Bogor- Mahasiswa Prodi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan (Unhan) Adib Hermawan melaksanakan Capacity Building The 2nd International Conference on Culinary, Fashion, Beauty, and Tourism. Dengan memaparkan paper berjudul “Tsunami Early Warning System to Support Tourism in Bali”. Dilaksanakan selama 2 hari pada 9-10 September 2019, Bertempat di Universitas Negeri Padang. Senin, (9/9).
Di hari pertama acara konferensi dibuka langsung oleh Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganetri, Ph.D. dalam Sambutannya mengatakan, tujuan konferensi untuk menyediakan platform dalam mengoptimalkan, meningkatkan dan mengembangkan pariwisata danekonomi kreatif di Indonesia Globalisasi Digital.
Konferensi ini juga untuk menyampaikan pesan bahwa masyarakat harus berpikiran maju lagi dan bekerja bersama-sama secara positif dan agresif untuk mempercepat Industri pariwisata dan ekonomi kreatif melalui globalisasi digital yang berdampak pada kemakmuran global industri pariwisata secara keseluruhan terutama perkembangan positif industri pariwisata di kawasan Asia-Pasifik.
Adapun selaku keynote speaker yaitu Menteri Pariwisata Indonesia, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., Bournemounth University Prof. Dimitrios Buhalis, Associate UKM Malaysia Prof. Mohd Hanafi A Damanhuri, Ph.D, South-West University Bulgaria Mincho Slavov, M.Sc, The Hong Kong Polytechnic University Prof. Eka Diraksa Putra, Ph.D., Associate Profesor UITM Malaysia Prof. Sharifah Alwiah Syed Sahil, dengan tema diskusi “Industry 4.0- Towards Opportunities and Challengs of Implementation at Tourism Sector” yang terdiri dari dua sesi diskusi.
Pada kegiatan Seminar ini, Penulis memaparkan makalah secara oral dengan judul “Tsunami Early Warning System (EWS) to support tourism in Bali. Tulisan ini dilatar belakangi bahwa fokus penelitian yakni di Bali sebagai daerah pariwisata dengan pendapatan asli daerah (PAD) terbesar adalah dari sektor pariwisata juga menyimpan ancaman bencana salah satunya adalah Tsunami. Bali memiliki banyak potensi ancaman bencana karena lokasinya yang berada di dalam ring of fire sehingga banyak menimbulkan aktivitas tektonik maupun vulkanik.
Pariwisata sebagai industri utama dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor keamanan. Bencana dapat menggangu stabilitas keamanan nasional sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi sektor pariwisata. Pada dasarnya wisatawan merasa waswas dan khawatir untuk mengunjungi destinasi yang rawan terhadap bencana. Keamanaan dan keselamatan pengunjung menjadi gagasan multidimensional dalam berbagai komponen seperti kemanan politik, keselamatan publik, kesehatan dan sanitasi, keamanan data pribadi, perlindungan bencana, dan jaminan kualitas layanan. Oleh sebab itu, faktor keselamatan dan keamanan wisatawan menjadi hal utama yang harus diperhatikan Pemerintah Provinsi Bali dalam pembangunan sektor pariwisatanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi bagaimana keterlibatan dan koordinasi antara Pemerintah Daerah atau Lembaga terkait kesiapsiagaan penanggulangan ancaman bencana tsunami ke beberapa stakeholder terkait antara lain Pemerintah Provinsi Bali, BPBD dan BMKG Wilayah III Denpasar. Penelitian ini juga menggali informasi mengenai upaya mitigasi bencana, prosedur tetap yang dilaksanakan BPBD dalam pelaksanaan penanggulangan bencana dan beberapa keterangan dari BMKG provinsi Bali terkait dengan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang telah dilakukan melalui program yang dilaksanakan. Masyarakat Bali sudah dibekali pengetahuan oleh para stake holder setempat antara lain tanda aktivasi sirine tsunami sebagai peringatan dini, mengetahui jalur evakuasi jika tsunami terjadi, bahkan masyarakat telah beberapa kali melaksanakan simulasi penanggulangan bencana. Upaya sosialisasi dan diseminasi informasi bencana yang sudah dilakukan kepada masyarakat, kesiapan personil dan sarana prasarana terkait penanggulangan bencana, update informasi dan kesiapan sistem peringatan dini. Dengan demikian dapat diketahui kesiapan Pemerintah Provinsi Bali dalam menghadapi bencana tsunami.
Beberapa pertanyaan dari para peserta Seminar dapat dijawab dengan baik oleh Penulis. Hasil tanya jawab tersebut akan dipublikasikan bersama dengan publikasi Prosiding ICCFBT 2019.
Kegiatan capacity building mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan, melalui kontribusi sebagai pemakalah dalam Seminar ICCFBT 2019 dirasa sangat bermanfaat. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat memperkaya khasanah pengetahuan, pertukaran informasi dan pengalaman seputar sektor pariwisata beserta ancaman, peluang dan tantanganya.
Pariwisata, sebagai sektor utama dalam ekonomi dunia, telah menjadi andalan ekonomi bagi negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Ketika globalisasi dan urbanisasi menjadi sebuah keharusan, migrasi penduduk terus meningkat. Jumlah wisatawan internasional yang mengunjungi tujuan wisata di seluruh dunia meningkat dengan cepat, negara-negara dan kota-kota sekarang berlomba-lomba untuk menarik wisatawan asing yang mendorong perekonomian. Di kota-kota di seluruh dunia, inisiatif seperti pengembangan bandara dan pelonggaran persyaratan visa menarik wisatawan dan pebisnis. Masa depan pariwisata Indonesia sekarang terlihat cerah, terutama sejak Presiden Joko Widodo terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia.
Pembangunan sektor pariwisata juga tidak terlepas dari sisi ancaman, khususnya adalah ancaman terkait dengan bencana alam. Terlebih lagi letak Indonesia sebagai negara dengan wilayah yang rawan akan bencana, sehingga dibutuhkan mitigasi baik struktural maupun non struktural untuk mendukung pembangunan pariwisata demi menciptakan rasa aman dan nyaman kepada turis baik domestik maupun luar negeri. Salah satu implementasinya adalah sistem peringatan dini Tsunami yang diterapkan di Bali untuk mendukung sektor pariwisatanya.
Konferensi internasional diikuti sejumlah peneliti makanan, kecantikan dan sektor pariwasata dari berbagai negara, bersama sama mendiskusikan beberapa riset terbaru tentang kuliner, kecantikan dan pariwisata.(clr)
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan