Bogor – Rektor Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc. DESD mewakili Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membuka Seminar Internasional Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2021, kegiatan IIDSS didukung penuh oleh The Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies (APCSS), dengan Tema “Calibrating State’s Capabilities Toward Efective And Integrated Approaches To Non-Military Defense Threats” seminar IIDSS ke-5 tahun 2021 berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 1-2 Desember 2021, dilaksanakan melalui daring yang terpusat di Aula Serbaguna Kampus Bela Negara Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul – Bogor. Rabu, (1/12).
Seminar IIDSS ke-5 diawali dengan Opening Speech Direktur APCSS Rear Admiral (Ret.), U.S. Peter A. Gumataotao dilanjutkan dengan Keynote Speaker Menteri Pertahanan RI yang dibacakan oleh Rektor Unhan RI.
Direktur APCSS dalam Opening Speech-nya menyampaikan topik terkait kemampuan negara dalam menghadapi ancaman non militer dengan pendekatan efektif dan terintegrasi serta focus terhadap Pandemi Covid-19 serta masalah kesehatan yang mengancam keamanan dengan pendekatan kepada masyarakat. Masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan sendiri hanya mengandalkan peran militer. Masalah kesehatan berhubungan erat dengan keamanan, ekonomi, lingkungan, dan masalah yang kompleks yang harus dipahami oleh semua Stakeholder untuk bekerjasama mendapatkan solusi dalam menghadapi ancaman kesehatan yang berdampak terhadap masyarakat luas.
Dalam keynote speaker Menhan RI yang dibacakan oleh Rektor Unhan RI, disebutkan dunia saat ini sedang menghadapi wabah penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Covid-19. Pandemi Covid-19 dapat dipandang sebagai ancaman non-militer yang mengancam eksistensi negara dan keselamatan seluruh bangsa. Pada aspek ekonomi, pandemi telah menghambat mobilitas global, mengganggu arus perdagangan internasional dan memicu kelangkaan berbagai komoditas. Selain itu, pandemi juga dapat menjadi sumber ketidakstabilan sosial dan politik sehingga negara-negara dituntut untuk mampu mengelola sumber daya nasionalnya sebagai instrumen kekuatan pertananan nasional yang efektif dan memutuskan solusi yang efektif serta cepat.
Sebagai forum akademik, seminar ini bertujuan untuk menyampaikan gagasan, kebijakan serta strategi dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi yang melibatkan para ahli untuk mengidentifikasi ancaman dalam bidang pertahanan serta mendorong pembuat kebijakan mengembangkan kerangka kerja baru yang lebih konstruktif serta memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman global dan menemukan solusinya. Forum ini diharapkan dapat menghasilan konsep baru perihal kemampuan Negara dalam pertahanan non-militer yang terintegrasi dan efektif. Seminar IIDSS merupakan agenda tahunan Unhan RI untuk membahas isu-isu strategis di sektor pertahanan, dan sebagai kontribusi nyata Unhan RI untuk pengembangan ilmu pertahanan dan implementasinya dalam merespon lingkungan strategis yang lebih dinamis dan memberikan kontribusi positif di tingkat regional dan global.
Hari pertama Seminar IIDSS ke-5 tahun 2021 menghadirkan pembicara antara lain Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia dengan topik “The Future Strategy for Contingency in Anticipating the Pandemic Crisis and the Role of Pharmacy and Medicine Industries Management”. Dalam paparannya menjelaskan, Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, merupakan ancaman non-militer. Ancaman non-militer didalamnya meliputi perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, penyakit menular, bencana alam, migrasi tidak teratur, kekurangan makanan, penyelundupan manusia, perdagangan narkoba dan kejahatan transnasional, bencana alam, risiko teknologi informasi, perubahan ekologis, krisis ekonomi dan kesehatan dan lainnya. Diperlukan kerjasama seluruh komponen pertahanan negara dalam menghadapi ancaman non-militer.
