BOGOR—Program StudiDiplomasi Pertahanan, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan menggelar Round Table Discussion (RTD) dengan tema Redefinisi Diplomasi Pertahanan : Strategi Pelibatan Dalam Menjaga Stabilitas Kawasan bertempat di Kampus Bela Negara Unhan Sentul Bogor, Kamis (11/07/2019).
RTD ini dibuka oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Brigjen TNI Murlim Mariadi, S.IP., M.M., M.TR (Han), dimana dalam sambutannya mengatakan diplomasi pertahanan merupakan sebuah konsep yang mengintegrasikan instrumen militer dan diplomatik terkait pencegahan konflik dan manajemen konflik, yang telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Diharapkan melalui kegiatan round table discussion ini, dapat merumuskan diplomasi pertahanan yang tepat dalam konteks konsep pertahanan negara yang diimplementasikan oleh indonesia saat ini
RTD menghadirkan narasumber Dosen tetap prodi DP Prof. Makarim Wibisono, Ph.D dan Brigjen TNI Dr. Jonni Mahroza, SIP., M.A.,
Prof. Makarim Wibisono, Ph.D menyampaikan, “Diplomasi pertahanan adalah penggunaan cara-cara damai oleh lembaga pertahanan suatu negara untuk mengkooptasi pemerintah negara lain dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan “,
Sehingga untuk ke depan langkah-langkah yang perlu diambil adalah : Meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dari dalam maupun dari luar, membangun kerjasama bilateral, regional dan multilateral untuk keamanan global dan regional, memperkuat pertahanan sebagai elemen kunci strategis dalam pembangunan nasional.
Harus diyakinkan bahwa prioritas utama harus diberikan pada sektor pertahanan dalam hal yang berhubungan dengan isu-isu ekonomi dan keamanan. Berikutnya adalah memperkuat sektor pertahanan dalam upaya rekonstruksi maupun manajemen krisis dan konflik.
Sementara itu narasumber yang lain Brigjen TNI Dr. Jonni Mahroza, SIP., M.A. membahas diplomasi pertahanan dari perspektif sejarah perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari masa perjuangan dimana Bung Karno melakukan upaya diplomasi dalam menghadapi penjajah , dilanjutkan masa kepemimpinan Presiden Soeharto dalam kampanye anti komunis di Timor timur , konteks strategi persaingan antar negara Asean serta empat kerangka utama yang terdiri dari kerjasama bilateral, ASEAN Partnership, ASEAN Plus serta Sub Regional.
Selain Mahasiswa Prodi DP, RTD juga dihadiri Dosen Prodi DP Letjen TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A, Dr. Drs. Sutrimo, M.M., M.Si., Wakil FSP Laksma TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT., Dr. Suryanto D.W, M.H., M.M. Dosen tetap Prodi DP sebagai moderator, Sesprodi DP Kol. Czi Helda Risman, M.Han, Sesprodi SPL Kolonel Laut (T) Dohar Sianturi, S.T., M.B.A serta Dosen Prodi DP Letkol Sus Dr. H.M. Halkis, M.H.
Kegiatan RTD ini dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi antara Narasumber dan seluruh peserta RTD, yang langsung dijawab oleh narasumbar. Kegiatan RTD ini diakhiri dengan pemberian setifikat dan foto bersama Dekan Fakultas Strategi Petahanan, narasumber dan Mahasiswa dari Prodi Diplomasi Pertahanan FSP Unhan. (Hh)
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan