Bogor – Sebanyak 20 Mahasiswa Magister (S-2) Program Studi (Prodi) Manajemen Bencana (MB) Cohort 13, Fakultas Keamanan Nasional (FKN), Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), didampingi oleh Sekretaris Program Studi Manajemen Bencana (MB) Unhan RI Kolonel Caj Dr. Kusuma, M.Si, serta Mayor Cba Wilopo dan Dian Efrianti melaksanakan kunjungan belajar ke Kantor Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika Kemayoran, Jakarta Pusat. Rabu, (09/11).
Kunjungan mahasiswa Prodi MB FKN Unhan RI diterima oleh Sub Koordinator Bidang Publikasi dan Dokumentasi Taufiq Kurniawan H, S.Sos, M.Si (Han).
Staf Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Resty Herdiani Rahayu. SST., M.Han., dalam paparannya menjelaskan tentang Masyarakat Siaga Tsunami UNESCO-IOC Tsunami Ready Community. Ada 12 indikator yang bila diwujudkan oleh komunitas/masyarakat/desa akan mendapatkan pengakuan Tsunami Ready dari UNESCO. Indonesia mengajukan 7 Masyarakat Siaga Tsunami untuk diakui secara Internasional oleh UNESCO-IOC yang didampingi oleh BMKG dan kementerian/Lembaga lain. Diantara 7 Lokasi tersebut, Kelurahan Tanjung Benoa secara resmi telah mendapat pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community.
Selanjutnya paparan materi kedua oleh Sub Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Cuaca Muhammad Fadli M.Si., menjelaskan tentang Meteorological Early Warning System (MEWS). Informasi cuaca secara umum mulai dari alur operasional informasi cuaca, jaringan pengamatan cuaca, data prakiraan cuaca sampai dengan bagaimana membuat prakiraan cuaca setiap hari. Terakhir diperkenalkan beberapa produk layanan informasi cuaca public yang dibuat oleh BMKG.
Mahasiswa juga diajak berkeliling dengan mengunjungi Ruang Operasional (Meteorologi Meteorological Early Warning System) yang disambut oleh Soenardi M.Si selaku Senior Forecaster, menjelaskan bagaimana prakiraan cuaca dibuat hingga disampaikan dalam bentuk infografis kepada public. Pada MEWS ini terdapat banyak perangkat computer yang mempunyai berbagai fungsi tersendiri untuk mendukung dalam plotting data agar menghasilkan informasi prakiraan cuaca yang akan disampaikan kepada public. Mahasiswa juga diajak mengunjungi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang disambut oleh Bagoes Adie Wibowo M.Si selaku Staff Pusat Gempa dan Tsunami. InaTEWS merupakan satu-satunya sistem peringatan dini tsunami yang berlaku di Indonesia dan seluruh daerah di Indonesia wajib menyesuaikan dengan sistem ini. Disana juga dijelaskan tentang bagaimana InaTEWS bekerja bila terjadi gempa dan tsunami.
Mahasiswa terlihat sangat antusias dengan kegiatan kunjungan belajar ini. Hal ini terlihat pada saat sesi diskusi dan tanya jawab, dimana mahasiswa sangat aktif dalam menyampaikan pendapat dan pertanyaan dalam setiap sesi kunjungan.
Naura Lulu Farhanrika, Mahasiswa Prodi MB Unhan Cohort 13, menjelaskan bahwa kunjungan ini memberi banyak wawasan terutama tentang bagaimana prakiraan cuaca dibuat dan bagaimana system peringatan dini gempa dan tsunami bekerja.
“Berkat kunjungan ini, kami jadi tahu bagaimana cara kerja BMKG dalam menyajikan informasi seperti prakiraan cuaca, bagaimana cara kerja system peringatan dini gempa dan Tsunami, dan sebagainya yang membantu masyarakat dalam mitigasi bencana hidrometeorologi, gempabumi serta Tsunami. Dan ternyata dibalik informasi prakiraan cuaca yang dapat kita akses dengan mudah melalui smartphone, terdapat banyak orang yang berusaha keras 24/7 selama 365 hari agar informasi dapat tersampaikan kepada masyarakat. Sebagai masyarakat saya sangat berterimakasih kepada BMKG yang sudah memberikan pelayanan berupa informasi cuaca public dan khusus, informasi peringatan dini, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Naura.
Kegiatan dilanjutkan dengan kuis seputar kebencanaan dan doorprize menarik dari BMKG. Selanjutnya kegiatan ditutup dengan foto Bersama dan pemberian cendramata kepada pihak BMKG dan Unhan RI.
(Humas Unhan RI).