Bogor – Kegiatan Penutupan KKLN Mahasiswa Corhot-12 Program studi Strategi Perang Semesta Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI dengan Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dengan tema “Australia’s Strategic Position in Managing The South China Sea Dynamic Environment Toward Regional Stability”, mengulas tentang komunikasi internasional terkait Propaganda And Foreign Influence Australia, yang berlangsung secara daring online melalui zoom meeting. Jum’at (30/07).
Pada kegiatan terakhir KKLN Prodi SPS Ini, Australian Strategic Policy Institute menghadirkan Dr. Michael Hatheerell, sebagai narasumber.
Dr. Michael Hatheerell dalam paparanya berbicara tentang Memahami dan menanggapi propaganda mengharuskan kita untuk memikirkan cara bagaimana informasi yang salah dibuat dan dibagikan Aktor-aktor strategis memiliki alasan berbeda untuk menyebarkan informasi palsu. Informasi tersebut berpotensi menyesatkan tetapi tidak dibuat atau ditransmisikan dengan Niat melakukannya.
Deep fakes menghadirkan tantangan unik yang memiliki potensi untuk membentuk informasi dan ide Identitas dan atribusi sangat penting untuk dipercaya baik dalam informasi yang disampaikan maupun ide yang dibagikan Pertimbangkan: indera penglihatan dan pendengaran kita sangat kuat ‘melihat adalah percaya’ Perkembangan teknologi yang mendukung kepalsuan mendalam menghadirkan tantangan strategis yang unik: bagaimana upaya untuk memverifikasi, mengaitkan, mencegah, dan merespons informasi yang berkembang, dalam hal ini
Dr. Hatheerell menjelaskan bahwa disinformasi harus dibedakan dari pengaruh asing. Semua pemerintah dapat berusaha untuk mempengaruhi isu-isu penting. Jika dilakukan secara terbuka dan transparan, pengaruh asing dapat berkontribusi positif pada debat publik dan merupakan bagian yang sah dari keterlibatan internasional’. Dalam hal ini pemerintah Australia mendefinisikan campur tangan asing sebagai aktivitas yang dilakukan oleh atau atas nama aktor asing, yang bersifat memaksa, menipu, sembunyi-sembunyi atau merusak, dan bertentangan dengan kedaulatan, nilai-nilai, dan kepentingan nasional Australia’.
Departemen Dalam Negeri Australia telah menetapkan hal-hal berikut sebagai sektor utama yang mungkin menjadi target campur tangan asing: Lembaga demokrasi, pendidikan dan penelitian, media dan komunikasi, beragam budaya dan bahasa masyarakat, infrastruktur penting Lima Pilar Strategi Penanggulangan Intervensi Asing Australia adalah: Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan melibatkan sektor-sektor yang berisiko untuk meningkatkan kesadaran dan mengembangkan strategi mitigasi, mencegah para pelaku dengan membangun ketahanan dalam masyarakat Australia membela langsung terhadap asing aktivitas interferensi melalui respons pemerintah yang terkoordinasi, menegakkan CFI kami, dengan menyelidiki dan menuntut pelanggaran.
Salah satu tantangan utama dalam lingkungan informasi adalah koordinasi antara lembaga yang berbeda dalam menanggapi ancaman informasi. Di Australia menanggapi ancaman dalam lingkungan informasi dibagi antara sejumlah organisasi: Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Dalam Negeri Counter Nasional Asing Interference Coordinator Counter Interference Foreign Interference Task Force Defence/The ADF Intelligence Agencies ASIO/AFP merupakan bentuk Respons terhadap ancaman domestik (seringkali dibentuk oleh informasi dan ide) Departemen terkait untuk area masalah (yaitu Dept Health/Dept Educotion) Respon membutuhkan kombinasi keterampilan teknis (cyber, design) dan ‘soft’ skills (pemahaman kognisi, psikologi, masyarakat, identitas, politik) Menemukan respon yang ideal dalam domain informasi tidak hanya tergantung pada siapa yang memiliki kemampuan yang tepat, tetapi juga pada etika, politik dan sosial. dampak beroperasi di domain informasi.
Tantangan Kebijakan diantaranya Respon yang berbeda terhadap informasi ide, Salah satu tantangan kebijakan utama adalah berurusan dengan batas antara informasi dan kebocoran. Melindungi domain informasi adalah mungkin dan penting: Tanggapan pemerintah Menghindari bahaya. Mendorong dan menyediakan ruang bagi media Independen/semi-independen dan organisasi masyarakat sipil. Investigasi Sumber Terbuka. Bellingcat Domain ide berbeda melalui cara terbaik untuk mengelola ini adalah untuk memastikan pemahaman yang relatif bersama tentang bahan (informasi) dan sifat suara kunci.
Materi yang disampaikan pada Kegiatan kuliah KKLN ini disikapi serius dan antusias oleh para mahasiswa Corhot-12, hal ini terlihat pada sesi diskusi dan tanya jawab, berbagai pertanyaan yang terkait permasalahan yang disampaikan oleh pemapar, mendapatkan respon yang baik.
Kegiatan penutupan KKLN Prodi Strategi Perang Semesta FSP Unhan dilaksanakan oleh Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Kolonel Laut (E) Dr. Beni Rudiawan., S.E., M.Si (Han) melalui closing speech mewakili Dekan Fakultas Strategi Pertahanan menyampaikan, kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan perkembangkan dan pengetahuan lingkungan strategis saat ini, selain itu memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unhan untuk belajar memahami cara pandang pemikiran dan kebijakan pemerintah Australia dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis
Kegiatan penutupan KKLN ini dihadiri oleh Sesprodi Strategi Perang Semesta, Kolonel Czi Helda Risman, M.Han., para Dosen Tetap Prodi Strategi Perang Semesta, dan seluruh mahasiswa Prodi Strategi Perang Semesta Cohort-12.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI