Bogor – Mahasiswa Fakultas Strategi Pertahanan Prodi Diplomasi Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) pada Hari ke empat ini melaksanakan kunjungan ke Seoul National University (SNU), Korea Selatan, dipimpin oleh Warek I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Unhan Mayor Jenderal TNI Sudibyo, S.E., D.S.S., M.Si, didampingi Wakil Rektor II Bid Umum dan Keuangan Unhan Mayor Jenderal TNI Lasmono, M.Si (Han), Ketua LPPPM Unhan, Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Suyono Thamrin, M.Eng.Sc, Marsekal Muda TNI Dr. Siswo Pudjiatmiko, Sesprodi Diplomasi Pertahanan, dan Dosen serta mahasiswa Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan. Kamis (27/6).
Kunjungan KKLN Mahasiswa Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan di SNU”, bertujuan untuk memperoleh informasi terkait reunifikasi Korea, sebagai tindaklanjut pendalam materi yang disampaikan oleh Profesor Kim Sung Chull dari Institute Peace and Unification Studies (IPUS) Seoul National University tentang “The Korean Peace Process”.
Pada pemaparaannya Prof. Kim Sung Chull menjelaskan tentang peran IPUS Seoul National University, yang sering melakukan proyek-proyek penelitian tidak hanya berfokus pada hubungan antar-Korea dan masalah reunifikasi, tetapi juga pada studi perdamaian secara umum dan relevansinya dengan situasi yang kompleks dan tanpa perdamaian di Semenanjung Korea.
Selain itu Institusi IPUS Seoul National University ini terdiri dari dua unit penelitian yaitu Pusat Studi Unifikasi (CUS) dan Kelompok Penelitian Perdamaian dan Humaniora (PHRG),peran dari kedua lembaga penelitian ini untuk memperoleh keuntungan dari konvergensi pengetahuan antara isu-isu lokal dan nilai-nilai universal.
Dalam pelaksanaannya CUS dan PHRG bekerja bersama untuk menciptakan paradigma baru tentang studi perdamaian dengan mencari pengetahuan multidisiplin dan konvergen tentang perdamaian dan perdamaian. IPUS berurusan dengan subyek mulai dari diaspora Korea Utara, program nuklir Korea Utara, dan keluarga yang terpisah di kedua Korea, dengan topik yang lebih luas seperti pengembangan ekonomi dan perusakan ekologis, sengketa historis dan teritorial, agama dan perdamaian, kekerasan dan keadilan transisi, perdamaian gerakan, dan bantuan kemanusiaan dan perlindungan.
Dari pemaparan Prof. Kim Sung Chull ini mendapat respon positif dari peserta studi KKLN Unhan dengan banyaknya pertannyaan dari peserta perkuliahan pada sesi diskusi dan tanyajawab.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh civitas akademika Unhan kepada Prof Kim Sung Chull, mengenai peranan hubungan Diplomatik disekitar Kawasan Regional maupun Internasional dalam persoalan semenanjung Korea, Peran negara-negara ASEAN dalam penyelesaian semenanjung Korea, serta Langkah-langkah kontribusi yang dapat dimainkan oleh ASEAN dan khususnya Indonesia dalam proses pembangunan perdamaian.
Dari kegiatan Studi Visit KKLN Mahasiswa Unhan di IPUS Seoul National University ini mendapat respon positif dari Profesor Kim Sung Chull yang mengatakan, bahwasanya pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Universitas Pertahanan merupakan pertanyaan yang kritis sehingga butuh waktu yang lebih untuk menjawab semua pertanyaan yang ada. Dengan demikian, membutuhkan waktu lebih sebanyak 30 menit untuk menjawab pertanyaan.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan