Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., mendampingi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal Polisi (HOR) (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., membuka seminar nasional bersama dengan tema “Mewujudkan Cara Pandang Imigrasi Strategis dalam Menyongsong Indonesia Emas” di Hotel JS Luwansa, Jalan H.R. Rasuna Said No. 22 Kav. C, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
Seminar nasional ini menghadirkan narasumber yaitu Ketua Peranim, Bambang Widodo sebagai pembicara pertama yang membahas “Dialektika Cara Pandang Keimigrasian Strategis Dalam Menyongsong Indonesia Emas”, Pembicara Kedua Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.Si., M.D.S., M.Si(Han)., yang membahas ” Peran Imigrasi Dalam Keamanan Nasional Guna Mendukung Ketahanan Nasional Negara”, Pembicara ketiga Wakil Menteri Hukum Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H., M.Hum., yang membahas “Penegakan Hukum Imigrasi Dalam Perubahan Undang Undang Keimigrasian Dan Menyongsong Indonesia Emas.”, dengan moderator Kepala Program Studi Magister Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI, Kolonel Caj. Dr. Kusuma, M.Si., dan Kaprodi Hukum Keadaan Darurat FKN Unhan RI, Kolonel Chk Dr. Irwan Triyadi, S.H., M.H., dan Dr. M. Alvi Syahrin, S.H., M.H., C.L.A.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal Polisi (HOR) (Purn.) Drs. Agus Andrianto, dalam sambutannya sebagai keynote speaker, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Beliau juga mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian Imigrasi dan Unhan RI dalam seminar bertema strategis ini, serta menyoroti peran keimigrasian sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional, khususnya dalam mendorong investasi, pengelolaan tenaga kerja, dan pemanfaatan teknologi.
Dalam pembahasan seminar, turut diangkat isu-isu global, termasuk tantangan aktivitas lintas batas yang membawa peluang investasi dan penciptaan lapangan kerja, sekaligus risiko seperti tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan migrasi ilegal (TPPM). Data statistik menunjukkan tren perbaikan pada beberapa isu ini sepanjang 2024.
Sebagai penutup, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI menyerukan komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam astagita pembangunan nasional, demi Indonesia yang lebih makmur, berkeadilan, dan berdaya saing global.
Rektor Unhan RI, dalam sambutannya, menegaskan peran strategis keimigrasian sebagai benteng kedaulatan negara yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berfungsi sebagai pilar keamanan nasional. Dalam seminar ini, sejumlah poin strategis dibahas, antara lain:
1. Keimigrasian sebagai Pilar Keamanan Nasional
Penguatan sistem keimigrasian diperlukan untuk menghadapi ancaman modern seperti infiltrasi asing dan penyalahgunaan izin tinggal.
2. Transformasi Teknologi Digital
Adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan big data menjadi kunci efisiensi pengelolaan keimigrasian di era globalisasi.
3. Kolaborasi Lintas Sektor
Sinergi antara birokrasi, akademisi, dan sektor swasta menjadi elemen krusial dalam meningkatkan ketahanan nasional.
4. Paradigma Multi-Dimensi dalam Keimigrasian
Pergeseran perspektif keimigrasian dari pendekatan teknis-operasional ke pendekatan strategis yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
Rektor berharap seminar ini menjadi awal kolaborasi berkelanjutan antara Unhan RI dan Kementerian Imigrasi, menghasilkan rekomendasi strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Seminar ini diawali dengan laporan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Sandi Andaryadi, A.Md.Im., S.I.P., M.Si., yang menjelaskan dasar pelaksanaan kegiatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian serta Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013. Seminar dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai instansi, termasuk akademisi, mahasiswa, dan stakeholder. Hasil utamanya adalah rekomendasi strategis yang memperkuat peran keimigrasian dalam mendukung sistem pertahanan nasional menuju visi Indonesia Emas.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat Eselon I Unhan RI, pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, pejabat Eselon III Kementerian Pertahanan RI, mahasiswa Pascasarjana Program Magister Unhan RI, dan Perwira Siswa (Pasis) STIK.
Seminar nasional ditutup dengan sesi foto bersama.
(Humas Unhan RI)