Bogor –Program Studi Strategi Pertahanan Laut (SPL) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD), dengan topik “Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dalam Memperkuat Strategi Pertahanan Laut di Indonesia”, secara daring online melalui zoom meeting. Rabu (28/7).
Kegiatan menghadirkan narasumber, Kolonel Laut (E) Dr. I Nengah Putra Apriyanto, S.T., M.Si (Han)., CIQaR., IPU, selaku dosen tetap FTP Unhan, Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Handwiono, S.H., M.Tr (Han) selaku Asisten Pengamanan Kerjasama dan Perbatasan Danpushidros TNI AL, dengan moderator Kolonel Laut (S) Dr. Ikhwan Syahtaria, S.T., M.M didampingi oleh Sesprodi SPL FSP Unhan Kolonel Laut (T) Dohar Sianturi, S.T., M.B.A., CIQaR.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Deni D.A.R., S.Sos., M.Si (Han)., Dalam sambutannya, Dekan FSP menyampaikan apresiasinya kepada para narasumber dan juga semua yang terlibat dalam FGD ini, Topik FGD ini sendiri menjadi penting karena semakin banyak temuan Sea glider milik negara lain di bawah perairan yang masih di wilayah Indonesia, Oleh karena itu, FGD ini penting bagi para mahasiswa untuk menjadi wadah dalam berdiskusi dan juga menambah wawasan mengenai isu ini.
Pada sesi pertama FGD ini, para peserta mendapatkan paparan dari Narasumber I, Kolonel Laut (E) Dr. I Nengah Putra Apriyanto, S.T., M.Si (Han)., CIQaR., IPU, melalui pemaparannya dijelaskan teknologi abad 21 ini ditandai dengan perkembangan revolusi industri era 4.0 yang terintegrasi dengan sistem robotik telah diaplikasikan dalam kehidupan manusia termasuk dibidang pertahanan khusus pada system alat kendali tanpa awak (Nirawak), kemampuan perangkat Nirawak ini meliputi Jangkauan wilayah Udara (Unmanned Aerial Vehicle : UAV) Permukaan Laut (Unmanned Surface Vehicle : USV) dan Bawah Laut ( Unmanned Underwater Vehicle : UUV), dihadapkan dengan kondisi geografi Indonesia sebagai negara maritim, diperlukan pengembangan sistem Informasi pertahanan maritim khususnya Unmanned Underwater Vehicle : UUV untuk memperkuat sistem pengawasan bawah laut Indonesia, dalam rangka cegah dini terhadap berbagai upaya masuknya objek asing masuk kedalam wilayah laut Indonesia.
Untuk sesi kedua FGD ini yaitu Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Handwiono, S.H., M.Tr (Han) selaku Asisten Pengamanan Kerjasama dan Perbatasan Danpushidros TNI AL, menjelaskan kondisi geografi Indonesia yang strategis hal ini menjadi peluang dan primadona akan kegiatan riset kelautan oleh berbagai negara, untuk itu sebagai negara dengan kepulauan terluas diperlukan penguasaan teknologi UUV/AUV dalam rangka meningkatkan Maritime Domain Awareness guna menjaga kepentingan Nasional Indonesia, untuk itu diperlukan Pengaturan Pemanfaatan Autonomous Research Platform guna melindungi kepentingan Nasional di Laut, melalui tema ini dijelaskan dalam mendukung 5 (Lima) pilar pembangunan poros maritim tentu harus didukung dengan data yang akurat, sehingga diperlukan perangkat penelitian seperti Underwater Sea Glider dengan kemampuan multi platform dan memiliki kemampuan untuk sentralisasi data dari perangkat UUV/AUV yang dapat terintegrasi dengan satelit, pangkalan TNI, dan Kapal, selain itu dengan adanya kemampuan sentralisasi data hasil penelitian dapat untuk mempercepat inventarisasi parameter oseanografi taktis dan Hidrografi Militer untuk mendukung implementasi strategi maritim Indonesia.
Kegiatan FGD ini juga dilaksanakan tanya jawab dan diskusi antara peserta narasumber dan peserta FGD, beberapa aspek yang di bahas meliputi Konsep Regulasi dan kerjasama kelautan dalam penggunaan UUV/AUV, aspek kerawanan data oseanografi, kerawanan terhadap pemanfaatan laut sebagai media infiltrasi dan exfiltrasi pihak asing.
Kegiatan FGD ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan mahasiswa khususnya Prodi Strategi Pertahanan Laut FSP Unhan RI, sehingga dimasa mendatang dapat merumuskan strategi pertahanan laut yang tepat sesuai dengan ancaman yang terjadi, demi menjaga kedaulatan NKRI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI