Bogor – Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, memberikan pembekalan tentang ”Diplomasi Pertahanan Negara sebagai bagian integral dari Strategi Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman terhadap keutuhan NKRI “, kepada seluruh mahasiswa dan dosen Unhan, di Kampus Bela Negara Sentul Bogor, Senin (3/12).
Menurut Menhan, konteks strategi diplomasi pertahanan, menerapkan pendekatan empat poros dengan menjaga kesinambungan hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, China dan ASEAN, sebagai upaya mewujudkan Mutual National Interest ditengah kompleksitas dinamika lingkungan strategis kawasan yang semakin berkembang.
Perkembangan lingkungan strategis yang berkembang dinamis berdampak pada timbulnya ancaman, sehingga kedepan ancaman tidak bersifat konvensional namun kearah ancaman realistik yang sifatnya benturan kepentingan antar kelompok non-negara, yang disebut sebagai ancaman nyata. Kondisi ini menjadi faktor pemicu adanya fenomena ancaman baru bersifat dinamis dan multi dimensional baik berbentuk fisik atau non-fisik yang dapat muncul dari dalam atau luar negara seperti terorisme, radikalisme, separatism dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan, dan pencurian sumberdaya Alam dan mineral, penyelundupan senjata, wabah penyakit, Narkoba, serta perang siber dan Intelijen, dari sifat alamiah ancaman nyata ini tidak mengenal agama, waktu dan tidak memilih korbannya.
Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini berkembang juga potensi ancaman non-fisik yang berdampak lebih besar, yang dapat mengancam keutuhan dan persatuan kawasan yang berupa ancaman dan tantangan soft power yang berupaya merusak mindset masyarakat dikawasan internasional, regional maupun nasional. Beberapa perkembang isu actual keamanan yang perlu memperoleh perhatian khusus seperti isu korea utara, perkembangan laut china selatan, pengamanan laut sulu dari potensi ancaman ISIS Asia Timur dan beberapa lainnya.
Kesamaan isu aktual keamanan yang dihadapi oleh beberapa negara dikawasan merupakan titik tolak terbentuknya persatuan dan kesatuan antar negara dan antar kawasan dalam menyikapi disrupsi keamanan wilayah kawasan.
Titik berat kepentingan bersama dalam membangun arsitektur pertahanan kawasan dalah bagaimanan mewujudkan semangat saling percaya dan saling menghormati antar negara-negara dikawasan serta senantiasa menjaga stabilitas dan keamanan kawasan .(Anh)
Authentikasi : Kabag Humas Unhan