Bogor – Program Studi Diplomasi Pertahanan, dipimpin oleh Wakil Rektor I Unhan Mayor Jenderal TNI Sudibyo, S.E., D.S.S., M.Si, dengan didampingi Mayor Jenderal TNI Lasmono, M.Si (Han), Ketua LPPPM Unhan, Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Suyono Thamrin, M.Eng.Sc, Marsekal Muda TNI Dr. Siswo Pudjiatmiko, serta Sesprodi Fakultas Keamanan Nasional Unhan, Dosen dan mahasiswa Prodi Diplomasi Pertahanan Unhan, hari ke empat KKLN (Kuliah Kerja Luar Negeri) melaksanakan studi visit di The Asan Institute of Policy Studies, tujuan dilaksanakannya studi visit ini untuk mengetahui peran ASEAN dalam proses keterbukaan Korea Utara dengan dunia internasional serta proses perkembangan reunifikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Kamis (27/6)
Pada studi visit KKLN Prodi Diplomasi Pertahanan, diisi dengan seminar yang diberikan oleh Dr. Lee Jaehyon di The Asan Institute for Policy Studies, dengan membahas bagaimana posisi serta kontribusi Korea Utara dalam dinamika dunia internasional.
Selain itu dalam pemaparannya dibahas pula, keterkaitan antara peran ASEAN sebagai partner strategis bagi Korea Utara, dimana terdapat kesamaan sejarah, hubungan diplomatik, kesamaan sistem politik, dan kerjasama ekonomi.
Dengan adanya keterkaitan-keterkaitan tersebut, ASEAN dapat membuat Korea Utara menjadi lebih terbuka dengan dunia internasional dan dapat dimulai dari mengikutsertakan Korea Utara dalam forum-forum regional di Asia Tenggara. ASEAN harus menjalankan soft diplomacy bagi Korea Utara untuk membangun kepercayaan Korea Utara sehingga menjadi terbuka dan turut menjalankan perannya dalam dunia internasional walaupun memakan waktu yang lama.
Seperti yang dikatakan Dr. Lee Jaehyon tentang Hubungannya Korea Selatan dengan ASEAN, bahwasanya Korea Selatan tidak begitu peduli dengan isu keamanan wilayah regional ASEAN, tetapi jika Korea Selatan ingin mendapatkan dukungan dari ASEAN maka Korea Selatan harus peduli dengan isu-isu keamanan di ASEAN.
Lebih jauh Dr. Lee Jaehyon menambahkan bahwa Korea Selatan dan ASEAN menjalin kerja sama keamanan adalah karena perbedaan ancaman yang dihadapi, karena jika ancaman yang dihadapi sama, maka kerja sama tidak perlu dibentuk dikarenakan kerja sama tersebut akan terjalin secara alamiah. ”walaupun tidak memiliki kaitan secara langsung dengan isu keamanan regional masing-masing, ASEAN memiliki kekuatan untuk terus mendorong perdamaian di semenanjung Korea pun sebaliknya, Korea Selatan dapat membantu menjembatani penyelesaian isu-isu baik isu keamanan tradisional maupun isu keamanan non tradisional di wilayah ASEAN seperti penyelesaian sengketa di Laut China Selatan” tutup Dr. Lee Jaehyon.
Guna memperdalam tentang materi yang dibawakan oleh Dr.Lee Jaehyon, seminar ini dikembangkan juga melalui sesi diskusi dan tanya jawab antara Mahasiswa Unhan prodi Diplomasi Pertahanan dengan narasumber.
Pelaksanaan seminar ini ini diakhiri dengan pemberian cinderamata plakat oleh Wakil Rektor I Unhan kepada Dr. Lee Jaehyon, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh Peserta KKLN Prodi Diplomasi Pertahan Unhan. (Anh)
Mengetahui: Kabag Humas Unhan