Bogor – Mahasiswa Prodi Manajemen Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) melaksanakan Capacity Building The 1st International Conference on Urban Design and Planning 2019 dengan tema “Challenges and Opportunities: Toward Sustainable Urban Design” yang diselenggarakan pada hari Selasa, 10 September di Santika Premiere Hotel, Jalan Pandanaran no. 116-120, Kota Semarang. Senin (16/9)
Peserta Konferensi berasal dari berbagai kalangan diantaranya mahasiswa S1, mahasiswa S2, Dosen, dan juga para praktisi di bidang perencanaan wilayah dan kota di tingkat lokal, nasional hingga internasional. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara Universitas Diponegoro, Ikatan Ahli Perencanaan Jawa Tengah, Tataloka Undip E-Journal System, Universiti Teknologi Malaysia, dan Planning Malaysia Journal.
Melalui tema konferensi ilmiah internasional ini banyak hal yang didiskusikan terkait pentingnya membangun dan mendesain sebuah kota yang tidak hanya diperhatikan dari sisi fisik dan estetikanya saja namun juga keberlanjutannya. Dalam era modern ini, disaat beberapa kekuatan ekternal dan bencana mempengaruhi design dari kota, para perencana kota harus memperhatikan prinsip keberlanjutan untuk menjaga kota tetap bertahan.
Dalam kesempatan ini salahsatu mahasiswa Unhan Asa Bintang Kapiarsa, dari Prodi Prodi MP FMP, memaparkan paper penelitian dengan judul “The safe Indonesian Capital from The Defense Geography Perspective”, dari pemaparanya dijelaskan tentang dimana dibutuhkan sebuah kepastian untuk menjaga ketahanan ibukota dari perspektif pertahanan dan ancaman yang ada di sekitar ibukota, yang didasari Rencana Pemerintah untuk memindahan Ibukota Negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Keputusan ini menjadi sebuah sinyal bahwa Ibukota sebagai Center of Gravity sebuah negara akan berpindah yang selama ini di Jakarta menuju lokasi baru. Hal ini memunculkan sebuah pertanyaan bagi peneliti / mahasiswa terkait ancaman dan keamanan di sekitar lokasi baru ibukota negara tersebut bila dikaji dari perspektif Geografi Pertahanan. Berkenaan dengan itu, peneliti ingin mempublikasikan paper terkait keamanan ibukota baru dikaji dari perspektif geografi pertahanan.
Dalam acara konferensi internasional ini hadir beberapa pembicara ahli dalam pendesainan dan perencanaan perkotaan, diantaranya yaitu Assoc. Prof. Ir. Johannes Widodo, M.Arch.Eng, PhD. dari Departemen Arsitektur, Sekolah Desain dan Lingkungan, Universitas Nasional Singapura, Prof. Dr-ing. Ir. Widjaja Martokusumo dari Fakultas Perencanaan dan Pengembagnan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung Indonesia, Dr. Khairul Hisyam Kamarudin dari Universitas Teknologi Malaysia dan Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, DEA. Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Secara umum materi pembahasan materi pembicara berkaitan dengan pembangunan perkotaan secara global, tantangan-tantangan dan peluang apa saja yang mungkin muncul di masa yang akan datang, salah satunya ketidakpastian akan konflik yang terjadi di lingkup regional. Seperti yang dikatakan oleh Assoc. Prof. Ir. Johannes Widodo, M.Arch.Eng, PhD, bahwa di masa depan akan sering terjadi konflik hingga perang akan perebutan sumber daya alam guna membangun ekonomi maupun pangan, seperti yang terjadi sekarang di Laut Mediterania Asia (terminologi yang digunakannya untuk menyebut Laut China Selatan).
Kegiatan konferensi internasional ini tentunya sangat bermanfaat bagi peningkatan kapabilitas mahasiswa program studi Manajemen Pertahanan mengenai bagaimana membangun kota yang lebih aman dari berbagai peluang dan tantangan di masa depan. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan