Bogor – Mahasiswa Program Studi Industri Pertahanan (IP), Teknologi Penginderaan (TP), Teknologi Persenjataan (TS) dan Teknologi Daya Gerak (TDG) Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Unhan RI melaksanakan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) hari kedua dengan Pemerintah dan Universitas Pertahanan di Jerman dengan tema “Strengthening Science, Technology and Defense Industry In Supporting The State Defense” dipimpin oleh Dekan FTP Unhan RI Mayjen TNI Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU melalui daring zoom meeting. Selasa, (13/7).
KKLN hari kedua Mahasiswa Prodi Teknologi Penginderaan (TP) FTP Unhan RI menghadirkan beberapa narasumber antara lain Univ.Prof. Mag. Dr. habil. Thomas Pany, Dr. rer. nat. Stefan Baumann, Andreas Schutz, M.Sc., dan Dipl.Ing. Martin Spitzer dengan Topik “The Use of Global Navigation Satellite Systems (GNSS) to Support C4ISR for Network Centric Warfare (NCW)”, dan Prof. Dr. Gary S. Schaal dengan Topik “The Use of Cyber Sensing Technologies to Support Maritime Security”.
Dalam paparannya narasumber pertama menjelaskan tentang GNSS dan Galileo yang diawali dengan penjelasan tentang dasar GNSS, pemisahan spektral antara terbuka dan teregulasi; sejarah, arsitektur dan status Galileo, sinyal Galileo, servis atau layanan dan akurasi, dan diakhiri dengan penjelasan tentang layanan akurasi tinggi dan otentikasi pesan navigasi layanan terbuka.
Selanjutnya narasumber kedua melalui pemaparannya menjelaskan beberapa aspek utama Keselamatan dan keamanan maritim merupakan salah satu tujuan agenda politik yang paling mendasar, kritis, dan mendesak, karena dapat mengancam stabilitas dalam negeri dan hubungan internasional yang berkaitan dengan the risk of cyber sensing technologies for maritime security: attack vectors dan the use of cyber sensing technologies to support maritime security with case studies the Baltic: A crowded, narrow sea
Serangan cyber yang terjadi bersifat mengganggu sistem GNSS melalui jamming dan spoofing, Selain itu Beberapa cyber vurnerabilities disebabkan karena menggunakan sistem operasi yang tidak sesuai, tidak menggunakan antivirus, menggunakan control akses dari pihak ketiga.
Prioritas lain dari panduan keamana siber itu termasuk mengembangkan pemodelan risiko untuk menginformasikan standar keamanan siber maritim dan praktik terbaik, memperkuat persyaratan keamanan siber.
Selain menerima pemaparan dari narasumber KKLN ini di isi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, kegiatan KKLN online ini diakhiri dengan pemberian sertifikat oleh Dekan FTP Unhan RI kepada masing-masing narasumber.
KKLN Prodi TP FTP Unhan RI dihadiri oleh beberapa pejabat eselon I, eselon II, dan eselon III Unhan RI, para Dosen serta Mahasiswa FTP Unhan RI dan beberapa pakar dari PT Len.