Pembicara kedua adalah MG Ken Hara, The Adjutant General, State Of Hawaii dengan topik “Effective Civil-military Cooperation Perspectives from Hawaii”. Dalam paparannya menerangkan bagaimana kerja sama pertahanan Sipil dan Militer dalam menghadapi ancaman Pandemi Covid-19, dan panduan dalam merespon beberapa aspek penting terkait kesehatan, ekonomi serta Pendidikan. Negara perlu memiliki kebijakan untuk membuat pemulihan kesehatan, ekonomi serta Pendidikan yang terdampak akibat Pandemi Covid-19 dan kembali membangun ritme operasional yang berkelanjutan.
Sebagai pembicara ketiga Dr. Elizabeth Kunce, Professor Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies dengan topik “Promoting Civil-military Cooperation: Mitigation, Response and Recovery”. Dalam paparannya membahas peran militer dalam mitigasi, respons, dan pemulihan serta interaksi antara warga sipil dan militer yang bertujuan untuk melindungi dengan prinsip kemanusiaan, menghindari persaingan, meminimalkan inkonsistensi, dan meningkatkan kerjasama dalam menghadapi ancaman pertahanan negara.
Pembicara selanjutnya adalah Prof. Drs. Anak Agung Banju Perwita, M.A., Ph.D Guru Besar Unhan RI, dengan topik “Social Impacts: Social Awareness, Solidarity, Trust, and Fragmentation”. Dalam paparannya menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah menjadi ancaman besar yang sangat serius bagi keamanan manusia tidak hanya di negara maju tetapi juga di banyak negara berkembang, terutama negara berpenghasilan menengah ke bawah. Meski upaya vaksinasi telah dilakukan secara menyeluruh namun masih banyak negara yang mengalami kendala dalam menanggulangi ancaman Pandemi Covid-19.
Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D Guru Besar Unhan RI sebagai pembicara kelima menyampaikan topik “Security Impacts: Resource, Operational, and Strategically Aspects”, Dalam paparannya mengatakan, Pandemi Covid-19 telah meyebabkan menurunnya kesehatan masyarakat dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya ketahanan negara dalam mengahadapi ancaman. Pertahanan negara dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu Pertahanan Militer dan Non Militer. TNI bersama lembaga non militer bekerjasama dalam penanganan Pandemi Covid-19.
Pembicara keenam Dr. Timothy Buehrer, Professor Daniel K. Inouye Asia-Pacific Center For Security Studies menyampaikan topik “Economic Impacts of Covid-19 on Security in the Indo-Pacific”, mengatakan, Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun dan sangat berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan, termasuk sistem keamanan, terutama di Indo-Pasifik. Keamanan yang dipengaruhi oleh terjadinya Covid-19 dari mempengaruhi berbagai aspek, termasuk Produk Domestik Bruto (PDB), perdagangan, tenaga kerja, kemiskinan serta permasalahan kemanusiaan lainnya. Perlu penanganan bersama dalam mengahadapi ancaman Pandemi Covid-19.
Seminar hari pertama dibagi menjadi dua sesi, dimana sesi pertama mengangkat topik “The Roles of Defense and Civil-Military Cooperation in Dealing With Pandemics” dan sesi kedua topik “Lessons Learned from the Covid-19 Outbreak: Social, Economic, and Security Impacts” dipandu moderator Dosen Unhan RI Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, SH., MH.
Ketua Penyelenggara Seminar IIDSS 2021 Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI Marsda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A menyebutkan, seminar IIDSS 2021 pada hari pertama dihadiri para Atase Pertahanan Indonesia, Kementerian, lembaga-lembaga Internasional, Badan Pemerintah dan Organisai, Mabes TNI, Mabes Angkatan dan Mabes Polri, Sekolah Keinasan dan Organisasi, Kesehatan Kemhan, TNI, Angkatan dan Polri, Pemerintah Daerah, BUMN, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, LSM, think tank dan para pengamat militer serta Mahasiswa dan Dosen Unhan RI yang bergabung melalui daring partisipan hampir mencapai 1000 orang.