Jakarta – Pusat Studi Industri Pertahanan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Unhan RI, selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguasaan Industri Bahan Baku dan Pencapaian Kemandirian Pertahanan”, dibuka langsung oleh Dekan FTP Unhan RI Laksamana Muda TNI Dr. Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr.(Han), FGD ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Rabu, (08/06/2022).
FGD IP Unhan RI menghadirkan narasumber pertama Direktur Utama PT. Pindad Dr. Ir. Abraham Mose, M.M., yang diwakilkan Dr. Yayat Ruyat, M.Eng, untuk narasumber kedua Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. Ir. Gita Amperiawan, M.Sc., M.B.A., dipandu Moderator FGD Dosen Tetap Prodi Industri FTP Unhan RI Dr. I.B Putra Jandhana.
Dalam sambutannya Dekan FTP Unhan RI menyampaikan bahwa Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan memiliki tugas-tugas dan tanggung jawab membangun dan mengembangkan industri pertahanan untuk maju, kuat, mandiri dan berdaya saing. Untuk mencapai kemandirian pertahanan. Pemerintah tentunya memiliki strategi agar dapat tercapai tujuan tersebut, sehingga kebutuhan vital Indonesia dalam memodernisasi teknologi bidang pertahanan dapat terpenuhi dalam rangka mendukung keamanan nasional dan kepentingan nasional. Oleh karena itu, Pusat Studi Industri Pertahanan Unhan RI sebagai “think tank” dari Prodi Industri Pertahanan FTP Unhan RI, perlu pengembangan yang lebih luas dan membuat kajian dari FGD ini sebagai pemikiran dan masukan tentang ketersediaan dan kelangkaan bahan dasar industri pertahanan, sehingga menjadi pemikiran bersama untuk menemukan strategi dan solusi menuju kemandirian industri pertahanan.
Dalam paparannya, Dr. Yayat Ruyat, M.Eng., menyampaikan mengenai perkembangan lingkungan strategis saat ini sehingga mengapa kita perlu meningkatkan Industri Pertahanan, yang pertama adalah ketegangan global dan masalah teritorial yang terus berlangsung, kedua yaitu Undang-Undang Cipta Kerja, ketiga adalah Pertahanan terhadap beragam serangan dari dunia siber, keempat adalah Penyebaran virus Covid-19 di berbagai negara, dan yang kelima adalah terjadinya perang dagang antar negara.
Dalam pemaparannya dijelaskan upaya Pindad dalam mendukung terciptanya ekosistem bahan baku di dalam negeri, dengan membangun kapabilitas dan meningkatkan manufaktur lokal. Visi Pindad adalah menjadi top 100 perusahaan pertahanan global pada tahun 2024, dengan menawarkan solusi dan produk yang berkualitas tinggi melalui inovasi dan kemitraan. Roadmap TKDN PT. Pindad juga memiliki tantangan dan harapan. Yang menjadi harapannya adalah dukungan pengadaan alutsista pada Indhan dalam negeri yang berkelanjutan, dibutuhkan semangat yang sama dalam penguasaan bahan baku dan meningkatkan TKDN Pemerintah, pengguna, litbangyasa dan Industri Dalam Negeri, konsistensi kewajiban pengadaan dari dalam negeri apabila memenuhi nilai TKDN minimal 40% sesuai dengan peraturan, dan terutama dukungan pemerintah dalam insentif litbang dan insentif fiskal berupa pajak untuk peningkatan nilai TKDN.
Narasumber kedua, Dr. Ir. Gita Amperiawan memaparkan bahwa PT. DI dibangun agar bangsa Indonesia mampu menjadi bangsa yang unggul, sejajar dengan bangsa bangsa besar lainnya dengan kerja keras menguasai Teknologi Dirgantara dan Industri turunannya. Dalam rangka menuju kemandirian aerospace aluminium industri di Indonesia, melalui pengembangan inalum untuk menghasilkan Alumina dan Bauksit dengan cara pembangunan smelter.
Inalum adalah industri penghasil aluminium di Indonesia. Inalum memproduksi material dasar Aluminium yakni Ingot, Billet dan Foundry Alloy. Pendirian perusahaan baru atau pengembangan inalum untuk pengolahan aluminium menjadi bahan baku industri pesawat terbang. Perlu dibuat industri lanjutan pengolahan aluminium untuk industri pesawat terbang di Indonesia.
Pada FGD ini dilaksanakan diskusi dan tanya jawab peserta dengan narasumber, yang mencakup peluang penggunaan bahan baku metal dalam negeri dikancah global, tantangan regulasi keamanan bahan baku.
Penutupan FGD ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan oleh Dekan FTP Unhan RI kepada narasumber dan moderator.
(Humas Unhan RI)