Bogor – Kegiatan KKDN Hari Keempat, Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Diplomasi Pertahanan (DP) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, melanjutkan rangkaian kegiatan webinar, tema yang diangkat adalah “Konsep Bela Negara di Ibukota Negara, Nusantara” yang dikembangkan bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kaltim dan Penanggung Jawab Bupati Penajam Paser Utara, Kegiatan KKDN tujuan memberikan pembekalan pengetahuan kepada Mahasiswa Unhan RI tentang potensi Sumber Daya Nasional daerah guna mendukung sistem pertahanan Negara yang tangguh dan handal serta mengantisipasi dan menghadapi dinamika ancaman dan pertahanan di masa depan, Penyelenggaraan KKDN FSP TA.2022 dipimpin oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), didampingi Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Laksama Pertama TNI Dr. Ir. Beni Rudiawan., S.E., M.M., M.Si (Han) dan Sesprodi Diplomasi Pertahanan Kolonel Inf Dr. Sunarko, S.E., M.Sc., P.Sc. Kamis (17/2/2022).
KKDN hari Keempat menghadirkan narasumber Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kalimantan Timur Prof. Dr. Ir. H. M. Aswin, M.M, dan Plt. Bupati Penajam Paser Utara Ir. H. Hamdam Pongrewa, dengan Moderator Dosen Diplomasi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Karmin Suharna, S.IP., M.A.
Dalam pemaparannya Prof. Dr. Ir. H. M. Aswin, M.M, dijelaskan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ini merupakan rencana yang sangat baik, dan akan menguntungkan Kalimantan Timur (Kaltim) secara signifikan, dengan adanya IKN ini akan meningkatkan perekonomian kawasan secara signifikan, serta potensi permasalahan sosialnya dapat berkurang, membangun kota yang lengkap di lokasi baru harus direncanakan dengan baik dan benar, Jika kota ini dikembangkan di lokasi kota yang sudah ada, pembangunannya akan kurang terencana dibandingkan Jakarta. Sehingga akan lebih baik jika dibangun di wilayah kota yang baru.
Kepala Bappeda Kaltim juga menunjukkan tingkat kemiskinan dan pengangguran Kalimantan Timur cukup rendah, jauh di bawah rata-rata nasional, dan ekonomi sebagian besar didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam, selain itu kondisi Penajam Paser Utara yang terletak di dekat pantai dan tidak memiliki gunung berapi, menjadikannya zona aman secara geografis, serta didukung dengan adanya sungai Mahakam yang dapat memasok banyak air ke wilayah tersebut.
Bappenas telah mengembangkan visi IKN sebagai Smart City (kota pintar) dengan teknologi dan infrastruktur transportasi yang sangat terintegrasi, Di antara proyek infrastruktur pendukung ibu kota baru adalah jalan tol Trans-Kalimantan. Namun, jalan tersebut saat ini membutuhkan perbaikan ekstensif karena sering digunakan oleh truk bertonase berat. Fasilitas tambahan tambahan termasuk bendungan pembangkit listrik tenaga air, waduk, dan zona industry juga tentu akan disiapkan untuk di bangun.
Salah satu aspek terpenting dari membangun pertahanan IKN adalah memperkuat kapasitas pertahanan Kalimantan secara keseluruhan. Dalam penjelasannya Kepala Bappeda Kaltim menyampaikan bahwa wilayah perbatasan dengan Malaysia hanya mencakup sebagian kecil Kalimantan Timur, karena Provinsi Kalimantan Utara yang mencakup sebagian besar wilayah perbatasan dengan Malaysia. Namun di wilayah perbatasan, ada kekhawatiran yang signifikan dengan kehidupan dan hak-hak masyarakat diperbatasan, dengan akses terbatas terhadap energi dan ketidakmampuan untuk menggunakan hak-hak mereka sepenuhnya karena infrastruktur yang tidak memadai.
Minimnya infrastruktur Desa Long Apari adalah akibat dari posisinya yang terisolasi, yang harus dijangkau melalui hutan. Ada ancaman bahwa daerah ini akan memisahkan diri dan mengadopsi bendera Malaysia. Meski demikian, Kepala Bappeda Kaltim meyakinkan bahwa langkah-langkah untuk mengembangkan infrastruktur di wilayah perbatasan sudah berjalan, termasuk pembangunan jembatan dan jalan tambahan, bandara untuk pesawat ringan di Long Apari, dan peningkatan pembangkit energi surya.
Kegiatan KKDN Sesi kedua, Plt. Bupati Penajam Paser Utara Ir. H. Hamdam Pongrewa menyampaikan berbagi pemikiran dan pengetahuannya kepada civitas akademika Unhan RI, dalam penjelasannya Beliau menguraikan bahwasanya Penajam Paser Utara memiliki beberapa kecamatan, tetapi hanya satu yang termasuk dalam Ibu Kota baru, yaitu Kecamatan Sepaku. Individu dan organisasi masyarakat juga harus terlibat dalam masalah keamanan dan pertahanan. Isu-isu non-militer yang ada di masyarakat dan memiliki konsekuensi yang sangat nyata jika dibiarkan tidak terkendali.
Plt. Bupati Penajam Paser Utara juga mencontohkan bahwa ada beberapa peran pemerintah yang telah dan akan terus dilakukan, yaitu 1) Penanaman ideologi Pancasila yang dapat dicapai melalui lembaga pendidikan nonformal seperti kehidupan bermasyarakat, 2) Pendidikan Bela Negara. Hal ini diyakini dapat mengurangi sikap apatis sehingga nantinya masyarakat akan selalu bekerjasama dalam menjaga keamanan dan pertahanan, 3) Mitigasi konflik sosial tidak dapat disangkal, perpindahan penduduk sipil akan menyebabkan ketimpangan ekonomi dan marginalisasi penduduk lokal, oleh karena itu pemerintah akan melakukan mitigasi dengan mempersiapkan sumber daya manusia lokal, 4) Memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat (ancaman paling serius), penguatan sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan diyakini dapat meningkatkan suasana yang lebih kondusif.
Sebelum mengakhiri pemaparannya Plt. Bupati Penajam Paser Utara menyampaikan, banyak pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dan berkewajiban membantu pemeliharaan ibu kota masa depan. Pemangku kepentingan ini akan terus bersinergi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat Penajam Paser Utara.
Kegiatan Webinar ini juga diwarnai dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi antara civitas akademika Prodi Diplomasi Pertahanan dengan narasumber.
Hari keempat kegiatan KKDN Prodi Diplomasi Pertahanan FSP Unhan RI tahun 2022 dilaksanakan seluruhnya secara online dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa FSP Unhan RI, Dosen dan staf.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI.