Bogor – Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Unhan RI melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri dengan tema “Sinergi Teknologi Industri Pertahanan di Wilayah Jawa Barat Memperkuat Sistem Pertahanan Negara” dipimpin sekaligus dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan RI Mayjen TNI Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU dilaksanakan melalui daring zoom meeting mulai tanggal 28-29 April 2021. Rabu, (28/4).
Pelaksanaan KKDN dilakukan masing-masing prodi, pada hari pertama dilaksanakan KKDN Prodi TDG dan TS sementara hari kedua dilaksanakan KKDN Prodi IP dan TP. KKDN Prodi Teknologi Daya Gerak melaksanakan KKDN dengan Topik “Teknologi Material Pertahanan: Komposite dan Baja Guna Memperkuat Industri Pertahanan”.
KKDN Menghadirkan narasumber antara lain Direktur Teknologi dan Pengembang PT. Dirgantara Indonesia Marsma TNI Dr. Ir. Gita Amperiawan, M.Sc., MBA dengan materi Technology Composite pada Industri Dirgantara, narasumber kedua Dosen Fakultas Teknologi Pertahanan Dr. Maykel T.E. Manawan materi mengenai Baja.
Sementara KKDN Prodi Teknologi Persenjataan dengan topik “Konsorsium Pengembangan Roket Senjata untuk Pertahanan Negara”. Menghadirkan narasumber Dr. Yayat Ruyat, B.Eng., M.Eng yang merupakan Vice President Business Development PT. PINDAD dengan materi Strategi Penguasaan Teknologi Roket/Rudal Nasional dan Dosen Fakultas Teknologi Pertahanan Robertus Heru Triharjanto, B.Eng., M.Sc dengan materi Pengembangan Roket Pertahanan Indonesia.
Dekan FTP Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kekuatan pertahanan suatu negara, terlebih pada era sekarang ini. Negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan lebih dalam kekuatan pertahanannya.
Kekuatan pertahanan suatu negara akan lebih mumpuni bila ditunjang dengan kemampuan negara tersebut memproduksi berbagai macam produk industri pertahanan yang dimilikinya. semakin besar ketergantungan impor produk alutsista maka sesungguhnya negara sangat rentan terhadap intervensi dan sangat mudah dikendalikan negara asing. Oleh karena itu keberadaan dan pemberdayaan industri pertahanan merupakan suatu hal yang mutlak dalam rangka mewujudkan kemandirian alutsista tni. kemandirian industri pertahanan nasional akan menunjang penguatan ketahanan dan pertahanan nasional serta penegakan kedaulatan negara.
Sejauh ini terdapat sembilan BUMN yang berkarya di sektor pertahanan, diantaranya PT. Len Industri, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, PT. Pal dan PT. Dahana. sedangkan di sektor swasta nasional, terdapat 176 perusahaan yang bergiat di sektor ini sehingga keduanya (BUMN dan BUMS) merupakan aset nasional yang harus dikembangkan bersama menuju visi kemandirian industri pertahanan nasional dan produk turunannya.
Produk dari industri pertahanan sangat bergantung pada teknologi yang dipergunakan. Sementara itu teknologi memiliki keusangan seiring dengan berjalannya waktu, dan usia keusangan semakin singkat seiring dengan kemajuan teknologi sehingga penguasaan teknologi memerlukan sumber daya manusia yang harus dipersiapkan secara matang.
Pemerintah Indonesia memiliki strategi yang sangat baik dalam hal pembangunan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri sebagai bukti keberpihakan pemerintah dalam segala keterbatasannya pada peningkatan industri pertahanan nasional. sebagai contoh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama sejumlah instansi lain sedang mengembangkan kemampuan untuk bisa memproduksi sendiri roket pertahanan, R-Han 122b, untuk kebutuhan Korps Marinir TNI-Al. Selama ini kebutuhan ribuan roket jenis itu diimpor setiap tahunnya.
Unhan RI dalam hal ini Fakultas Teknologi Pertahanan melaksanakan kuliah kerja dalam negeri sekaligus melakukan penelitian terkait sinergi industri pertahanan tersebut selanjutnya kajian akademis dan masukan serta temuan selama pelaksanaan penelitian akan disampaikan oleh setiap prodi sesuai perspektif dari masing-masing perwakilan prodi pada saat seminar hasil kuliah kerja dalam negeri pada kesempatan berikutnya. Setiap prodi tentu memiliki topik tersendiri yang pada akhirnya dapat memberikan suatu rekomendasi kepada pemerintah khususnya kementerian pertahanan yang terkait pengembangan industri pertahanan.
Pelaksanaan KKDN berjalan dengan baik dan lancar, para mahasiswa pun berperan aktif dalam KKDN sehingga kegiatan diskusi berjalan lancar.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan.