Bogor – Indonesia dan Uni Eropa mempererat kerja sama untuk meningkatkan profesionalisme TNI. Universitas Pertahanan (Unhan) ditunjuk sebagai penyelenggara dalam kerja sama di bidang pendidikan dan latihan ini.
Menurut Dekan FMP Unhan, Laksda Amarulla Octavian, dalam keterangan tertulis mengatakan “Ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Brussels pada 21 April 2016”, pada Kamis, (14/9)
Kerjasama ini juga selaras dengan hasil pertemuan pertama joint committee dalam kerangka Partnership and Cooperation Agreement (PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa pada 29 November 2016.
Dekan FMP Unhan juga mengatakan “Fokusnya untuk menyetarakan ilmu pertahanan. Ke depan akan ada pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian, hingga seminar dan publikasi ilmiah bersama,”
Di bidang pelatihan, kerja sama berfokus pada peningkatan kompetensi dan kapasitas prajurit melalui sejumlah parameter. Meliputi, kompetensi bintara-tamtama, kapasitas perwira, efektivitas operasi militer, efisiensi latihan militer, dan dukungan logistik.
Kesepakatan mempererat kerja sama dilakukan dalam pertemuan dengan atase pertahanan Uni Eropa pada Rabu, 13 September 2017. Pertemuan dihadiri Wakil Duta Besar Uni Eropa Charles Michel Geurtz dan 15 Atase Pertahanan dari negara-negara anggota Uni Eropa.
Pada pertemuan ini Dekan FMP Unhan memberikan paparan berjudul “International Cooperation in the Area of Defense Education and Training: Indonesia Perspective”. Paparannya banyak membahas soal peluang peningkatan kerjasama antara Unhan dengan seluruh Uni Eropa dalam kerangka ASEAN Political-Security Community.
Ia berharap Unhan bisa mencapai akreditasi internasional dan menjadi universitas pertahanan kelas dunia pada tahun 2024 mendatang. (Clr)
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan