Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) gelar kuliah umum dari Duta Besar Australia Mr.Paul Grigson, dengan tema “Australian Foreing Policy”, bertempat di Gd. Auditorium Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor. Rabu, (6/12).
Kuliah Umum dibuka oleh Warek I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan, Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng yang mewakili Rektor Unhan.
Warek I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Duta Besar Australia Mr.Paul Grigson yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan materi kuliah umum kepada mahasiswa Unhan, sekaligus menjelaskan berbagai bidang studi yang ada di Unhan, kuliah umum ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Unhan tentang kebijakan yang berlaku di Pemerintahan Australia.
Paul Grigson pernah menjabat sebagai duta besar untuk Myanmar di tahun 2003-2004 kemudian Duta besar Thailand (2008-2010), dalam kuliah umumnya menjelaskan kondisi luas georafi, ekonomi dan demografi Australia, bahwasanya Australia dan Indonesia memiliki tujuan yang sama, ke depannya diharapkan adanya kerja sama meliputi Pendidikan, kebudayaan dan hubungan perdagangan.
Kerjasama dilaksanakan antar pemerintah, yaitu Perdana Menteri Australia dengan Presiden Indonesia, dari kerjasama ini diharapkan akan terbentuk hubungan yang kuat dan berkesinambungan.
Australia sejak tahun 1945 telah menjadi negara yang peduli dengan imigran, sehingga menjadikan Australia termasuk sebagai negara yang memiliki 25 % penduduk yang tidak lahir di Australia.
Kurang lebih 160 .000 imigrant telah masuk ke Australia, yang juga membawa beberapa permasalahan yakni permasalahan pekerjaan yang diperlukan untuk para imigran, selain itu juga 1/3 imigran tidak dapat berbahasa Inggris yang kemudian akumulasi bahasa yang dibawa oleh para imigran menjadikan Australia kini memiliki 200 bahasa.
Perubahan dinamis dalam kurun waktu 10 tahun yang dialami oleh Australia dan akan turut mempengaruhi Politik Luar Negeri Australia terhadap Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara rekanan prioritas Australia. Autralia memiliki Universitas yang paling sering di pilih di dunia dengan memperoleh 25% dari total Mahasiswa yang berkuliah diluar negeri dari seluruh dunia, sebagian besar datang dari Indonesia, dengan ekspektasi yang tinggi pada institusi pendidikan di Australia.
Dengan program “New Collombo Plan” yang diikuti oleh 26 negara yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa Australia, Indonesia adalah negara yang paling banyak dipilih oleh calon mahasiswa dari Australia, karena situasi yang nyaman.
Australia pun telah mengalami peningkatan jumlah penduduk Muslim. Ada sekitar 600.000 muslim , yang kebanyakan terdiri dari pedagang muslim, serta ada sekitar peningkatan sejumlah 40 % penduduk Muslim di Australia.
Indonesia sebagai negara rekanan dalam kerjasama kebijakan keamanan, diantaranya adalah : pelatihan pasukan kemanan (PKO) dalam Assessment mission.
Sebelum kuliah umum ditutup dibuka sesi tanya jawab oleh Warek I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan antara Mahasiswa Unhan kepada Duta Besar Australia Mr.Paul Grigson.
Kuliah umum juga dihadiri pejabat Eselon I, II, III Unhan serta seluruh Dosen di lingkungan Unhan. (Clr)
Auntentikasi: Kabag Humas Unhan