Bogor – Prodi Biologi Fakultas MIPA Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Pakar, yang dibuka oleh Ketua Prodi Biologi FMIPA Militer Unhan RI Kolonel Ckm Nurhadiyanta, S.Si., M.Si, yang diwakili oleh Dosen Prodi Biologi, FMIPA Militer Unhan RI Dr. Miftahul Huda Fendiyanto, S.Si., M.Si. Kuliah Pakar Prodi Biologi berlangsung secara daring mulai tanggal 21 s.d 28 Agustus 2023.
Kuliah Pakar Prodi Biologi FMIPA Milter Unhan RI hari pertama menghadirkan dua narasumber diantaranya narasumber dari Institut Pertanian Bogor yaitu Dosen Plant Physiology and Genetics Division Departemen Biologi, FMIPA IPB Prof. Dr. Ir. Miftahudin M.Si, dengan topik “Pemetaan Genetik dan Gene Discovery pada Padi untuk Ketahanan Pangan Indonesia”. Narasumber kedua Ketua Departemen Kedokteran Hewan FKH Universitas Airlangga Prof. Dr. Widjiati, drh., M. Si., dengan topik “Penggunaan Animal Model dalam Penelitian Laboratorium”. Bertindak selaku Moderator adalah Sersan Mayor Dua Kadet Mahasiswa Decintya Jaya Maysha.
Narasumber pertama menjelaskan bahwa padi merupakan makanan pokok yang produksinya terus menurun ditambah juga dengan masalah-masalah marjinal seperti kekeringan, kekurangan unsur hara, cekaman Fe dsb. Bagaimana solusi agar ketahanan pangan Indonesia tetap tersedia dan sesuai target. Inovasi beliau yaitu dengan meningkatkan sumber daya genetic dan merakit varietas padi baru yang tahan kekeringan, hama, cekaman Fe serta meningkatkan juga komponen produksi. Bagaimana cara mendapatkan gen-gen baru pastinya harus memiliki data morfologi, fisiologi, genomic dengan berbagai analisis pendekatan baik secara konvensional dan rekayasa modern.
Lebih lanjut dikatakan, Pemetaan genetic dan gene discovery padi diantaranya mencakup peta genetic dikorelasikan dengan fenotype, dinilai berdasarkan RTI, kemudian dilakukan marka molekuler AFLP selanjutnya di cek ISO, adanya rekombinasi, selanjutnya ditentukan lokasi marka pada lokus.Seperti halnya kromosom 4 lokus alumunium marka B1230B11 dicari dan ditemukan ternyata ada pada padi. Selanjutnya bisa dibuat pemetaan genetiknya karena sudah sesuai genotype dan fenotype nya.
Kuliah Pakar hari ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan kadet mengenai pemetaan genetik dan gene discovery khususnya karena diharapkan untuk melihat potensi gen-gen yang toleran yang selanjutnya diharapkan menjadi data inovasi ke depan untuk rekayasa genetika agar kelangsungan hidup manusia bisa menjadi lebih baik.
Narasumber kedua menjelaskan bahwa di Indonesia animal modeling merupakan hewan yang di desain untuk percobaan-percobaan yang dilakukan untuk eksperimen di laboratorium. Hewan-hewan yang digunakan untuk animal modeling ini berupa mencit, tikus, kelinci, marmut, hamster, hewan karnivora seperti kucing dan anjing, serta primata. Pada penelitian terdapat dua metode yang umum digunakan yaitu in vitro dan in vivo yang dimana metode in vitro merupakan metode yang digunakan diluar habitat asli dari makhluk hidup tersebut, contohnya seperti cell line dan kultur jaringan. Sementara untuk metode in vivo merupakan teknik pemberian treatment pada animal model.
Animal modeling digunakan sebagai bentuk tiruan dalam tubuh manusia, khususnya hewan mamalia. Karena dalam tubuh hewan mamalia dan manusia memiliki kemiripan yang signifikan, sehingga mampu menjadi alat uji coba dalam medis atau biologis. Selain itu, dengan menggunakan animal modeling juga lingkungan pada hewan yang akan di uji coba dapat di kontrol sehingga sesuai dengan target yang akan di capai, contohnya umur pada mencit, jenis kelamin, hormon, dan lainnya.
Kuliah Pakar hari ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan kadet mengenai animal model khususnya, dan diharapkan bisa menjadi penunjang tambahan terutama bagi kadet mahasiswa yang akan melaksanakan riset atau penelitian yang melibatkan penggunaan animal model.
Turut hadir dalam Kuliah Pakar Seri-1 Prodi Biologi FMIPA Militer Unhan RI diantaranya, Dosen Prodi Biologi dan Staff, serta 48 orang Kadet Mahasiswa Prodi Biologi FMIPA Militer Unhan RI.
(Humas Unhan RI).