Bogor – Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Militer (FTM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menggelar acara Focus Group Discussion dengan tema “Peningkatan Mutu Kurikulum Sarjana (S1) Prodi Teknik Elektro Militer Dalam Rangka Menyesuaikan Kebutuhan Industri Militer Terhadap Lulusan Kadet Mahasiswa Universitas Pertahanan”, acara dilakukan secara daring/online dibuka dengan sambutan oleh Dekan FTM Brigjen TNI Aribowo Teguh Santoso, S.T., M.Sc. Selasa (13/7)
Keynote Speech oleh Dekan FTM Unhan RI menjelaskan bahwa kesiapan operasi sistem pertahanan dan keamanan negara membutuhkan dukungan teknik elektro yang terintegrasi pada alutsista agar mampu meningkatkan kesiapan peralatan utama yang didukung oleh kemampuan industri dalam negeri. Kepemilikan teknologi canggih dan teknologi tepat guna serta kualitas sumber daya manusia yang mampu menghadapi ancaman perang modern juga perlu dikuasai. Prodi Teknik Elektro dituntut untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang unggul khususnya dibidang teknologi dan rekayasa pertahanan agar dapat menghasilkan produk yang berkenaan dengan perancangan rekayasa sensor dan tranduser, perancangan rekayasa kontrol, perancangan rekayasa pemrograman dan rekayasa robotik.
Dalam paparannya Laksma TNI Rusmana menjelaskan di era globalisasi ini, maju tidaknya suatu bangsa, dilihat dari kemampuannya dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan tersebut ditunjukkan dengan penciptaan inovasi yang akan membangun daya saing suatu bangsa. Konsep triple helix membahas mengenai pemerintah selaku fasilitator, mahasiswa selaku SDM dan industri selaku sarana pengembangan produk.
Narasumber kedua yaitu Bapak Dr. Yayat Ruyat, M.Eng membahas mengenai isu pertahanan global dengan menyatakan bahwa tantangan industri pertahanan nasional adalah untuk masuk ke dalam 100 besar industri pertahanan global. Menurut beliau, industri pertahanan nasional harus mandiri guna menjamin ketersediaan alutsista didukung dengan peran teknik elektro militer dalam mengembangkan produk-produk pertahanan.
Tidak kalah penting, Narasumber ketiga, yaitu Bapak Drs. Gunawan Setyo Prabowo, M.T., A.P.U. mengarisbawahi tentang perkembangan industri dirgantara nasional. Dalam hal ini Teknik Elektro bisa berperan dalam modifikasi pesawat, modifikasi sistem kendali, meningkatkan sensor dan akuator serta bekerja sama dengan negara lain untuk meningkatkan Transfer of Technology. Beliau juga membahas pentingnya melakukan pengembangan dan pengujian terhadap Pesawat Terbang Tanpa Awak kelas MALE.
Para Narasumber memberikan saran-saran berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan mutu kurikulum S1 Prodi Teknik Elektro Militer UNHAN RI. Antara lain dengan penambahan beberapa Mata Kuliah multidisiplin pada Prodi Teknik Elektro agar para lulusan S1 Teknik Elektro bisa mengikuti perkembangan Teknologi 4.0.
Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat Unhan RI antara lain para pejabat eselon I, II, III, Dosen, staff serta kadet mahasiswa S1 Unhan RI. FGD Prodi Teknik Elektro menghadirkan tiga narasumber yaitu Dosen Prodi Teknik Elektro FTM Unhan RI yang sekaligus menjabat sebagai Bandep Hankam Deputi Pengembangan Wantanas, Laksma TNI Ir. Rusmana, M.T., M.Tr (Han), dan Vice President Business Development PT. Pindad (Persero) Dr. Yayat Ruyat ,M.Eng., juga Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN Drs. Gunawan Setyo Prabowo, M.T., A.P.U. yang dimoderatori oleh Dosen Prodi Teknik Elektro FTM Unhan RI Uvi Desi Fatmawati, S.Si., M.Eng.
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan RI