Bogor – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M berikan kuliah umum di Unhan dengan tema “Membangun TNI AL yang profesional dan modern dalam mendukung kebijakan poros maritim dunia”, bertempat di Kampus Bela Negara, IPSC Sentul, Jumat, (9/11)
Sebelum kuliah umum dimulai, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP berkesempatan menyambut Kasal, dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara TNI AL dan Unhan tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi program studi S-2 dan S-3 di Unhan bagi personel TNI AL.
Menurut Rektor Unhan, Kerjasama Unhan dan TNI AL dalam rangka meningkatankan pendidikan, penelitian dan kualitas sumber daya manusia serta pengembangan ilmu pengetahuan berbasis kemaritiman guna mendukung Tridharma perguruan tinggi, selain itu disampaikan juga, kegiatan kuliah umum ini merupakan suatu kehormatan bagi civitas akademika Unhan serta untuk lebih memantapkan pemahaman dan menambah pengetahuan sebagai bekal serta acuan dalam menunjang perkuliahan.
Kuliah Umum Kasal ini diawali dengan latarbelakang peran laut sebagai jalur perdagangan dunia yang mengalami peningkatan dan volume barang bongkar muat di seluruh pelabuhan dunia sementara 61% kegiatan bongkar muat terjadi di pelabuhan laut Asia, menjadikan kawasan Asean perdagangan laut tertinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi situasi geostrategis dengan adanya Fokus perhatian geopolitik dunia beralih dari Asia-Pasifik menjadi Kawasan Indo-Pasifik dan berlomba menanamkan pengaruhnya di negara kawasan Indo-Pasifik.
Pengaruh lain perkembangan situasi strategis dunia dari perubahan Uni-polar menjadi Multi-polar dari negara besar seperti Amerika, China dan Rusia, kondisi lingkungnan strategis juga dipengaruhi oleh adanya peperangan modern seperti Environmental Warfare (Peperangan Lingkungan), Financial Warfare, Trade Warfare, Biological Warfare, Legal/Law Warfare, Cultural Warfare, Media Warfare, Cyber Warfare.
Kondisi geopolitik global masa depan, pada 2050 perkembangan populasi dunia diprediksi mencapai 9 miliar, peningkatan kebutuhan makanan 60%, kebutuhan listrik dari low carbon 95% (saat ini 33%), Bahan bakar fosil: 40% dari kebutuhan energi (separuh dari nilai saat ini).
Sumber daya Laut sebagai sumber masa depan Indonesia harus diberdayakan dengan pembangunan maritim dengan konsep sea power yaitu Kemampuan negara dalam melindungi kepentingan politik, ekonomi dan militer melalui pengendalian laut.
Lebih lanjut KASAL menjelaskan tentang strategi pembangunan TNI AL yang diselaraskan dengan lima pilar poros maritim dunia dengan metode membangun budaya maritime, Kedaulatan pangan laut, Infrastruktur dan konektivitas maritim, Diplomasi maritim dan Pertahanan maritim.
Selain itu salah satu strategi yang mungkin perlu diformulasikan bersama adalah strategi atau sistem pertahanan maritim semesta yaitu pemanfaatan seluruh elemen/komponen bangsa pada domain maritim untuk melakukan pengawasan, pengamatan dan perlindungan terhadap seluruh kepentingan nasional di laut. Implementasi kesemestaan dalam pertahanan laut dengan memanfaatkan seluruh kapal negara, armada niaga dan perikanan nasional dan pemanfaatan RIG dalam melakukan pengawasan sehingga diperlukan system yang pengamatan dan komunikasi yang terintegrasi.
Sebelum mengakhiri kuliah umum ini mahasiswa Unhan diberikan kesempatan tanya jawab dengan Kasal yang dijawab langsung dengan lugas meliputi peran TNI AL dalam menghadapi tindakan adanya pencemaran laut, konflik dan potensi konflik di laut china selatan, serta perkembangan geopolitik dan geomaritim dikawasan.
Kegiatan kuliah umum ini diakhiri dengan saling memberikan cenderamata yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama, selain mahasiswa Unhan turut serta dalam kuliah umum ini para pejabat Eselon I, II, III, dan IV serta Dosen Unhan. (Arh).
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan.