Bogor – Presiden RI Ir. H. Joko Widodo didampingi Menhan RI Prabowo Subianto, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Drs. Pratikno, M.Soc.Sc., Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat dan Bupati Belu – dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM., meresmikan Kampus Politeknik “dr Aloysius Benedictus Ben Mboi, M.PH.” Unhan RI di Belu NTT. Kamis, (24/3).
Presiden RI tiba di Kampus Kampus Politeknik “dr Aloysius Benedictus Ben Mboi, M.PH, disambut oleh Menhan RI, Menteri KKP, Rektor Unhan RI dilanjutkan laporan oleh Dekan Fakultas Politeknik Unhan RI Brigjen TNI Dr (c). Agus Winarna, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han), dan mendapatkan penghormatan jajar dari Kadet Mahasiswa Politeknik Pertahanan Unhan RI, serta pertunjukan tarian Likurai,merupakan tarian yang berasal dari kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur, disaksikan Menhan RI, Rektor Unhan RI, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM beserta seluruh Jajaran Forkopimda Kabupaten Belu serta para Pejabat Eselon I Unhan RI, Dekan Polteknik Unhan RI beserta para Wadek dan Keluarga dari dr. Aloysius Benedictus Ben Mboi, M.PH, Pemuka Agama serta tamu undangan lainnya.
Peresmian Kampus Kampus Politeknik “dr Aloysius Benedictus Ben Mboi, M.PH”, diawali dengan laporan Menhan RI kepada Presiden RI. Menhan RI dalam laporannya menyampaikan, mahasiswa Polteknik Pertahanan Unhan RI “Dr. Aloysius Benedictus MBOI” saat ini berjumlah 175 Kadet Mahasiswa yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang pendidikan serta Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Acara peresmina Kampus Politeknik “dr Aloysius Benedictus Ben Mboi, M.PH. ” ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai simbol telah dilaksanakan peresmian Kampus Politeknik Pertahanan Unhan RI “Dr. Aloysius Benedictus MBOI” di Belu, NTT.
Politeknik Unhan RI mengelola tujuh program studi, meliputi Budi Daya Lahan Kering, Budi Daya Tanaman Perkebunan, Budi Daya Ternak, Perikanan Tangkap, Pengolahan Hasil laut/Perikanan, Permesinan Kapal, dan Budi Daya Ikan. Pemilihan program studi didasarkan pada kondisi maupun permasalahan sumber daya alam serta lingkungan di Belu pada khususnya dan NTT pada umumnya. Sesuai jenis pendidikan politeknik atau dikenal juga dengan sebutan vokasi, sasaran pembelajaran lebih diarahkan pada capaian keterampilan.
Politeknik Unhan RI mengkhususkan diri pada aspek logistik dengan target ketahanan pangan daerah dalam mendukung ketahanan nasional. Lembaga pendidikan ditugasi berperan strategis melalui penerapan Tridharma Perguruan Tinggi. Pendidikan diharapkan dapat mengenali permasalahan pengelolaan bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang dilakukan masyarakat. Penelitian yang diintegrasikan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta pembelajaran, harusnya dapat menguraikan dan mengidentifikasi permasalahan serta diikuti rekomendasi akademik dalam upaya mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Rektor Unhan RI menyebutkan, peresmian Kampus Politeknik Unhan RI harus dimaknai sebagai wujud pentingnya memenuhi ekspektasi masyarakat atas kehadiran Poltekhan di daerah perbatasan.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.