Jakarta – Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., Ph.D., menegaskan bahwa perluasan jaringan think tank menjadi langkah krusial dalam membangun pemahaman mendalam mengenai perkembangan geopolitik dan keamanan di wilayah ini. Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) terus memperkuat perannya sebagai pusat kajian strategis dalam menghadapi dinamika global, terutama di kawasan Indo-Pasifik. Selasa (18/2).
“Unhan RI sebagai think tank yang tertarik pada dinamika hubungan Indo-Pasifik saat ini tengah berupaya memperluas jaringan dan membangun lebih banyak koneksi dengan berbagai institusi internasional. Melalui inisiatif ini, Unhan RI berperan sebagai penghubung bagi berbagai pemangku kepentingan, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk memahami perkembangan yang terjadi di Indonesia,” ujar Rektor Unhan RI dalam penerimaan kunjungan kehormatan (courtesy call) Visiting Professor Dr. Deniz Kocak dari Helmut Schmidt University, Berlin, di Ruang Tamu Rektor Unhan RI, Salemba.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kajian pertahanan di Unhan RI, khususnya dalam konteks keamanan maritim. Dr. Deniz Kocak memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Pascasarjana Unhan RI bertajuk “Critical Infrastructures in the Context of Maritime Security, Illegal, Unregulated, and Unreported Fishing (IUUF) in a Comparative Perspective, and Maritime Choke Points”. Topik ini menjadi semakin relevan mengingat pentingnya infrastruktur kritis dalam menjaga stabilitas perairan strategis serta tantangan global akibat praktik IUUF.
Dalam diskusi mendalam yang dihadiri oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi, Mayor Jenderal TNI Helda Risman, M.Han., CIQaR., Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si. (Han)., dan Anjakdya Bidang Kerja Sama Roren Kermas, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus., dibahas berbagai strategi dalam menangani isu-isu maritim.
Rektor Unhan RI menekankan bahwa penguatan kerja sama akademik dan riset strategis merupakan langkah esensial dalam meningkatkan kapabilitas pertahanan negara, khususnya dalam menghadapi dinamika keamanan di jalur-jalur perairan strategis (maritime choke points). Pendekatan ini sejalan dengan visi global dalam menjaga keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik. Dr. Deniz Kocak juga menyoroti bagaimana pendekatan komparatif dalam menangani ancaman IUUF memiliki dampak luas, tidak hanya terhadap keamanan pangan dan ekonomi, tetapi juga terhadap stabilitas geopolitik kawasan.
Dalam rangka memperkuat jejaring akademik internasional, Unhan RI dan Helmut Schmidt University juga membahas optimalisasi kerja sama akademik yang telah terjalin sejak 2015 dan diperbarui pada 2019. Pandemi COVID-19 sempat menghambat implementasi kerja sama ini, namun kedua belah pihak kini sepakat untuk merealisasikannya melalui program pertukaran mahasiswa, riset bersama, serta pendanaan akademik melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Melalui kolaborasi strategis ini, Unhan RI tidak hanya memperkuat kapasitas akademik di tingkat nasional tetapi juga menegaskan perannya dalam percaturan akademik global. Dengan membangun jaringan think tank yang luas, Unhan RI semakin kokoh sebagai pusat kajian pertahanan yang mampu menghasilkan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan keamanan global, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
(Humas Unhan RI).