Bogor – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pertahanan (Unhan) melaksanakan Webinar diskusi panel 2 dengan topik “Strategi Pengembangan Postur Pertahanan Negara Berbasis Sishankamrata yang Valid dan Handal di Abad ke-21” melalui Video Conferrence. Senin, (28/9).
Acara Webinar ini dibuka oleh Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Oktavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR, CIQaR, dan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Guru Besar Unhan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan Ham Kantor Staf Presiden RI Dra. Jaleswari Pramodhawardhani, M.Hum., Pati Sahli Tk. III Bidang Wassus dan Lingkungan Hidup Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Benny Octaviar, MDA, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan RI Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber BSSN Brigadir Jenderal TNI Victor Tobing, Dimoderatori oleh Kapuslit Bela Negara & PKM Dr. (Cand) Ari Pitoyo Sumarno, S.A.P., M.M,.
Rektor Unhan dalam sambutannya mengatakan Webinar diskusi panel-2 terkait dengan kegiatan penelitian tentang validitas dan reliabilitas sishankamrata abad 21.
Berdasarkan hasil diskusi panel ke-1 beberapa waktu yang lalu, disimpulkan bahwa perkembangan lingkungan strategis di abad ke-21 diwarnai oleh kemunculan berbagai ancaman tradisional dan non-tradisional yang bersumber dari aktor negara dan non-negara di mandala darat, laut, udara, siber, hingga antariksa. Pada aspek geopolitik internasional, perkembangan lingkungan strategis di abad ke-21 diwarnai dengan berbagai dinamika dan ketidakpastian yang tinggi di masa depan. Tren perubahan konfigurasi kekuatan global dari unipolar menjadi multipolar di abad ke-21 ditandai oleh kemunculan emerging power yang berusaha mengimbangi Amerika Serikat (AS), yaitu Cina.
Berbagai prakiraan skenario menunjukkan bahwa dinamika balance-of-power tersebut memiliki implikasi mengkhawatirkan terhadap stabilitas keamanan global maupun kawasan Indo-Pasifik di masa depan. Penguatan militer Cina di wilayah Asia Timur hingga laut Cina Selatan serta langkah balancing yang dilakukan AS dan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik berpotensi memicu konflik di masa depan yang juga memiliki spillover effect pada Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu menyiapkan postur pertahanan terpadu yang bersifat defensif aktif untuk dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan konflik kawasan di masa depan, terutama pertahanan untuk menghadapi ancaman di Mandala laut dan udara.
Pandemi global Covid-19 juga menimbulkan berbagai ancaman multidimensional dan ketidakpastian yang tinggi terhadap perkembangan lingkungan strategis di masa depan. Pada aspek kesehatan publik, pandemi ini telah mengakibatkan hampir 30 juta kasus agregat dengan jumlah pasien meninggal dunia lebih dari 900 ribu jiwa di seluruh dunia. pada aspek ekonomi, pandemi covid-19 telah menimbulkan resesi ekonomi di berbagai negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pandemi turut menghambat mobilitas global yang berakibat pada terganggunya arus perdagangan internasional dan memicu kelangkaan berbagai komoditas. di tengah kelesuan ekonomi global dan upaya berbagai negara yang tengah berfokus menangani pandemi covid-19 di negaranya masing-masing, ada negara tertentu yang memanfaatkannya untuk memajukan kepentingan politiknya di kawasan.
Prof.Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. membahas tentang strategi perkembangan kekuatan pokok militer, Renstra Pengembangan Kekuatan pokok militer, strategi pengembangan kekuatan pokok non militer, renstra pengembangan kekuatan pokok nonmiliter, produk strategi pengembangan kekuatan pokok, status renstra I dan Renstra II pengembangan kekuatan pokok pertahanan, pengembangan kekuatan pertahanan negara ASEAN, Kebijakan staregis postur Hanneg militer dan nonmiliter, arah pengembangan postur Hanneg kekuatan ideal, strategi pengembangan postur Hanneg-kekuatan ideal.
Strategi pengembangan kekuatan pokok militer merupakan sasaran pengembangan kapabilitas (postur) Jan Mil sejalan dengan peningkatan anggaran pertahanan dalam APBN, pembangunan postur kekuatan ideal tidak dapat langsung dilakukan, tetapi melalui tahapan pembangunan kekuatan pokok (MEF), Organisai diarahkan sejalan dengan prinsip Otonomi daerah dan mewujudkan strategi militer bersifat Tri-Matra Terpadu, pembangunan kekuatan pokok Han Militer.
Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan Ham Kantor Staf Presiden RI mengatakan visi di bidang pertahanan dan keamanan 2045 yaitu keterlibatan masyarakat, pertahanan berdaya gentar tinggi, keamanan insani yang bermartabat.
Pati Sahli Tk. III Bidang Wassus dan Lingkungan Hidup membahas terkait Pembangunan Postur TNI, Perkembangan Lingkungan Strategis diantaranya melemahnya hegemoni AS karena pengaruh kekuatan ekonomi baru, Perkembangan kekuatan Tiongkok, Terorisme., Siber, Kejahatan transnasional, permasalahan SDA, konflik Laut China Selatan (LCS) serta Narkoba. Pembangunan kekuatan TNI dilaksanakan berdasarkan capability-based approach dikombinasikan dengan threat-based and budget-based untuk mewujudkan kemampuan TNI yang adaptif dalam menanggulangi berbagai jenis ancaman.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan RI membahas terkait Pembangunan Postur Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Sishankamrata yaitu melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut. Tujuan Kemhan RI yaitu terjaganya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta terlindunginya keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman, terbangunnya sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang terintegrasi dan modern, terwujudnya pengelolaan sumber daya nasional (PSDN) untuk pertahanan Negara, dan terselenggaranya pengelolaan wilayah pertahanan. Kemhan bekerja sama dengan BNPB dan Kemenkes membentuk komponen pendukung bidang kesehatan dukung percepatan penanganan Covid-19.
Kepala Pusat Operasi Keamanan Siber BSSN membahas perintah presiden yaitu harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data. Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita, kini data lebih berharga dari minyak. Sebaran Honeynet project BSSN juga sudah dibangun di 37 pemerintah, 7 informasi infrastuktur kritikal nasional, serta 13 Universitas.
Acara Webinar dihadiri oleh pejabat eselon I, II dan III Unhan, para Dosen dan Alumni Unhan.
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan.