Bogor – Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Pertahanan RI melaksanakan Kuliah Pakar series #13 dengan tema “Peluang dan Tantangan Produk Biologi untuk Ketahanan Kesehatan Nasional”. Kuliah Pakar dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., dan Dekan FKIK Unhan RI Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS., melalui daring zoom meeting. Kamis, (19/01).
Kuliah Pakar series #13 FKIK Unhan RI menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua Kelompok Penelitian Vaksin, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr.rer.nat Astutiati Nurhasanah dengan topik “Bioteknologi Terkini dalam Pembuatan Vaksin”. Narasumber kedua Head of Translational Development of Biopharmaceutical Product Division, PT Bio Farma Dr. apt. Neni Nurainy dengan topik “Hilirisasi Produk Vaksin di Indonesia”. Narasumber ketiga R&D Manager, PT Etana Biotechnologies Indonesia apt. Christian Karol Saputra, M.Biotek., dengan topik “Hilirisasi Produk Antibodi Monoklonal di Indonesia”.
Rektor Unhan RI dalam opening remarks menyampaikan bahwa tema yang di angkat merupakan topik yang menarik karena saat ini produk biologi semakin banyak dikembangkan. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan oleh banyak peneliti di seluruh dunia selama masa pandemi Covid-19 baru-baru ini. Selain itu, tren pengembangan produk biologi lainnya seperti antibodi monoklonal, hormon, sel punca, terapi gen, produk rekombinan DNA, dan immunosera, juga terus mengalami peningkatan.
Kementerian Kesehatan tahun 2022, telah menargetkan 4 produk biologi untuk dikembangkan di Indonesia, yaitu erythropoietin, insulin gargline, enoxaparin, dan rituximab. Selanjutnya pengembangan sepuluh produk biologi di Indonesia ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2024. Selain Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan juga memiliki perhatian penuh terhadap pengembangan bioteknologi dan produk biologi dengan menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan Produk Biologi dan Fitofarmaka. Ke depan, penelitian tentang produk biologi diharapkan dapat dihilirisasi oleh industri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional.
Untuk mewujudkan target yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, serta demi tercapainya kemandirian di bidang bioteknologi dan produk biologi, tentunya dibutuhkan sinergisme PENTA HELIX yang erat, yaitu antara Pemerintah, Peneliti atau Akademisi, Industri, Masyarakat, dan Media Massa.
Oleh karena itu dalam kuliah pakar ini membahas apa saja peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan produk biologi mulai dari tahap research and development oleh lembaga riset sampai dengan tahap hilirisasi oleh industri. Diharapkan Kuliah Pakar ini dapat memberikan wawasan dan pandangan baru kepada semua peserta, dan dapat digunakan untuk membangun bangsa dalam upaya meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Kuliah pakar diikuti oleh Kadet Mahasiswa serta Dosen di lingkungan Unhan RI.
(Humas Unhan RI)