Bogor – Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Nasional Mendukung Energi Hijau dan Kemandirian Energi”. FGD ini berlangsung di Ruang rapat Lt1. Gd. Auditorium Unhan, Kampus Bela Negara Komplek IPSC Sentul. Kamis (16/5).
Focus Group Discussion (FGD) ini menghadirkan pembicara sebagai narasumber yaitu Kepala B2TKE BPPT, Dr. M. Mustafa Sarinato, Direktur Teknik PT MAB Ir. Bambang T. S., M.Sc., dan Deputy Director Sales and Marketing PT Gesits Technology Indonesia, Abdullah Alwi, M.Sc.
FGD dibuka oleh Dekan FMP Unhan, Laksamana Muda TNI Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C., dalam sambutannya, menyampaikan salah satu yang menjadi sorotan isu ketahanan energi transportasi yang terus berkembang. Permintaan mobil maupun sepeda motor yang berbahan bakar minyak terus meningkat, sementara konsumsi BBM tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri sehingga kebutuhan dalam negeri harus dicukupi dengan mengimpor minyak.
Penggunaan energi fosil diperkirakan masih mendominasi bauran energi nasional hingga 2050. Hal itu dikarenakan mayoritas teknologi saat ini masih menggunakan energi fosil sebagai bahan bakunya, khususnya sektor transportasi. Kemudian muncul skenario kendaraan listrik (electric vehicle) sebagai jalan keluar terhadap ketergantungan tingginya konsumsi terhadap minyak.
“Dengan adanya FGD ini, diharapkan tercipta diskusi serta lahirnya pemikiran atau ide-ide baru yang bisa dijadikan bahan thesis mahasiswa berkaitan dengan solusi dari setiap masalah kebijakan, implementasi, dan isu yang ada. Sehingga lebih lanjut dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan energi yang mendukung ketahanan nasional Indonesia,” ujar Laksda TNI Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C. dalam sambutannya.
Kegiatan FGD ini diawali dengan pemaparan oleh Direktur Teknik PT MAB Ir. Bambang T. S., M.Sc yang menjelaskan tentang bus listrik yang diproduksi massal oleh PT.MAB karena dampak sosial lebih nyata dan lebih besar, dalam penjelasannya Satu bus kota dapat mengangkut 80 orang setara dengan 40 motor atau 16 mobil. Selain itu, jika dikomparasikan dengan bus berbahan bakar minyak, konsumsi energi jauh lebih irit dan lebih ekonomis.
Lebihlanjut di jelaskan juga bahwa Indonesia ini market terbesar sepeda motor pabrikan Jepang dan Truk Mitsubishi market terbesanya ada di Indonesia. Hampir semua otomotif jepang, market terbesanya di Indonesia. oleh karena itu Kami ingin pemerintah membentengi kami dari intervensi asing agar industri bus listrik produksi anak bangsa bisa terus berkembang.
Sementara itu, Deputy Director Sales and Marketing PT Gesits Technology Indonesia Abdullah Alwi, M.Sc. menjelaskan tentang ide pembuatan motor Gesits karena perusahaan tersebut terpanggil untuk membuat motor listrik karya anak bangsa. selain itu, dunia telah berubah di mana kendaraan listrik ke depan akan menjadi kendaraan masa depan.
Pihaknya berharap pengembangan kendaraan listrik dapat meningkatakan daya saing bangsa Indonesia. Gesits juga merupakan hasil produk riset sejumlah universitas di indonesia. Kendaraan listrik mengurangi konsumsi BBM sehingga mengurangi impor BBM. Selai itu hampir semua negara saat ini mengembangkan kendaraan listrik dan kami berharap Gesits menjadi ikon nasional.
Sementara narasumber ke tiga Kepala B2TKE BPPT Dr. M. Mustafa Sarinato menguatkan pernytaan narasmber lain bahwa kendaraan listrik akan menjadi kendaraan masa depan. Namun, Indonesia masih berlum terbebas sepenuhnya dari masalah rasio elektrifikasi. Sehingga untuk mempercepat kehadiran kendaraan listrik masalah rasio elektifikasi harus segera diselesaikan.
Selain itu dikatakan juga bahwa pihaknya ingin membangun kompetensi dalam negeri. Untuk antisipasi kendaraan listrik adalah infrastruktur dan model bisnis, keamanan dan keselamatan, kelistrikan, lingkungan dan limbah, dan material khusus. Sekarang baterai menempati ukuran yang kecil dalam mobil, sekarang baterai menjadi komponen utama jika kendaraan itu kendaraan listrik, hal itu perlu diantisipasi untuk ke depannya.
FGD ini dikembangkan dengan kegiatan diskusi dan tanyajawab antara narasumber dan peserta diskusi seputar Regulasi, strategi pengembangan kendaraan listrik terhadap potensi pasar, inovasi aplikasi teknologi dalam pengembangan kendaraan listrik, yang langsung di jawab oleh narasumber .
Kegiatan FGD ini dihadiri oleh pejabat eselon I, II, III, Dosen dan mahasiswa Prodi Ketahanan Energi Unhan, diakhiri dengan pemberian sertifikat oleh Dekan FMP kepada narasumber dan dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan