Bogor – Rektor Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc. DESD menutup hari terakhir Seminar Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2021, kegiatan IIDSS ke-5 tahun 2021 yang didukung penuh oleh The Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies (APCSS). Tema seminar IIDSS “Calibrating State’s Capabilities Toward Efective And Integrated Approaches To Non-Military Defense Threats”, berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 1-2 Desember 2021, dilaksanakan melalui daring yang terpusat di Aula Serbaguna Kampus Bela Negara Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul – Bogor. Kamis, (2/12).
Hari terakhir Seminar dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama dengan topik “International Defense Cooperation in Health-Security” dan sesi kedua topik “Infrastructure and Technology Issues an Bio-Security” dipandu moderator Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H.
Seminar IIDSS ke-5 hari terakhir menghadirkan pembicara diantaranya Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia topik “Bilateral and Multilateral Partnerships in Health Infrastructures, Medicines, Vaccines, and Protocol Best Practic”. Dalam paparannya menjelaskan tiga komponen utama teknologi informasi antara lain Artificial Intelligence (AI), Big Data Aggregation dan Teknologi Komunikasi. Dalam era transformasi digital di bidang medis, kolaborasi adalah kunci bagi institusi medis untuk menghadapi sistem pendidikan medis yang terus berkembang. Kolaborasi dapat memfasilitasi pembangunan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan medis, penelitian dan inovasi.
Pembicara Kedua adalah Dr. Elizabeth Kunce, Professor Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies menyampaikan topik “Global Disaster Risk Reduction and Resilience”. Dalam paparannya menjelaskan bencana global dan perubahan iklim merupakan masalah yang serius yang berkaitan dengan bumi. Kemungkinan dampak yang dapat terjadi seperti kekeringan, naiknya permukaan air, degradasi lingkungan, tren perubahan iklim, kerapuhan ekosistem, wabah penyakit, urbanisasi cepat yang tidak direncanakan, dan ketidakstabilan geopolitik, kesemuanya memiliki keterkaitan dengan komunikasi, termasuk permasalahan perdagangan, keuangan, system politik, serta krisis seluruh dunia dapat diselesaikan melalui forum diskusi guna mencari solusi pemecahannya sehingga bumi menjadi tempat yang lebih baik di masa depan.
Pembicara Ketiga Dr. Sebastian Kevany, Associate Professor Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies dengan topik “Military Contributions to Global Health”. Dalam paparannya mengatakan Pandemi Covid-19 dianggap sebagai situasi krisis bencana yang komprehensif di negara-negara tertentu. Hal ini terlihat dari keterlibatan militer dan non-militer dalam rantai pasokan logistik, rumah sakit lapangan, pengujian dan peralatan lainnya untuk mengatasi Pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 telah mengingatkan dunia tentang pengurangan risiko bencana tahun 2015-2030, risiko bersifat sistemik, saling berhubungan, dan strategis. Perubahan iklim mendorong peningkatan risiko di semua negara, dan bahaya yang tak terduga dapat memiliki dampak strategis yang menghancurkan semua sector.
Pembicara Keempat adalah Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Universitas Airlangga mengangkat topik “Educational and Research Institutions, Laboratory Facilities, and Health-Related Industries to Prepare Future Capabilities in Bio-Safety Level”. Dalam paparannya menjelaskan rangkaian prosedur keamanan laboratorium yang harus diikuti untuk mengisolasi agen biologis berbahaya. Tingkat Keamanan 1 adalah tingkat kurungan terendah, sedangkan level Tingkat Keamanan 4 adalah maksimum. Batasan ini telah ditetapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat. Uni Eropa menetapkan standar tingkat keamanan yang sama, Empat tingkat tersebut dikenal sebagai Tingkat Pertahanan. Fasilitas ini disebut sebagai P1 sampai P4 (tingkat perlindungan virus).
