Bogor – Rektor Unhan RI, Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D., menjadi pembicara utama dalam Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang sinergi multipihak dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat miskin, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), dalam rangka sinkronisasi upaya percepatan penghapusan kemiskinan menuju nol persen di tahun 2024, sebagaimana diatur dalam Inpres 4/2022, dan upaya percepatan penyediaan air minum sebagaimana diatur dalam Inpres 1/2024. FGD berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting, dibuka langsung oleh Deputi I Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kemenko PMK RI, R. Nunung Nuryartono, dari Grand Mercure Harmoni Jl. Hayam Wuruk No.36 – 37, Kebon Kelapa Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Kamis (15/2).
Rektor Unhan RI dalam Focus Group Discussion (FGD) ini memaparkan tentang “Pekerjaan Eksplorasi dan Pipanisasi Tim Satgas Air Unhan RI”. Dalam pemaparannya, diuraikan beberapa titik air yang telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, antara lain, 20 titik air di Provinsi NTB Pulau Lombok, 11 titik air di Pulau Sumbawa, 11 titik air di Kabupaten Gunung Kidul, Jawa Tengah, 11 titik air dan 5 kolam penampungan air di Provinsi Maluku Barat Daya, Pulau Moa, serta beberapa titik air di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Blora, Boyolali, Purworejo, dan Kabupaten Kendal di Jawa Tengah, serta 15 titik air di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Di Pulau Madura, khususnya di Bangkalan, Sampang, dan Sumenep, juga ada sumur air yang telah diresmikan.
Selain itu, Pekerjaan Eksplorasi dan Pipanisasi Tim Satgas Air Unhan RI saat ini sedang dikerjakan untuk pengairan lahan pertanian dari sumber air goa Buntet di Desa Banyusoco. Lahan pertanian ini mencakup 1009 hektar di Desa Banyusoco dan Karang Duwet.
Selain paparan dari Rektor Unhan RI, dalam FGD ini juga dilaksanakan pemaparan oleh beberapa perwakilan dari Kementerian dan Lembaga, antara lain Kementerian PUPR dengan “Penanganan Kantong Kemiskinan” yang dipimpin oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah I, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan “Road Map Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik” yang dipimpin oleh Direktur Permukiman.
Kemudian pemaparan dari Kementerian PUPR dengan “Pengelolaan dan Strategi Meningkatkan Akses Air Minum Aman bagi Masyarakat” yang dipaparkan oleh Direktur Air Minum, Kementerian PUPR dengan “Strategi Percepatan Penyediaan Air Minum” yang dipimpin oleh Direktur Sistem dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air, Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan “Penyusunan Peta Tematik Lokus Sumber Air Minum Layak” yang dipaparkan oleh Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas, Kementerian Sosial dengan “Upaya Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat Terdampak Kekeringan” yang dipaparkan oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Non-Alam,
Selain itu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan “Peran BAZNAS dalam Upaya Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat Miskin Ekstrem dan Terdampak Kekeringan” yang dipimpin oleh Direktur Pendayagunaan, dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dengan “Analisis Perubahan Iklim dan Penanganan Sumber Air Minum Layak di Lokus Kemiskinan” yang dipimpin oleh Ketua Tim Kebijakan.
Kegiatan FGD ini sebagai upaya berbagai instansi pemerintah dan lembaga dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat miskin. Kolaborasi antar instansi, pemetaan lokus sumber air minum, serta peran lembaga non-pemerintah seperti BAZNAS menjadi kunci dalam menanggulangi masalah ini.
Diharapkan upaya bersama ini dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat yang terdampak.
(Humas Unhan RI).