Bogor – Hari Ketiga Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Program Studi Magister Strategi Pertahanan Laut (S2) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI TA.2022 yang diselenggarakan secara daring online dengan tema “Membangun Sistem Pertahanan Perairan Pedalaman menghadapi Ancaman Non Militer Guna Mendukung Pertahanan Negara”, Kegiatan ini dipimpin oleh Dekan FSP Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), didampingi oleh Wakil Dekan FSP Laksama Pertama TNI Dr. Ir. Beni Rudiawan., S.E., M.M., M.Si (Han) dan Sesprodi Strategi Pertahanan Laut Kolonel Dr. Aries Sudiarso, S.T., M.M., CHRMP., CTMP. Rabu (16/2/2022).
Kuliah Kerja Dalam Negeri hari ketiga menghadirkan narasumber Kasi Ops Kasrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kolonel Inf Ricky Budi M.S., S.Sos., M.Han dengan di moderatori oleh Dr. Lukman Yudho P., S.I.P., M.A.P., CIQaR.
Kegiatan Webinnar seluruh civitas akademika Prodi SPL FSP Unhan RI menerima pemaparan dari Kasi Operasi Kasrem 091/ASN, Kolonel Inf Ricky Budi M.S., S.Sos., M.Han., dengan topik pembahasan “Tinjauan Gelar dan Operasi Strategi TNI AD Menghadapi Ancaman Non Militer di Kota Samarinda”.
Dari materi yang disampaikan oleh narasumber diawali dengan penjelasan gambaran wilayah kota Samarinda dimana Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kaltim, dengan Luas wilayah mencapai 718,00 KM², atau setara dengan luas Negara Singapura, untuk jumlah penduduk kota Samarinda pada bulan September 2020 dari hasil Sensus Penduduk tahun 2020 mencapai 865.911 Jiwa, untuk instansi pemerintah tingkat kecamatan sebanyak 10 Kecamatan yang didukung dengan Satuan Teritorial Koramil sejumlah 5 Satuan.
Dari pemaparan Kasi OPS Korem 091/ASN, dapat diambil garis besar bahwa potensi ancaman non militer yang memungkinkan terhadap Kota Samarinda adalah SARA, sengketa lahan, tambang illegal dan kelompok radikal. Strategi menghadapi ancaman non militer di wilayah Samarinda yakni dengan menyiapkan kekuatan TNI AD dibawah kendali Danrem 091/ASN dan Kodim 0901/SMD, sebagai satuan wilayah yang melaksanakan fungsi teritorial, sementara Batalyon Infanteri 611/Awang Long atau (Yonif 611/Awang Long) yang merupakan satuan bawah kendali Korem 091/ASN, Kodam VI/Mulawarman berperan sebagai satuan pemukul dengan dibantu jajaran Badan Pelaksana Kodam sebagai pendukung.
Selain itu Kasi Ops Korem 091/ASn menjelaskan dalam menghadapi potensi ancaman non militer, Korem 091/ASN melaksanakan kegiatan FORKOPIMDA dan KOMINDA secara periodik, serta melaksanakan penyelenggaran kegiatan komunikasi sosial Korem dan Kodim, ceramah bela negara atau wawasan kebangsaan, kegiatan pramuka atau kepemudaan dan penyelenggaraan deteksi dini dan cegah dini oleh aparat intelijen.
Persepsi Angkatan darat mengenai ancaman non militer melalui perairan dalam atau sungai harus ada sinergitas dari matra lain dalam hal ini Angkatan laut untuk ikut membantu menjaga keamanan karena luasnya sungai yang berada di Kalimantan. Hal itu juga harus didukung infrastruktur yang baik guna menjaga sungai Mahakam dan daratannya. TNI AD Korem 091/ASN sudah memiliki rencana membangun kotama khusus untuk Ibu kota baru guna mencegah Ancaman Militer maupun Non Militer.
Selain menerima pemaparan dari narasumber kegiatan KKDN ini juga dilaksanakan diskusi dan tanya jawab, beberapa topik pembahasan meliputi strategi dan Pola gelar Kekuatan Korem 091/ASN menghadapi Ancaman Militer dan Non Militer, pengaman objek vital dan orang asing serta wilayah perbatasan.
Acara KKDN Prodi SPL ini juga diikuti oleh Asren Lantamal Tarakan Kolonel Laut Teguh Santoso dan seluruh Mahasiswa Program Studi Strategi Pertahanan Laut serta Dosen Unhan RI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI