Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) melalui Pusat Studi Teknologi Daya Gerak Fakultas Teknologi Pertahanan selenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ” Peningkatan Teknologi Komponen Inti; Energi, Baterai Dan Mesin, melalui program Transfer of Technology untuk mendukung kemandirian Industri Pertahanan”, bertempat di gedung auditorium lt.1 Kampus Bela Negara komplek IPSC Sentul. Selasa (21/5).
FGD ini dibuka oleh Dekat Fakultas Teknologi Pertahanan Romie Oktovianus Bura, B.Eng (Hons.), MRAeS., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan keberadaan dan pemberdayaan industri pertahanan merupakan suatu hal yang mutlak dalam rangka mewujudkan kemandirian alutsista pertahanan Indonesia. kemandirian industri pertahanan nasional akan menunjang penguatan ketahanan dan pertahanan nasional serta penegakan kedaulatan negara.
Pada FGD ini menghadirkan narasumber Chief Scientist of the National Nuclear Energy Agency (BATAN) Prof. Dr.rer.nat. Evvy Kartini, dan Program Manager KFX/IFX dari PTDI, Ir. Heri Yansyah MSc, MBA. Yang dimoderatori oleh Dosen Fakultas Teknologi Pertahanan Dr.Timbul Siahaan, M,Sc.
FDG Ini diawali dengan paparan dari Prof. Dr.rer.nat. Evvy Kartini, dengan judul “Peningkatan Teknologi Energi dan Peran Lithium Ion Battery untuk mendukung kemandirian Pertahanan”, dalam pemaparannya seluruh peserta FGD diajak untuk memahami perkembangan situasi global, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) atau sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah sebuah agenda pembangunan global yang berisikan 17 goals atau tujuan yang akan direalisasikan melalui 169 target dan 232 indikator yang terukur. Tujuan ini dicanangkan bersama oleh 189 negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama yang akan dicapai pada tahun 2030.
Dari 17 tujuan SDGs ini salah satunya (Affordable and clean energy) atau Energi Bersih dan Terjangkau Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang. Selain itu mengatur perkembangan teknologi dan adanya revolusi industri juga berdampak pada kehidupan di masyarakat.
Dalam hal ini juga dibahas tentang Flagship Prioritas Riset Nasional (Teknologi dan Managemen Penyimpanan Energi), isu strategis pengembangan IPTEK dan Inovasi, kerangka pelaksanan pembangunan IPTEK 2020 s.d. 2024
Pada kesempatan ini dijelaskan juga tentang pengembangan Lithium Ion Batteries toward sustainable energy development goal 2030, yang dikembangkan untuk keperluan Application on Public Street Lighting (National LIB – Consortium), mobil listrik, Lithium Ion Batteries Application on Industry Military Defense (Ministry of Defense).
Pada akhir kesimpulan pemaparannya diharapakan Universitas Pertahanan harus membangun Laboratorium Penelitian Baterai dengan standar internasional, melaksanakan penelitian tentang LIB dan publikasikan secara internasional, Melakukan penelitian kolaboratif dengan Institusi (Batan, LIPI) dan Universitas (UI, ITB, UNS) untuk penelitian baterai. pada kesempatan ini Kementerian Pertahanan harus mulai mengembangkan “Industri baterai Lithium Ion untuk Keperluan Militer”, dan Rencana pabrik baterai ini menjadi ‘Perencanaan Strategis Industri Nasional’.
Sementara paparan narasumber kedua pada FGD ini r. Heri Yansyah MSc, MBA., mengusung tema “Peningkatan Teknologi Komponen Inti; Energi, Baterei dan mesin, melalui program transfer of technology untuk mendukung kemandirian industri pertahanan”, pemaparannya dilatarbelakangi tentang , tujuan dari sebuah instansi atau organisasi untuk memperoloh sebuah teknologi mempengaruhi jenis teknologi apa yang akan instansi atau organisasi tersebut cari, dari siapa teknologi tersebut akan didapatkan dan proses seperti apa sebuah instansi akan memperoleh teknologi tersebut. Ada beberapa poin latar belakang mengenai pentingnya proses transfer teknologi yaitu Kepentiangan untunk mengembangkan sebuah teknologi baru, Menanggapi lingkungan yang sangat kompetitif, Meningkatkan Opsi Strategis, dan Pendapatkan peningkatan efisiensi.
Pada kesempatan ini juga dijelaskan tentang Strategi PTDI dalam menyokong pembangunan Nasional, diantaranya Peningkatan Technology Readiness Level dan Manufacturing Readiness Level Optimalisasi Peran PTDI sebagai Lead Integrator aspek Aerospace and Aviation Industry dan beberapa aspek lainnya.
Kegiatan FGD ini dikembangkan dengan kegiatan tanya-jawab antara peserta dan narasumber meliputi Regulasi dan kebijakan pengembangan teknologi Lithium Ion Batteries, kerjasama untuk Pengadaan komponen dan Penyiapan fasilitas uji baterai, dan penelitian terhadap teknologi baterai lithium dan inftrastruktur pengisian baterai mobil listrik harus terus dikembangkan pada skala demonstrasi pilot, yang melibatkan berbagai stakeholder melalui suatu koordinasi antara pemerintah dan pihak pengembang.
Fokus group discussion (FGD) ini diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Dekan FTP kepada narasumber yang dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama. (Anh).
Mengetahui: Kabag Humas Unhan