Bogor – Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan, menyelenggarakan seminar hasil penelitian Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) di China dan Korea Selatan, dengan tema “Inovasi Teknologi Untuk Mendukung Kemandirian Industri Pertahanan Untuk Meningkatkan Kekuatan Pertahanan di Indonesia (Technology Innovation To Support Self-Reliant Defense Industry To Improve Defense Force In Indonesia)”. Bertempat di Gedung Auditorium Lt.1 Kampus Bela Negara, Komplek IPSC Sentul, Kamis (25/7).
Seminar ini dibuka Rektor Unhan diwakili oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Romie Oktovianus Bura, B.Eng (Hons)., MRAeS, Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan Program studi KKLN ini merupakan program rutin Mahasiswa Unhan, untuk melaksanakan kegiatan penelitian terkait Inovasi Teknologi yang berkembang dan sejauh mana pengaruhnya terhadap indonesia, terutama dalam bidang ilmu pertahanan. Pada KKLN 2019 ini Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan melihat prespektif peran industri pertahanan di Korea Selatan dan China yang berkembang pesat dan menjadi salah satu kekuatan militer di Asia, sehingga hal ini menjadi sebuah moment untuk di pelajari dan dikembangan untuk kepentingan Indunstri Pertahan di Indonesia.
Pada kegiatan seminar ini menghadirkan narasumber dari Direktur Pusat Studi Sistem Tanpa Awak (CentrUMS) – Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Ir. Muljowidodo Kartidjo, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT LEN Ir. Tarmizi Kemal Fasya Lubis MBA, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigadir Jenderal TNI Rosidin, M.Si (Han), M.Sc., Direktur Teknologi dan Pengembangan, PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan, dengan moderator Seminar Dosen Fakultas Pertahanan Unhan Dr.Timbul Siahaan Drs, M.M, Dr. Selain ityu hadir pada kegiatan seminar ini Deputy General Manager CETC Mr. Gui Lei dan Atase Pertahanan Korea Kolonel Park Pil Seung.
Dalam seminar ini juga diperkenalkan tentang Industri China Electronics Technology Group Corporation (CETC), serta profil dan peran industri tersebut dalam pengembangan teknologi pertahanan di China yang mencakup teknologi elektronik pertahanan hingga program spaceship yang saat ini dikembangkan. Dalam seminar ini dipaparkan beberapa kegiatan studi penelitian masing-masing prodi dari Fakultas Teknologi Pertahanan seperti Paparan Prodi Teknologi Persenjataan dengan tema “Strengthening Korea-Indonesia Cooperation For Accelerating Indonesia Defense Technology Capability” yang mengupas peran Industri Pertahanan korea Selatan yang berkembangang dengan pesat, dimana Pemerintah Korea memusatkan semua sumber daya ke dalam organisasi akuisisi pertahanan tunggal. Industri Pertahanan Korea fokus dalam memajukan teknologi pertahanan dengan prioritas tertinggi pada perolehan teknologi militer yang canggih, adanya Program Meningkatkan jumlah kerja sama di sektor teknologi pertahanan dengan negara maju, Korea adalah Kandidat yang hebat, dan Peran Pemerintah Korea dalam program pengembangan.
Prodi Industri Pertahanan dengan tema “Technology Innovation To Support Self-Reliant Defense Industry Trough Indonesia-Korea Cooperation”, penelitian yang dilaksanakan oleh prodi ini berdasarkan pada metodologi Kualitatif, komparatif menggunakan Pendekatan Triple Helix Framework, berupa kerangka kerja analitis yang dikembangkan oleh Etzkowitz, melalui Model Triple Helix berpusat pada interaksi antara universitas-industri-pemerintah sebagai kunci untuk meningkatkan kondisi yang diperlukan untuk inovasi. Industri mengambil peran produksi sementara pemerintah bertanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendorong kolaborasi dan mensponsori penelitian sementara universitas memainkan peran menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru.
Untuk Prodi Teknologi daya Gerak “Determining Strategy of Composite Critical Technology Element as a Jet Fighter Key Technology for Improving Domestic Defense Industry” penelitian prodi ini berdasarkan pada 7 program prioritas pertahanan dan perlengkapan keamanan terkait dengan tahap membangun kemandirian Industri Pertahanan yang juga merupakan fokus utama dalam pengembangan teknologi di Fakultas Teknologi Pertahanan, termasuk: Pesawat Tempur, Kapal Selam, Tank Menengah, Propelan Industri, Roket, Rudal, dan Radar, kemudian Aqcuiring Of Technology, mengembangkan teknologi baru, meningkatkan opsi strategis, meningkatkan efisiensi dan mampu menanggapi lingkungan yang kompetitif, serta berpedoman pada CTE (Elemen Teknologi Kritis), Dalam pengembangan dan penguasaan teknologi ada teknologi kunci yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan penggunaan CTE, CTE memiliki peran yang sangat besar, di mana CTE dapat digunakan sebagai referensi dan nilai. keunggulan suatu produk.
Prodi Teknologi Penginderaan dengan tema “Conceptual Design Of Indonesian Armed Forces Interoperability Technology Based On A Study Of China’s Defense Technology” mengedepankan metode penelitian tentang Keunggulan teknologi sebagai elemen kunci untuk mencapai efektivitas pertahanan, tinjauan Indonesia sebagai negara besar perlu mencapai efektifitas pertahanan untuk menciptakan Pertahanan Nasional yang kuat, serta Indonesia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pertahanannya sendiri untuk peralatan militer pada tahun 2029.
Kegiatan Kuliah Umum ini juga dikembakan denga kegiatan diskusi dan tanya jawab peserta dan narasumber seputar perkembangan teknologi persenjatan dan penginderaan serta kebijakan dalam pemerintah mencakup kerjasama dengan berbagai stakeholder, serta peran startegis BUMNIS saat ini seperti PT. DI dan PT.LEN untuk pengembanagn teknologi pertahanan. Seminar ini dihadiri oleh Seluruh Pejabat Eselon II, III, IV Dosen dan mahasiswa Fakultas Startegi Pertahan, Undangan dari Kementerian Pertahan dan Mabes TNI, kegiatan seminar ini diakhiri dengan kegiatan penyerahan sertifikat dari Rektor Unhan kepada narasumber dan dilanjutkan dengan Foto Bersama. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan.