Bogor – Kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri mahasiswa program studi Diplomasi Pertahanan (DP) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, yang digelar secara daring online dengan tema “Konsep Bela Negara di Ibukota Negara, Nusantara”, kegiatan KKDN mempunyai peran penting dalam membangun perspektif para civitas akademika Unhan RI agar mampu menyusun sebuah konsep pemikiran pengembangan sumber daya pertahanan negara untuk pemerintah pusat maupun daerah dan konsep penataan pertahanan, KKDN juga merupakan salah satu bentuk aplikasi secara langsung dari teori yang telah diterima oleh mahasiswa yang dihadapkan dengan kondisi nyata di lapangan, KKDN FSP Unhan RI ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), didampingi Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Laksama Pertama TNI Dr. Ir. Beni Rudiawan., S.E., M.M., M.Si (Han) dan Sesprodi Diplomasi Pertahanan Kolonel Inf Dr. Sunarko, S.E., M.Sc., P.Sc. Jum’at (18/2/2022).
Pelaksanaan KKDN Program Studi Diplomasi Pertahanan FSP Unhan RI menghadirkan narasumber Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc. adalah seorang pengamat pertahanan dan koordinator Lab 45. Melalui pemaparannya Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc., dengan tema “IKN as CoG in sense of Border Defense”, dijelaskan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, atau yang dinamakan Nusantara bukan sesuatu yang mudah. Tetapi, pemindahan ini telah ditetapkan, dan Presiden Joko Widodo juga telah menurunkan penetapan mengenai Ibu Kota baru tersebut. Dalam peraturan yang dikeluarkan Presiden, salah satu elemen terpenting adalah elemen penetapan wilayah.
Nusantara sendiri akan dibagi ke dalam tiga wilayah penting, pertama adalah wilayah pusat, dimana wilayah ini akan diisi oleh pemerintahan pusat, Kedua adalah wilayah perumahan dan Pendidikan, dan ketiga akan fokus sebagai wilayah pengembangan teknologi.
Dengan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, maka Center Of Gravity (COG) sistem pertahanan Indonesia juga akan turut berubah. Namun, ini tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan memiliki dua CoG, yaitu Jakarta di Jawa dan Nusantara di Kalimantan.
Pemindahan ibu kota juga akan menjadi tantangan baru terhadap sistem pertahanan dikarenakan adanya perbedaan antara Jakarta dan Nusantara yaitu jaraknya terhadap perbatasan, dimana Jakarta memiliki jarak aman, sedangkan Nusantara akan berdekatan dengan daerah perbatasan.
Dalam kesempatan ini Narasumber juga menyampaikan bahwa ada 2 jenis sistem perbatasan untuk menjaga wilayah. Yang pertama adalah soft border, dimana ini akan menjadi perbatasan yang bebas untuk masyarakat maupun perdagangan. Sedangkan yang kedua adalah hard border dimana ini akan memerlukan securitization dan elemen militer lainnya. Demi menjaga pertahanan perbatasan, pemerintah juga telah membuat dua kerangka utama, pertama adalah strategic mobility, dengan fokus evakuasi VVIP, dan kedua adalah fortification yang terdiri dari anti-access dan area denial.
Skenario terburuk dari pemindahan ibu kota adalah terlibatnya great powers di wilayah Indonesia dimana rute AUKUS memiliki jarak yang dekat dengan Nusantara. Meskipun Indonesia tetap dengan posisi netral terhadap isu ini, mau tidak mau Indonesia akan menjadi pusat dari keterlibatan great powers ini. Untuk mencegah hal ini terjadi, perlu adanya peningkatan sistem pertahanan terutama di wilayah Nusantara.
Strategi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam mencegah skenario ini adalah peningkatan strategi pertahanan dengan poin utama adalah strategic mobility. Yang kedua adalah military deployment, dimana diciptakannya buffer zone, military corridor, anti-access dan area denial, dan in-depth maneuver. Dan yang terakhir adalah pembuatan skenario mengenai kemungkinan serangan terhadap Nusantara. Dengan demikian, aspek pertahanan IKN perlu menjadi perhatian utama untuk mewujudkan IKN yang berkelanjutan.
Kegiatan Webinar ini juga diwarnai dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi antara civitas akademika Prodi Diplomasi Pertahanan dengan narasumber.
Hari keempat kegiatan KKDN Prodi Diplomasi Pertahanan FSP Unhan RI tahun 2022 dilaksanakan seluruhnya secara online dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa FSP Unhan RI, Dosen dan staf.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI.