Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A., secara resmi menyambut kedatangan 22 calon kadet mahasiswa asal Palestina yang menerima beasiswa internasional dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI). Menteri Pertahanan RI, dalam penyambutan ini didampingi oleh Rektor Unhan RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Al-Shun. Penerimaan calon Kadet mahasiswa Unhan RI dari Palestina Gelombang Ke-II ini, merupakan kelanjutan dari komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui jalur pendidikan dan diplomasi. Acara penerimaan berlangsung khidmat di Ruang Bhineka Tunggal Ika, Gedung Jenderal Sudirman, Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Jumat (13/11).
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A., dalam sambutan resminya menyampaikan penerimaan secara simbolis terhadap 22 calon mahasiswa asal Palestina Gelombang Ke-II yang akan mengikuti program pendidikan di Universitas Pertahanan (Unhan RI). Sambutan diawali dengan pernyataan, “Bismillahirrahmanirrahim. Saya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, atas nama negara Republik Indonesia secara resmi menerima 22 calon mahasiswa Palestina untuk gelombang kedua yang akan mengikuti kursus Bahasa Indonesia dan pendidikan S1 di Universitas Pertahanan selama lima tahun.”
Menhan RI juga menegaskan tanggung jawab besar yang diemban Universitas Pertahanan dalam mendidik para mahasiswa tersebut. “Selaku Menteri Pertahanan, saya menugaskan Rektor Universitas Pertahanan untuk menerima tanggung jawab pendidikan selama lima tahun ini dengan penuh semangat, demi menjadikan para anak-anak kita, mahasiswa Palestina, sukses dalam menempuh pendidikan di Universitas Pertahanan”.
Menhan RI dalam sambutannya juga menegaskan bahwa Republik Indonesia sejak awal berdirinya negara Palestina hingga saat ini, senantiasa konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Hal ini diwujudkan melalui berbagai jalur, termasuk program pendidikan bagi generasi muda Palestina di Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Menhan RI menyampaikan bahwa pemilihan Universitas Pertahanan RI sebagai tempat belajar bagi calon mahasiswa asal Palestina didasarkan pada statusnya sebagai universitas unggulan yang terkenal di Indonesia. Selama lima tahun, para mahasiswa Palestina akan mempelajari Bahasa Indonesia secara mendalam dan melanjutkan pendidikan sarjana di berbagai program studi yang tersedia. Selain menempuh pendidikan formal, mereka juga akan berinteraksi dengan sivitas akademika Universitas Pertahanan, membangun jaringan lintas budaya, dan memperluas wawasan profesional.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI juga menyambut baik usulan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Al-Shun, mengenai penambahan perspektif bela negara dalam kurikulum pendidikan para mahasiswa Palestina. “Usulan ini akan saya laporkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk mendapatkan persetujuan, sebagai bagian dari komitmen kita dalam mendukung kemajuan generasi muda Palestina,” ujar Menhan RI.
Menhan RI juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan suatu bangsa. “Pendidikan akan menjadi tulang punggung berkembangnya sebuah bangsa. Masa depan Palestina ada di tangan generasi muda yang menempuh pendidikan di Indonesia. Kami berharap mereka dapat menjadi duta perdamaian sekaligus agen pembaruan di tanah air mereka,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Menhan RI mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa Palestina dan berharap mereka merasa Universitas Pertahanan sebagai rumah kedua. “Jadikanlah kampus Universitas Pertahanan sebagai rumah sendiri, seperti layaknya di Palestina. Anak-anak akan bertemu dengan teman-teman dari gelombang pertama dan bersama-sama menjadi bagian dari keluarga besar hubungan antara Palestina dan Indonesia,” ujar Menhan RI.
Menhan RI juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Duta Besar Palestina, Dr. Zuhair Al-Shun, atas kolaborasi yang telah terjalin erat. “Terima kasih atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia. Kami akan terus mendukung perjuangan bangsa Palestina melalui jalur diplomasi dan pendidikan”.
Sementara dalam sambutannya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Al-Shun, menyampaikan pandangan yang kritis sekaligus penuh harapan terkait masa depan Palestina. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, juga menegaskan Palestina harus memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan cara yang lebih strategis dan efektif agar perjuangan menuju kemerdekaan dapat tercapai.
Selain itu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengirimkan pelajar Palestina. “Ini adalah Gelombang Ke-II, dan saya yakin para mahasiswa ini akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa selama menempuh pendidikan di Indonesia. Setelah kembali ke tanah air, mereka akan membawa teknologi dan pengalaman yang akan memperkuat institusi kami,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Dr. Zuhair Al-Shun juga memberikan pujian terhadap perkembangan Indonesia yang pesat. “Indonesia adalah negara besar dengan pendapatan yang terus meningkat. Dulu, Indonesia berada di bawah Belanda, namun kini negara ini telah menjadi salah satu kekuatan utama di dunia. Di Asia, orang-orang menyebut China, India, dan Indonesia sebagai tiga kekuatan besar. Namun, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berada di garis depan, baik dalam hal ekonomi maupun diplomasi,” jelasnya dengan bangga.
Selanjutnya, Duta Besar Palestina itu menyoroti pentingnya peran diplomasi Indonesia yang semakin diperhitungkan di kancah internasional. “Suara Indonesia kini menjadi yang pertama di dunia. Semua negara datang untuk berbicara dan berkomunikasi dengan pemimpin Indonesia. Ini adalah bukti bahwa diplomasi Indonesia sangat efektif dan telah memperoleh tempat yang terhormat di dunia internasional,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Mengakhiri sambutannya, Dr. Zuhair Al-Shun memberikan pesan kepada para mahasiswa Palestina yang akan menempuh pendidikan di Unhan RI. “Saya berbicara langsung kepada para calon Kadet Mahasiswa Unhan RI dari Palestina sekalian. Manfaatkanlah kesempatan ini selama empat hingga enam tahun untuk belajar sebanyak-banyaknya dari orang Indonesia. Orang Indonesia sangat mencintai Palestina dan siap berkorban untuk kalian semua. Saya telah menyaksikan apa yang dilakukan untuk Gelombang Pertama, dan kini Gelombang Ke-II telah siap untuk melanjutkan perjuangan. Tahun depan akan ada Gelombang ketiga, dan seterusnya,” ujar beliau dengan penuh harapan.
Dengan pesan penuh semangat ini, Duta Besar Palestina menegaskan bahwa generasi muda Palestina yang belajar di Indonesia akan menjadi pionir perubahan yang membawa manfaat besar bagi negara mereka. Mereka diharapkan menjadi agen perdamaian, pembaruan, dan penggerak kemajuan bagi Palestina di masa depan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian ucapan selamat oleh Menhan RI, Rektor Unhan RI dan Duta Besar Palestina, serta pejabat teras di lingkungan Kemhan RI dan Unhan RI, kepada 22 orang calon Kadet Mahasiswa Unhan RI.
(Humas Unhan RI).