Jakarta – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) kembali menggelar kuliah eksklusif yang memberikan wawasan mendalam bagi mahasiswa Pascasarjana Program Magister Eksekutif Program Studi Strategi Perang Semesta (SPS) Fakultas Strategi Pertahanan (FSTP). Kuliah ini diisi oleh Prof. Michael Rainsborough, seorang pakar terkemuka dalam bidang strategi militer dan pertahanan dari Australian War College didampingi oleh Kaprodi Magister Strategi Perang Semesta Kolonel Inf Dr. Almuchalif Suryo, S.I.P., M.A., dan Dosen Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI, Dr. Fauzia G. Cempaka T., S.IP., M.Si (Han). Kuliah tata muka ini berlangsung ruang kelas eksekutif, Lantai 2, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba No. 14, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
Prof. Michael Rainsborough pada kegiatan kuliah tatap muka ini mengetengahkan dua topik utama: Guerrillas in the Mist: Reassessing Strategy and Low-Intensity Conflict dan The Reawakening of Totalising Theories of COIN after 9/11: The Global War on Terror. Kedua topik ini bertujuan memberikan wawasan kritis bagi mahasiswa dalam menganalisis dan merespons dinamika strategi pertahanan modern di era ketidakpastian geopolitik.
Pada sesi pertama ini yang berjudul “Guerrillas in the Mist: Reassessing Strategy and Low-Intensity Warfare,” Prof. Rainsborough mengajak mahasiswa untuk mengkritisi dan mengevaluasi kembali pemahaman tradisional tentang perang gerilya dan konflik berintensitas rendah. Ia berpendapat bahwa mengklasifikasikan perang gerilya sebagai kategori perang yang terpisah adalah sebuah kesalahan yang dapat mengarah pada kesalahpahaman dalam kebijakan pertahanan.
Prof. Rainsborough menyarankan agar para mahasiswa kembali kepada pemahaman klasik dari teori Clausewitz tentang perang, yang lebih tepat dalam menjelaskan dinamika konflik berintensitas rendah. Menurutnya, pemahaman yang salah tentang perang gerilya bisa menyebabkan lima kesalahan pemahaman utama, yang sering kali berujung pada kesalahan dalam perumusan kebijakan. Dengan mengadopsi pendekatan Clausewitzian, konflik berintensitas rendah dapat lebih dipahami sebagai bagian integral dari peperangan secara umum, bukan sebagai fenomena yang terpisah.
Untuk kuliah tatap muka sesi kedua, dengan topik “The Reawakening of Totalising Theories of COIN after 9/11: The Global War on Terror”, Prof. Rainsborough menjelaskan tentang, menelusuri kembali teori COIN dalam perang global melawan terorisme. Prof. Rainsborough juga mengupas tuntas evolusi dan dampak dari teori-teori Counter-Insurgency (COIN) sejak peristiwa 9/11. Prof. Rainsborough menyoroti bagaimana strategi global dalam perang melawan terorisme, yang dimulai dari era George W. Bush hingga pemerintahan Joe Biden, telah mengalami perubahan signifikan dalam merespons ancaman terorisme global.
Prof. Rainsborough menjelaskan bahwa kebangkitan kembali teori-teori totalisasi dalam COIN pasca 9/11 telah membentuk ulang cara pandang terhadap operasi militer global, mengarah pada strategi yang lebih komprehensif dalam menghadapi terorisme. Perubahan ini, menurutnya, tidak hanya melibatkan kekuatan militer, tetapi juga pendekatan yang lebih holistik dalam mengatasi akar penyebab terorisme, termasuk aspek geopolitik, sosial, dan ekonomi. Dengan demikian, mahasiswa diajak untuk memahami kompleksitas strategi pertahanan global dalam konteks perang melawan teror, yang tidak hanya melibatkan kekuatan militer tetapi juga diplomasi dan pembangunan.
Tidak hanya terbatas pada penyampaian materi, kuliah ini juga diikuti dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif antara mahasiswa dan Prof. Rainsborough. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai topik yang dibahas, mengajukan pertanyaan kritis, dan mendiskusikan aplikasi teori-teori yang dipelajari dalam konteks aktual. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul mencakup berbagai aspek, mulai dari strategi militer dalam menghadapi gerilyawan hingga tantangan global dalam memerangi terorisme, semuanya dijawab dengan jelas dan komprehensif oleh Prof. Rainsborough.
Melalui kuliah ini, Unhan RI menunjukkan komitmennya dalam menyediakan pendidikan pertahanan yang relevan dan berkualitas tinggi, yang mampu mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi pemimpin strategi pertahanan yang tangguh dan visioner. Dengan memahami dinamika global dan tantangan yang semakin kompleks, para mahasiswa dipersiapkan untuk menghadapi masa depan dengan strategi yang adaptif dan kreatif, selaras dengan perubahan zaman dan kondisi geopolitik yang terus berkembang.
Kuliah offline ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga membekali mahasiswa dengan pemahaman praktis yang akan berguna dalam karier mereka di bidang pertahanan. Interaksi langsung dengan pakar internasional seperti Prof. Rainsborough memberikan dimensi baru dalam proses pembelajaran, menjadikan kuliah ini sebagai salah satu momen penting dalam perjalanan akademik para mahasiswa di Unhan RI.
(Humas Unhan RI)