Bogor – Rombongan KKLN Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan melakukan kunjungan dan audiensi ke Institute for Peace and Unification Studies (IPUS) dipimpin oleh Wakil Rektor II Unhan, Mayor Jenderal TNI Lasmono, M.Si (Han), didampingi Ketua LPPPM Unhan, Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Suyono Thamrin, M.Eng.Sc beserta 7 dosen dan 53 mahasiswa, bertempat di College of Social Sciences (CSS), Seoul National University (SNU). Kamis (27/6).
Audiensi didahului oleh brainstorming dan perkenalan khusus dari Para pejabat Unhan dan Representatif dari IPUS, selain itu Audiensi ini untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam mengenai upaya dan proses perdamaian di Korea
Agenda kunjungan KKLN Unhan diawali dengan paparan oleh Chun Kyung Hyo sebagai Senior Researcher dalam bidang Unification Education Leading Universities Project dengan pemaparan terkait Peace Studies of Korean Peninsula, dalam pemaparannya dijelaskan tentang IPUS sebagai lembaga riset tentang Perdamaian di Semenanjung Korea yang telah menerbitkan banyak publikasi tentang unifikasi seperti Para Pacem Series (Jika ingin damai, bersiaplah untuk damai).
Selain itu IPUS dinaungi oleh Kementerian Pendidikan Korea. Hal ini juga yang menjadi dasar bagi IPUS untuk memfasilitasi dan merintas pendidikan yang fokus pada hubungan kedua Korea dan Proses Unifikasi. Perdamaian yang berkelanjutan lewat kerjasama bidang pendidikan dan hubungan universitas Korea Utara.
Untuk pemaparan kedua oleh Sung Chull Kim, Professor bidang Nuclear Issues, Violence and Peace, memberikan penjelasan terkait dampak negara-negara sekitar dan aliansi terkait ketegangan di Semenanjung Korea termasuk Indonesia dengan judul “The Korean Peace Process”. Dalam paparannya ditampilkan terkait Perang Saudara Korea, Nuclear Crisis: Eskalasi dan Deeskalasi, tantangan dalam rezim Denuklirisasi dan Peacebuilding, melalui pemaparnya dijelaskan bahwa dalam 10 tahun, Korea Utara telah melakukan 5 kali uji test nuklir dengan kekuatan magnitude yang selalu meningkat.
Selain itu dijelaskan oleh Professor Sung Chull Kim, tentang 10 Doktrin Nuklir Korea Utara diantaranya; self-defensive (dalam rangka daya tangkal atas US), deterring and repelling aggressions, final order of the supreme commander, not used to non-nuclear weapons state unless they join a hostile nuclear weapons state, cooporates in the international efforts for nuclear nonproliferation, strive to defense the danger of a nuclear war, and so on.
Lebih lanjut, Prof. Kim menjelaskan bahwa proses deeskalasi atas ketegangan yang terjadi dimulai dari upaya Korea Utara dengan mengirimkan delegasi mereka pada Pyeongchang Winter Olympics di Korea Selatan pada Februari 2018, South-North Summit pada April 2018, US-North Korea Summit di Singapura pada Juni 2018, South-North summit pada September 2018, dan US-North summit di Hanoi pada Februari 2019.
Pada kesempatan ini Prof. Kim memberikan pertanyaan, apa yang menyebabkan Korea Utara mau terbuka? Hal yang mendasari ialah UNSC resolution-based sanctions dan US sanctions, senjata nuklir dan efek jera, permasalahan ekonomi domestik dan fasilitasi Korea Selatan atas diplomasi antara US dan NK.
Sementara pada pemaparan ketiga berkaitan dengan Isu terkait upaya Denuklirisasi dan Peace Regime Building sebagai tantangan dan kewajiban dikaitkan dengan permainan kekuatan besar ( U.S, China, Japan, Russia, South Korea dan North Korea (sebagai titik tengah)), serta membahas terkait komposisi nuklir yang menjadikan nuklirisasi sangat membahayakan.
Audiensi di IPUS diakhiri dengan sesi pertanyaan dari mahasiswa DRK terkait Survei Persepsi Penduduk Korea tentang Unifikasi, tantangan dalam proses unifikasi, peran akademis pendidikan tinggi Korea dalam proses unifikasi, dan sikap pemuda terhadap ketegangan di semenanjung Korea.
Terkait masalah insekuritas yang dialami sebagai dampak perang saudara Korea melatarbelakangi mengapa terjadi isolasi diplomatis kedua negara ini. Oleh sebab itu, menjadi sangat penting dan momentum ketika Korea Utara mulai membuka diri dalam keterlibatan keanggotaan internasionalnya.
Mengakhiri Audiensi Studi Visit KKLN Unhan di IPUS Perwakilan dari Universitas Pertahanan yang diwakili oleh Warek II Unhan dan Ketua LPPPM Unhan memberikan ucapan terimakasih dengan Pemberian Plakat dan Sertifikat , yang dilanjutkan sesi foto bersama serta makan siang bersama mahasiswa SNU di Dining Room and Cafetaria Seoul National University. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan