Bogor – Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Unhan dengan tema “Pembangunan Infrastruktur di Daerah Perbatasan Melalui Pendekatan Keamanan (Security) dan Peningkatan Kesejahteraan (Prosperity)”, bertempat digedung Auditorium Unhan, Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan (Unhan) di Kawasan IPSC Sentul. Senin (25/6).
Kuliah Umum dibuka langsung oleh Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., mengawali sambutannya, Rektor Unhan menyampaikan terimakasih dan suatu kehormatan atas kehadiran Kepala Staf Kepresidenan RI untuk kesempatan waktu memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Unhan.
Dalam kesempatan ini Rektor Unhan menekankan situasi perkembangan Revolusi Industri 4.0 sebagai suatu tantangan kedepan yang harus dihadapi oleh mahasiswa Unhan untuk dapat menjawab serta berkompetisi dalam tantangan tersebut, selain itu Rektor juga menekankan agar Mahasiswa Unhan mendapatkan inti pemikiran dan kebijakan dari narasumber.
Mengawali kuliah umumnya Kepala Staf Kepresidenan RI meminta Mahasiswa Unhan menyikapi perkembangan lingkungan strategis global hendaknya tidak berfikiran linier, namun pola pemikiran lebih dikembangkan secara berlompatan dengan mengutamakan kecepatan, dan setiap individu memiliki kontribusi baik berupa pemikiran maupun tindakan kepada negara.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Unhan sebagai Perguruan Tinggi yang mencetak calon pemimpin yang memiliki intelektual capital, tentunya hal ini berkaitan dengan strategic pertahanan dimana bidang pertahanan tidak lepas dari pengaruh aspek-aspek lain, seperti bidang Industri, Ekonomi, Perdagangan serta yang lainnya.
Kepala Staf Kepresidenan RI sangat berharap civitas akademika Unhan dapat mewarnai lingkungan dalam kehidupan terutama dalam dunia kerja untuk tidak bersifat berfikir sektoral saja namun lebih dikembangkan pola berfikir secara komprehensif.
Lebih lanjut Kepala Staf Kepresidenan RI menggambarkan tentang Pengaruh financial global yang memiliki dampak dalam 15 tahun ke depan terhadap kehidupan masyarakat seperti masyarakat berhenti dari pembelian kendaraan dan beralih kepada tranportasi masal, masyarakat cenderung menyewa property tidak membeli, biaya komunikasi gratis, Produksi Mobil dari baja daur ulang sehingga hutang industri baja tidak akan bisa dibayar, adanya Mobil listrik berdampak kepada mematikan mobil BBM, Robot menggantikan manusia pada banyak sektor industri serta Bank tidak lagi berarti sebuah tempat, tetapi lebih kepada sebuah konsep.
Menyikapi perkembangan Revolusi Industri 4.0 saat ini, Indonesia perlu mengembangkan kemampuan Skill yang dibutuhkan dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 yaitu perlunya kemampuan problem solving yang semakin komples, berfikir pada situasi-situasi yang bersifat resiko atau kritis (critical thinking), creative and innovation.
Aspek pembangunan Indonesia saat ini mencakup Pembangunan Infrastruktur dalam konteks pembangunan konektivitas yang memiliki nilai fisik dan non-fisik dimana pembangunan yang bersifat fisik berpengaruh kepada aspek eksternalis atas yang berpengaruh pada finansial, dan untuk pembangunan non-fisik lebih kepada Pembangunan peradaban manusia, membangun jiwa Indonesia sehingga merasa bagian dari Indonesia sebagai value tertinggi untuk daerah-daerah diperbatasan, sehingga terjalin konektifitas erat antara pusat dan daerah terpencil maupun darah perbatasan. Selain itu dengan adanya konektifitas juga akan menumbuhkan akulturasi budaya baru antar daerah-daerah di Indonesia.
Perkembangan dunia yang semakin pesat sehingga menimbulkan berbagai macam kompetisi, sehingga diharapkan civitas akademika Unhan dapat mengembangkan polapikir yang kreatif dan Innovatif tentang kebijakan sehingga mampu memberikan inovasi kebijakan sosial dibidang public.
Mengakhiri kuliah umumnya Kepala Staf Kepresidenan RI menyampaikan kutipan kata dari Presiden RI, “satukata yang menjadikan wajah baru dunia adalah “Kecepatan””, untuk menghadapi perkembangan lingkungan strategis global, dalam membangun bangsa hal yang utama adalah dengan membangun mental dan karakter bangsa yang kuat.
Sebelum Kuliah Umum ditutup, Rektor Unhan berkesempatan membuka sesi tanya jawab berkisar tentang perkembangan kebijakan pemerintah dibidang infrastruktur, kemudian perkembangan aspek ancaman kedepan terhadap pangan dan demografi yang disampaikan oleh mahasiswa dan dosen Unhan dan dijawab secara tuntas oleh Dr. Moeldoko.
Kuliah Umum ini diikuti 241 orang mahasiswa Unhan dan juga dihadiri seluruh pejabat Eselon I, II, III , IV Unhan serta seluruh Dosen di lingkungan Unhan. (Arh)
Aunthentifikasi : Kabag Humas Unhan.