Bogor – Kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri Hari Ke – 3 Mahasiswa Program studi Strategi Perang Semesta FSP Unhan RI bersama Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dengan tema KKLN “Australia’s Strategic Position in Managing The South China Sea Dynamic Environment Toward Regional Stability”, yang diselenggarakan secara daring online menggunakan sarana LiveStorm, membahas Kerangka Kerja Manajemen Krisis Pemerintah Australia. Selasa (28/7).
Kegiatan KKLN ini didampingi oleh Sesprodi Strategi Perang Semesta, Kolonel Czi Helda Risman, M.Han, beserta seluruh Dosen Prodi Strategi Perang Semesta, dan Dosen Fakultas Strategi Pertahanan, untuk kegiatan Kuliah online hari ke – 3, ini menghadirkan narasumber Dr. Andrew Devies Director of the Defence and Strategy Program at the Australian Strategic Policy Institute dan Dr. Robert Glasser Head Climate and Security Policy Center.
Dr. Andrew Devies melalui pemaparannya menjelaskan tentang “Bentangan bahaya” di Australia, seperti Kebakaran hutan, Banjir, Siklon tropis, Penyakit menular pada manusia dan hewan, Cuaca luar angkasa, Serangan / kegagalan dunia maya serta Terorisme.
Undang-undang negara bagian dan teritori Australia memberi wewenang kepada pejabat untuk menyatakan keadaan darurat dan membuat perintah darurat Undang-undang Persemakmuran berlaku untuk operasinya sendiri Responden pertama adalah lembaga negara bagian dan teritori Beberapa dikelola oleh sukarelawan.
Dalam penanganan bencana mencalonkan Menteri yang bertanggung jawab atas bencana dan krisis, komite yang mendukung seluruh tindakan pemerintah yang terkoordinasi Semua memiliki keterlibatan dengan LSM, masyarakat sipil serta industri. Beberapa bencana melebihi kemampuan negara bagian atau teritori. Bantuan antarnegara bagian, lembaga Persemakmuran yang rutin dan efektif dapat membantu dalam tanggap bencana dan krisis Peran khusus ADF, tetapi juga lembaga lain. Dan Bukan hanya Pemerintah, Individu, keluarga dan masyarakat semua berperan. Pencegahan, Persiapan, Respon dan Pemulihan serta Pengurangan Risiko.
Reformasi terkini, Penekanan pada strategi pengurangan risiko seluruh pemerintah. Seluruh ekonomi beserta seluruh komunitas, Kebakaran hutan yang parah pada 2019-20 dan pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung telah mengubah pengaturan dalam penanganannya. Dokumen-dokumen utama, Kerangka Kerja Manajemen Krisis Pemerintah Australia dalam Pengaturan Bencana Nasional Australia, Undang-Undang Deklarasi Darurat Nasional 2020.
Pada sesi ke dua kuliah online ini, Dr. Robert Glasser sebagai Head Climate and security policy center, menyampaikan terkait dengan Climate change as a driver of defence strategy (Perubahan iklim sebagai pendorong strategi pertahanan), Asia Tenggara memiliki tingkat kenaikan permukaan laut tercepat (berkali-kali rata-rata global) dan terbesar dalam resiko menurut populasi. Secara teknis sulit untuk dipelajari, penelitian memperlakukan bahaya sebagai variabel independen. Perubahan iklim meningkatkan risiko kejadian majemuk dan dampak berjenjang: Meningkatkan keparahan dan frekuensi bahaya yang muncul secara tiba-tiba, seperti angin topan, banjir, dan kebakaran hutan.
Paparan Indonesia terhadap kenaikan permukaan laut, 14 kali lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini adalah negara yang paling terpapar di dunia, terhitung 11% mengejutkan dari total luas lahan global yang berisiko (kurang dari dua meter di atas permukaan laut rata-rata). Sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di masyarakat pesisir. Puluhan juta di antaranya akan semakin terkena dampak langsung banjir ekstrem.
Beberapa implikasi terhadap penyiapan Peralatan, infrastruktur, operasi, jalur pasokan, Tanggap Bencana Domestik, Misi kemanusiaan di wilayah kami, Misi stabilisasi: ketidakstabilan regional – Intelijen: Bahaya Iklim Konflik ketidakstabilan. Mitigasi iklim semakin cepat: Energi terbarukan semakin kompetitif Sektor Keuangan: penetapan harga risiko fisik dan transisi Opini publik “Net zero pada tahun 2050”.
Kegiatan Kuliah online ini diikuti dengan antusias oleh civitas akademika Chohort 12 Mahasiswa Prodi Strategi Pertahanan Semesta Fakultas Strategi Pertahanan Semesta Universitas Pertahanan RI, terlihat dari keaktifan dalam menyampaikan pertanyaan pada sesi diskusi dan tanya jawab. Melalui program KKLN ini, para mahasiswa Prodi SPS Unhan RI dapat membuka interaksi dengan akademisi di luar negeri sehingga nantinya akan dapat meningkatkan hardskill dan softskill juga perluasan jejaring.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI