Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., secara resmi membuka kegiatan Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia ke-16, Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D., dengan tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid online dan offline yang terpusat di Ruang Teater, Lantai 2, Gedung Auditorium, Kampus Utama Bela Negara Unhan RI, Sentul, Senin (20/1).
Dalam sambutannya, Rektor Unhan RI menegaskan bahwa ketahanan ekonomi nasional merupakan elemen strategis yang tidak terpisahkan dari sistem pertahanan negara. “Sinergi antara kebijakan moneter dan strategi pertahanan menjadi krusial dalam memastikan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan untuk mendukung daya tangkal nasional,” ujarnya.
Rektor Unhan RI juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan dalam mengkaji keterkaitan antara stabilitas ekonomi dan sistem pertahanan nasional. Ia berharap, kegiatan kuliah umum ini dapat menjadi wadah diskusi akademis yang konstruktif, sehingga mampu menghasilkan strategi pertahanan berbasis ekonomi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing demi mendukung ketahanan nasional.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D., dalam kuliah umum ini memaparkan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional serta transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Melalui tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional,” Gurbernur BI menekankan peran strategis Bank Indonesia dalam menjaga inflasi, stabilitas nilai tukar, dan kelancaran sistem pembayaran yang menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Gubernur BI dalam kuliah umum ini menjelaskan bahwa tantangan global, seperti fragmentasi rantai pasok, ketegangan geopolitik, serta kebijakan moneter negara maju, khususnya Amerika Serikat, mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia, termasuk Indonesia. “Indonesia termasuk negara yang kinerjanya relatif baik, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1–5,3 persen pada 2024,” ujarnya. Beliau juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi situasi ini, Indonesia perlu menjaga kebijakan makroekonomi yang berimbang dan beradaptasi dengan dinamika global.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, Gubernur BI memaparkan beberapa pilar utama dalam memperkuat kapasitas ekonomi nasional:
1. Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pengolahan produk mentah menjadi produk bernilai tambah untuk meningkatkan daya saing global.
2. Peningkatan Investasi: Kebijakan insentif dan dukungan pada sektor-sektor strategis untuk menarik investasi.
3. Transformasi Digital: Percepatan digitalisasi sistem pembayaran, termasuk pengembangan QRIS dan BI-FAST untuk menciptakan inklusi ekonomi.
4. Pembangunan Infrastruktur: Penyediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Gubernur BI juga menjelaskan dampak kebijakan moneter Amerika Serikat, seperti penguatan dolar AS dan kenaikan suku bunga, yang mempengaruhi perekonomian dunia. Hal ini menyebabkan tantangan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam menjaga daya saing dan kestabilan ekonomi. Namun, Indonesia tetap optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, yakni 5,1–5,3 persen pada 2024, meskipun tantangan global ada.
Dalam konteks transformasi ekonomi, Gubernur BI menekankan pentingnya percepatan digitalisasi, terutama dalam sistem pembayaran. Dukungan terhadap teknologi seperti QRIS dan BI-FAST diharapkan dapat menciptakan inklusi ekonomi dan efisiensi sistem keuangan. Hal ini menjadi bagian integral dalam mendukung keberlanjutan ekonomi digital di Indonesia.
Melalui kuliah umum ini, Gubernur BI memberikan wawasan mendalam mengenai peran kebijakan ekonomi dalam mendukung ketahanan nasional, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam membangun fondasi ekonomi yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan kuliah umum ini diikuti oleh 350 orang peserta offline yang terdiri dari pimpinan, Dosen, Kadet Mahasiswa Program Sarjana (S1), Program Mahasiswa Pascasarjana program Magister (S2) dan Doktoral (S3). Selain itu turut hadir secara online 150 Kadet Mahasiswa Fakultas Vokasi Logistik Militer (FVLM) Politeknik “Ben Mboi” Unhan RI yang berada di Belu, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan kuliah umum ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata oleh Rektor Unhan RI yang dilanjutkan dengan foto bersama.
(Humas Unhan RI)