tentang Keamanan Perbatasan. Tujuan dari posko ini adalah untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengelola dan memastikan keamanan di titik masuk area terdampak, serta melakukan negosiasi dalam situasi darurat.
Untuk posko kedua berupa simulasi tentang materi Manajemen Logistik. Tujuan dari posko ini untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengkoordinasikan dan mengelola sumber daya yang diperlukan dalam situasi bencana, selain itu peserta akan berlatih dalam mengatur dan memastikan kelancaran distribusi dan transportasi kebutuhan logistik.
Pada posko ketiga berupa simulasi materi Fasilitas Medis.Tujuan dari posko ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memberikan perawatan medis yang tepat dan melaporkan kondisi pasien dengan benar.
Posko keempat berupa simulasi yang berkaitan dengan penanganan warga lanjut usia (elderly villagers) dalam situasi bencana atau keadaan darurat.Warga Lanjut Usia.
Dekan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan RI, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S., selaku Ketua Multi-Country Training Hub for Health Emergencies Operational Readiness (MULTHEOR) Indonesia, berharap latihan SimEx ini akan memberikan manfaat yang besar bagi peserta dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka dalam penanganan darurat.
(Humas Unhan RI)