Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D., hadir sebagai narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Konsep Strategi Pertahanan dan Keamanan Ibu Kota Nusantara Berbasis Pertahanan Nasional Cerdas 5.0”, yang dibuka langsung oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D. kegiatan ini bertempat di Hotel Le Meridien Jl. Jenderal Sudirman No.Kav 18 – 20, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Rabu (3/4).
Kegiatan FGD ini dilaksanakan dalam 3 sesi dengan menghadirkan narasumber lainnya yaitu Dansesko TNI, Marsekal Madya TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr.(Han)., Ketua Tim Strategi Kerjasama Nasional dan Penilaian GCI BSSN, Agria Rhamadhan, Deputi Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas, Bogat Widyatmoko, SE., MA, Direktur Program Pasca Sarjana STIK, Brigjen. Pol. Dr. Indarto, S.H., S.Sos., S.I.K., M.Si., Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M, Ph.D, Sekertaris Jenderal Strahan Kemhan RI, Brigjen TNI Dr. Oktaheroe Ramsi S.IP., M.Sc., Deputi Pemantapan Nilai – Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc., serta Dosen Streaming Studi Keamanan Binus University, Curie Maharani Savitri, Ph.D.,. Acara dipandu oleh moderator : Dr. F.G. Cempaka Timur, S.I.P., M.Si (Han). Dosen FSP Unhan RI, dan Dr. KP Suharyono, S Hadiningrat, M.M serta Mia Amalia, S.T., M.Si., Ph.D dari Lemhannas RI.
Kepala OIKN dalam sambutannya menegaskan bahwa kewenangan OIKN mencakup regulasi urusan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan absolut, keamanan, dan pertahanan. Meskipun perangkat hankam di IKN tetap menjadi kewenangan Kemhan bersama TNI dan POLRI. Dia juga menyoroti pergeseran lanskap yang cepat di Indonesia, seperti Internet of Things (IoT), yang membuka peluang untuk menciptakan hidup yang lebih baik, sambil menghadapi tantangan baru seperti smart city features. Konsep kota hijau, cerdas, inklusif, dan berkelanjutan serta kebutuhan akan resiliensi terhadap krisis juga menjadi sorotan. Tagline IKN adalah “Liveable and Loveable City,” dengan fokus pada kebahagiaan warga dan pembangunan SDM yang mumpuni dalam smart defense. Beliau menekankan bahwa membangun IKN bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang pembangunan SDM yang menjadi pilar pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, dengan pola hidup yang efisien dan berkelanjutan.
Mengawali kegiatan FGD, dilaksanakan Paparan Konsep Strategi Pertahanan dan Keamanan 5.0 IKN oleh Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja selaku Ketua Pelaksana FGD. Dalam pemaparannya dijelaskan tentang IKN menjadi smart city maka IKN akan mempunyai konsep strategi pertahanan yang berbasis siber. Siber yang diinginkan memiliki kedaulatan, kemandirian dan ketangguhan. Membangun SDM yang memiliki talenta dalam menangani Hankam 4.0., Membentuk atau membangun Lab siber dan siber task force yang akan menangani kemanan siber 4.0 di IKN dan Ancaman siber, infratstuktur krisis. IoT & Ops teknologi. Contoh kasus ancaman siber adalah STUXNET dan NOTPETYA.
Pada sesi pertama ini Rektor Unhan RI menjelaskan tentang integrasi konsep Smart Defense and Security 5.0 dalam pengembangan strategi pertahanan yang adaptif dan resilien. Mengintegrasikan konsep smart defense menjadi sangat penting karena perubahan global dan ancaman yang dinamis, serta menghadapi teknologi dan lingkungan sosial yang terus berkembang. Konsep ini menggabungkan teknologi dan pertahanan untuk mengubah paradigma tradisional menjadi pertahanan yang canggih dan responsif, dengan memanfaatkan teknologi seperti AI, IoT, dan big data. Konsep pertahanan IKN mengombinasikan soft and hard defense yang berlapis, efektif sebagai deterrence dan menghadapi segala ancaman.
Pendekatan hard defense mempertimbangkan faktor lingkungan, geografis, dan musuh, sementara soft defense menjadikan hard defense sebagai kerangka utama dalam orkestrasi kekuatan non militer dan non konvensional seperti A2/AD (Anti-Access/Area Denial). Orkestrasi cerdas dari faktor DIME menghasilkan smart defense yang melibatkan intra-agency, institusi, kementerian, dan swasta, dengan fokus pada pengembangan kapabilitas untuk sensing teknologi smart defense. Beberapa negara seperti AS, Jepang, dan Singapura telah mengadopsi konsep ini, dengan perhatian khusus pada akuisisi teknologi cerdas, pembangunan SDM, dan komitmen anggaran yang selaras.
Selanjutnya Rektor Unhan juga menjelaskan bahwa Lapis diplomasi IKN harus relevan dengan kepentingan umum dan prioritas strategis, dan fokus utama pada penanganan ancaman dari negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei. Kesimpulannya, integrasi teknologi canggih diperlukan untuk menghadapi ancaman yang kompleks, dengan kerjasama multi sektor dan pendekatan holistik dan adaptif. Rekomendasi yang diajukan termasuk peningkatan ketersediaan SDM, integrasi teknologi, dan pembentukan Puskom Siber sebagai infrastruktur kritis.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan RI, Laksda TNI Dr. Ir. Agus Adriyanto, S.T., M.M., M.Tr. Opsla., CIQnR., CIQaR., IPU., Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN Eng., Direktur Pascasarjana Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.Sos., S.I.P., M.Tr (Han)., Kepala LPPM Unhan RI, Laksda TNI Dr. Ir. Edy Sulistyadi, S.T., IPU., CIPA., ASEAN Eng., Kepala LPPN Unhan RI, Laksda TNI Dr. Wahyu Mujiono, S.H., M.H., Dekan FSTP Unhan RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng.,Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Priyanto, S.I.P., M.Si (Han).,Wakil Dekan Bid. Keuangan dan Umum FSP Unhan RI, Brigjen TNI Sudaryono, S.I.P., M.Han., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI, Brigjen TNI Ir.Kristijarso, S.I.P., M.M., dan Wadek Bid. Akademik dan Kemahasiswaan FMP Unhan RI, Brigjen TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR.,
Kegiatan sesi pertama ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata kepada narasumber dan moderator oleh Rektor Unhan RI.
(Humas Unhan RI)