Bogor – Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan melalui Pusat Studi Program Pendidikan (Prodi) Diplomasi Pertahanan, selenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema“Strategi Diplomasi Pertahanan Sebagai Lini Terdepan Dalam Memperjuangkan Dan Melindungi Kepentingan Nasional”, bertempat di ruang Rapat Gedung Rapat Auditorium Lt.I, Kampus Bela Negara, Komplek IPSC Sentul. Kamis (15/8).
FGD ini menghadirkan narasumber mantan Rektor Universitas Pertahanan sekaligus sebagai Dosen Tetap Unhan, Prodi Diplomasi Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., Dirjen Strahan Kemhan RI Mayor Jenderal TNI Rizerius Eko HS, S.E., S.AP., M.Si, dan sebagai Moderator Dosen Tetap Prodi Diplomasi Letkol Sus Dr. Drs. Muh. Halkis, M.H.
Kegiatan FGD ini dibuka oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Murlim Mariyadi, S.IP., M.M., M.Tr (Han)., dan dalam sambutannya menyampaikan, Perang kontemporer yang fleksibel menjadikan sebuah tantangan dan ancaman yang harus dihadapi maka dibutuhkan Diplomasi Pertahanan sebagai salah satu startegi yang dapat digunakan.
Memasuki kegiatan inti FGD ini didahului dengan pemaparan oleh mahasiswa Prodi Diplomasi Pertahanan tentang beberapa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dan membutuhkan peranan Diplomasi Pertahanan, pada tataran Global terdapat 5 tantangan di Indonesia seperti adanya Perang dagang AS-Tiongkok, BRI, Isu Keamanan Non-tradisional, Konflik laut Tiongkok Selatan dan Perdamaian di Semenanjung Korea.
Sementara dikawasan Regional adanya , Penyebaran sporadis (sel-sel sparodis), Internasionalisasi (sparatis) dan Kanal KRA (Isthmus). Dari kondisi ini Indonesia membutuhkan diplomasi pertahanan untuk menghadapi ancaman dan tantangan dengan tujuan menjaga kepentingan nasional dan kedaulatan wilayah Indonesia.
Dari uraian tersebut dihadapkan dengan kondisi lingkungan strategis muncul pertanyaaan Bagaimana perumusan dan pengembangan strategi diplomasi pertahanan dan Bagaimana pelibatan sumber daya nasional dalam implementasi strategi diplomasi pertahanan.
Untuk menjawab pertannyaan tersebut pada FGD ini narsumber pertama Dirjen Strahan Kemhan RI Mayor Jenderal TNI Rizerius Eko HS, S.E., S.AP., M.Si, menjawab melalui pemaparan dengan tema “Diplomasi Pertahanan Sebagai Lini Terdepan Dalam Melindungi Kepentingan Nasional” dalam kesempatan penjelasan diawali dengan peran diplomasi sebagai mencegah konflik diberbagai lingkungan, dalam hal ini terdapat 3 hal pokok dari diplomasi pertahanan meliputi Confidence building measure, Defence capability untuk meningkatkan kemampuan pertahanan melalui pertukaran pendidikan, pengalaman, pengetahuan di lingkungan dalam dan luar negeri., dan Defence Industry Pengembang Industri pertahanan.
Sementara Dosen Tetap Unhan, Prodi Diplomasi Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., menjawab pertanyaan dalam FGD ini memlaui pemaparaanya dengan topik “Perlibatan Sumber Daya Nasional dalam Implementasi Strategi Diplomasi Pertahanan”, dalam pemaparannya diawali dengan Perubahan perkembangan lingkungan strategis, seperti Berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, serta teknologi transportasi yang dengan nyata mempercepat arus informasi (information flow), arus finansial global (global financial flow), dan mobilitas manusia (human mobility’s).
Berbagai fenomena perubahan tersebut bukan tidak mungkin membawa ekses yang potensial menjadi ancaman bagi keamanan suatu negara, dikatakan juga bahwasannya Ancaman tidak hanya dalam bentuk fisik, akan tetapi ancaman nonfisik seperti penanaman nilai-nilai kehidupan asing yang dapat menjadi alat penghancur entitas sebuah peradaban bangsa, sehingga negara memelukan Strategi diplomasi pertahanan sebagai salah satu strategi pertahanan dalam melindungi negara.
Kegiatan FGD ini juga dikembangkan dalam bentuk diskusi dan tanya jawab dengan seluruh Peserta, beberpa pertanyaan yang dikembangkan meliputi aspek perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional, upaya Daya tangkal melalui pembinaan kesadaran bela negara, postur pertahanan ideal yang terdiri dari komponen utama, cadangan dan pendukung.
Kegiatan FGD ini juga di hadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Laksamanan Pertama TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT, Dosen Tetap Unhan Dr. Drs. Sutrimo., M.M., M.Si, Perwakilan dari Seskoal, serta Perwakilan dari Sekkau TNI AU.
FGD ini diakhiri dengan pemberian Sertifikat kepada narasumber oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan kepada narsumber yang dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama dengan seluruh peserta. (Anh).
Mengetahui : Kabah Humas Unhan