Bogor – Mahasiswa Unhan RI menerima Kuliah Umum dari Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc dengan tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menyongsong 100 Tahun Indonesia pada Tahun 2045 melalui Ilmu Pengetahuan”, yang dilaksnakan melalui daring Zoom Meeting. Rabu, (28/4).
Kuliah Umum dibuka dengan sambutan Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR, CIQaR., IPU dalam sambutannya menyampaikan bahwa dunia telah memasuki zaman globalisasi dimana kebutuhan akan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi tidak bisa lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Penyelenggaraan ketatanegaraan dan dunia bisnis sangat dipengaruhi oleh kemampuan, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia. Apalagi kita akan menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka.
Oleh sebab itu, mengingat pentingnya materi yang akan disampaikan, diharapkan para mahasiswa dapat menyimak dengan sungguh-sungguh, dan apabila ada hal-hal yang kurang mengerti, ajukan pertanyaan untuk lebih memantapkan pemahaman. Buatlah catatan intisari dari kuliah ini sebagai bekal dan acuan dalam menunjang perkuliahan dan penugasan di fakultas masing-masing.
Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc menjelaskan tentang SDM Unggul Untuk Indonesia Maju 2045. Kebijakan Marko pada Industri 4.0 adalah era disruptive innovation, tidak ada yang strategis, Enabler technology datang dan pergi dalam waktu singkat. Tidak ada rahasia (untuk waktu lama), usia pakai teknologi semakin pendek. Tidak ada yang bisa diprediksi dalam konteks pengembangan produk.
Fokus membangun kapasitas untuk menciptakan teknologi kunci dan mengembangkan produk, meski belum / tidak segera memproduksi saat ini fokus dan tekun memupuk aset pengetahuan. Menciptakan lingkungan ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda. Inovasi utama tidak perlu pada keseluruhan sistem untuk meminimalisir resiko sepanjang tetap kompetitif dan memiliki posisi produk yang baik. Penguatan kemitraan dengan mitra potensial berbasis relasi saling menguntungkan dan membutuhkan.
Sebagai contoh mengimpor tidak masalah selama mampu negosiasi untuk mendapat jatah sub-kontrak atau pengembangan kapasitas SDM, membuat manufaktur masih baik sepanjang kompetitif untuk periode tertentu.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.