Pembicara Kelima Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng Rektor Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya dengan topik “Digital Technology Advancement, Cyber Cooperation, and Joint Operational Planning in Pandemic Control”. Dalam paparannya mengatakan, Pada Juli 2021, Indonesia memiliki lebih dari 8000+ kasus positif Covid-19, hingga 15 November 2021, kasus Covid-19 di Indonesia menurun. Pemerintah Indonesia menganggap Pandemi Covid-19 sebagai kebijakan tertinggi, dan berupaya melakukan perubahan pada sektor ekonomi dan kesehatan. Ada tiga metode yang digunakan pemerintah Indonesia untuk mengatasi Pandemi Covid-19, yaitu testing, tracing, treatment. ITS bekerjasama dengan beberapa lembaga dan kementerian antara lain Universitas Airlangga, Badan Litbang, Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Jawa Timur, Pemerintah Surabaya untuk menangani Pandemi Covid-19.
Pembicara Keenam Dr. Albert J. Shimkus, Professor Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies dengan topik “Infrastructure Readiness: Emergency Hospitals, Access to Medical Facilities, Medical-Related Logistics and Supply-Chains”, menjelaskan kesiapan infrastruktur rumah sakit dalam menghadapi pandemi termasuk didalamnya elemen kunci untuk kesiapan organisasi, infrastruktur, operasional, serta fasilitas kesehatan yang memikirkan kemungkinan terjadinya bencana di masa depan.
Rektor Unhan RI dalam Closing Speech nya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan penuh dari The Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies Hawaii (APCSS). Seminar IIDSS ke-5 tahun 2021 telah terlaksana dengan baik dan sukses sesuai dengan rencana. Seminar internasional ini merupakan langkah konkret Unhan RI untuk mengembangkan ilmu pertahanan dan kerja sama dengan berbagai negara.
Seminar IIDS merupakan agenda tahunan Unhan RI Agenda Tahunan Unhan RI yang didesikasikan untuk pengembangan Ilmu Pertahanan dalam Merespon Permasalah lingkungan strategis dan mencari solusinya. IIDSS sebagai forum yang dapat merumuskan solusi alternatif terhadap masalah ancaman pertahanan. Terutama ancaman non-militer seperti pandemi Covid-19. Tema seminar telah dipresentasikan oleh para ahli yang terdiri dari akademisi, peneliti, dan praktisi, dengan empat topik utama diskusi mengenai pertahanan dan keamanan serta model kerja sama pertahanan yang efektif, serta peran dan kerja sama pertahanan dan sipil-militer dalam menangani pandemi. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi dan berdampak pada masalah sosial, ekonomi, dan keamanan. IIDSS sebagai forum akademik yang menghadirkan para pakar dalam bidang ilmu pertahanan sebagai sarana berbagi pengetahuan, wawasan, maupun perspektif dari topik pertahanan dan keamanan yang dipilih untuk dipaparkan. Seminar IIDSS ke-5 2021 diharapkan bermanfaat dan memberikan ide baru dalam pengetahuan ilmiah yang berharga, terutama di bidang pertahanan dan keamanan.
Ketua Penyelenggara Seminar IIDSS 2021 Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI Marsda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya seminar dengan baik dan lancar. Ucapan terima kasih disampaikan kepada The Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies Hawaii (APCSS) dan Pembicara dari APCSS, Para Pembicara dari Dalam Negeri, Moderator, serta seluruh Peserta yang telah bergabung secara daring dan panitia sehingga seminar berjalan dengan baik dan lancar dengan harapan seminar dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta solusi dalam memecahkan permasalahan yang mengancam pertahanan negara.
Seminar IIDSS 2021 pada hari kedua dihadiri para Atase Pertahanan yang ada Indonesia, Kementerian dan Lembaga RI, lembaga-lembaga Internasional, Universitas Pertahanan Luar Negeri, Badan Pemerintah dan Organisai RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan dan Mabes Polri, Sekolah Kedinasan dan Organisasi, Pemerintah Daerah, BUMN, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, LSM, think tank dan para pengamat militer serta Mahasiswa dan Dosen Unhan RI yang bergabung melalui daring partisipan hampir mencapai 1000 orang.