Bogor – Pelaksanaan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Prodi Peperangan Asimetris (PA) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI pada kegiatan hari kedua KKDN melaksanakan diskusi bersama jajaran Korem 091/ASN (Aji Surya Natakesuma) dengan tema “Kompleksitas Ancaman Asimetris Pada Aspek Sosial Budaya di Kota Samarinda Sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota Negara Nusantara”, kegiatan ini berlangsung secara daring online melalui zoom meeting, KKDN sebagai kegiatan rutin tahunan setiap Fakultas di Unhan RI, pada pelaksanaan KKDN FSP TA.2022 dipimpin oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI, Mayor Jenderal TNI TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), di dampingi oleh Sesprodi Peperangan Asimetris FSP Unhan RI Kolonel Laut (P) Dr. Rudy Sutanto, S.I.P., M.M, CIQaR.
Kegiatan hari kedua ini menghadirkan narasumber Komandan Korem (Danrem) 091/ASN, Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, S.I.P., M.Si., yang diwakili oleh Kepala Staf Korem (Kasrem) 091/ASN, Kolonel Inf Triyono, S.Sos., dengan moderator diskusi Dr.Cempaka Timur, M.Si(Han).
Melalui pemaparannya Kasrem 091/ASN menjelaskan komando kewilayahan memiliki kontribusi besar terhadap pelaksanaan tugas pembinaan teritorial untuk mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh dalam kepentingan pertahanan negara, pelaksanaan tugas pokok Korem 091/ASN tidak terlepas dari dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik dalam lingkup global, regional, maupun nasional yang kompleks dan dinamis yang terkadang mengancam kedaulatan NKRI, tentang situasi dan kondisi di Samarinda, mengenai Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) bidang pertahanan di wilayah Samarinda, seperti sengketa lahan kelompok tani dengan warga pemilik lahan, kemudian pengosongan lahan bangunan sekertariat DPD Golkar, lahan milik Pemkot, pengosongan lahan bangunan RS Islam oleh Pemprov penolakan pemindahan lahan SMA 10 Samarinda, sengketa lahan antara masyarakat dengan IUP tambang batubara.
Lebih lanjut disampaikan Kasrem 091/ASN, kegiatan yang dilaksanakan dalam menghadapi AGHT ini antara lain, Secara periodik melaksanakan kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), sebagai forum yang digunakan untuk membahas penyelenggaraan urusan pemerintahan umum yang dilaksanakan secara periodik, melaksanakan kegiatan Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) sebagai wadah pada daerah tingkat satu dan dua untuk saling bertukar data dan informasi, melaksanakan Penyelenggaraan kegiatan komunikasi sosial (Korem dan Kodim) dalam rangka mencegah dan menangkal radikalisme, melaksanakan Komoditas sosial antara aparat pemerintah dengan masyarakat (Toga, Tomas, Toda, dll), juga melaksanakan komunikasi sosial dengan pelajar dan mahasiswa, dalam mencegah AGHT ini juga Korem 091/ASN melaksanakan ceramah Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, serta Kegiatan fasilitator kegiatan Pramuka dan Kepemudaan, melaksanakan penyelenggaraan Cegah Dini (Ceni), Deteksi Dini (Deni) , dan Peringatan Dini (Peni) oleh aparat intelejen serta penyelenggaraan pembinaan satuan operasional sesuai dengan Program Kerja.
Dalam kesempatan ini Kasrem 091/ASN juga menjelaskan beberapa hambatan pelaksanaan pembinaan teritorial, diantaranya Jumlah aparat teritorial secara kuantitas masih mencapai 74% , SDM yang tergelar diwilayah Kodim Samarinda perlu ditingkatkan, sementara dihadapkan kondisi geografi, sarana mobilitas apter perlu ditingkatkan,
Kemampuan sarana Kodal masih terbatas (Alkom Dan daerah-daerah tertentu tidak terjangkau siyal), Peran tokoh masyarakat di wilayah Samarinda perlu adanya pendampingan secara terus menerus dan Gelar kekuatan satuan Koramil belum sesuai dengan jumlah Kecamatan.
Hal-hal menonjol atau penting yang berkaitan dengan bidang Pertahanan Kota Samarinda yaitu Rencana tata ruang wilayah (RT/RW) kota Samarinda Belum selaras atau Diorientasikan pada Pembangunan lbu Kota Negara Nusantara, Termasuk didalamnya tata ruang wilayah Pertahanan. Rencana strategi pembangunan gelar Kekuatan di Kaltim termasuk Samarinda belum mengakomodir Kebutuhan Pengamanan IKN, Pembangunan insfrastruktur jaringan komunikasi belum mampu mendukung kebutuhan tantangan Iptek apabila berdiri IKN Nusantara di PPU, Perlunya atensi terhadap kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan yang dapat menjadi Potensi Bencana Alam khususnya banjir dan tanah longsor serta ketersediaan air bersih, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (pangan, pendidikan. kesehatan, dan Perumahan) akan semakin meningkat.
lDari kegiatan pemaparan ini dikembangkan dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab antara para civitas akademika Prodi Peperangan Asimetris dengan narasumber, seperti potensi kehadiran orang asing dan pengaruh budaya asing di IKN, penanganan dan antisipasi masalah Narkoba, Upaya Korem 091/ASN Deteksi dini dan cegah dini terhadap paham teroris dan Radikalisme, ancaman militer dan Nir-militer, kerjasama satuan kewilayahan bersama Pemerintah Daerah dalam penanganan masalah Potensi konflik ormas.
Kegiatan KKDN FSP Unhan RI ini diikuti oleh seluruh Mahasiswa FSP Unhan RI, dosen dan staf.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI