Bogor – Universitas Pertahanan melalui Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) gelar seminar membahas hasil kegiatan penelitian Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), yang telah dilaksanakan 5 hari dari tanggal 25 Februari s.d 1 Maret 2019, terhadap potensi wilayah Banjarmasin Kalimantan Selatan, dengan tema “Strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Menangkal Ancaman Asimetris, Mengoptimalkan Potensi dan Peluang Ekonomi, Jiwa Kebaharian Dan Program Bela Negara Guna Mendukung Pertahanan Negara”, pelaksanaan seminar ini berlangsung di gedung Auditorium Lt.2 Kampus Bela Negara Unhan, Komplek IPSC Sentul. Kamis (28/3).
Seminar dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP, yang diwakili oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Mayjen TNI Dr. Hipdizah, S.Adm., M.Si., melalui amanat yang dibacakannya, Rektor Unhan menyampaikan pelaksanaan seminar bertujuan merefleksikan kembali hasil penelitian dilapangan terkait dengan penyelenggaraan pertahanan negara khususnya strategi pertahanan nirmiliter yang ditemukan mahasiswa selama melaksanakan proses KKDN.
Lebihlanjut dijelaskan untuk proses belajar melalui KKDN diorientasikan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan untuk dijadikan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan ilmu pertahanan dalam perspektif membangun sinergitas penyelenggaraan pertahanan negara melalui pemberdayaan pertahanan nirmiliter, dalam mengedepankan peran pemerintah daerah sebagai unsur utama dalam menghadapi ancaman nirmiliter sesuai bentuk dan sifat ancaman, khususnya ancaman nyata yang dihadapi saat ini seperti nasionalisme, ancaman siber serta penanganan kerjasama sebagai bentuk diplomasi pertahanan bidang ekonomi.
Sementara dalam keynote speech nya Dekan FSP Unhan menjelaskan Era globalisasi memotivasi kemajuan teknologi dan informasi berdampak pada hilangnya batas-batas tradisional dari konsep sebuah Negara, hal ini rawat terhadap ancaman secara nonlinier, tidak langsung, dan bersifat proxy war. Dihadapkan dengan kondisi perkembangan lingkup Stategis Nasional Indonesia dihadapkan dengan ancaman nyata menjadi prioritas dalam penanganannya khususnya ancaman non militer meliputi: terorisme, ancaman siber, kerawanan di laut, terhadap sumbar daya ekonomi, bencana alam, perompakan dan pencurian kekayaan alam, wabah penyakit, serangan siber dan spionase, serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba.berdampak terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.
Dihadapkan dengan potensi wilayah Kalimantan Selatan penting untuk dilaksanakan Implementasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa sistem pertahanan negara Indonesia menganut sistem pertahanan rakyat semesta dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat. Pembinaan Bela negara seluruh komponen masyarakat, sehingga wilayah Kalimanata selatan mampu menghadapi ancaman nirmiliter yang ada dengan baik karena mempunyai ketahanan wilayah yang tangguh.
Kegiatan seminar ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Drs. H. Muhamad Yusuf Efendi, M.AP., Dosen Universitas Lambung Mangkurat DR. Taufik Arbain, S.Sos., M.Si dan Aspotmar Koarmada II Kolonel Laut (P) Eka Prabawa, yang di moderator oleh Dosen tetap Unhan Kolonel Laut (E) Dr. Agus Adriyanto,S.T, M.M .
Sesi awal seminar ini diawali dengan pemaparan pertama dari Prodi Strategi Perang Semesta (SPS) yang dibawakan oleh Kolonel Kav Bambang Sulistyo dengan tema “Implementasi PKBN di Wilayah Prov Kalsel Dalam Rangka Mendukung Sishanneg”, dalam pemaparannya kegiatan Program PKBN melalui Grand design Peningkatan sosialisasi melalui kearifan lokal (mencontoh Patriotisme Pangeran Antasari dalam melawan penjajah).
Pada pemamparan ke dua dari Prodi Strategi Pertahanan Laut (SPL) dipaparkan oleh Mayor (Sus) Tri Subagyo dengan tema “Sinergitas Pemerintah Kota Banjarmasin Dan Instansi Maritim Guna Mendukung Pertahanan Laut Menghadapi Ancaman Non Militer”, menjelaskan tentang Bentuk strategi dari Pemkot Banjarmasin, instansi maritim dan stakeholder di wilayah Kalsel dapat bersinergi sebagai komponen sumber daya pertahanan nirmiliter untuk menghadapi ancaman non militer di wilayah perairan dan laut. sebagai bentuk strategi pertahanan aspek maritim (laut) yang handal.
Untuk pemapar ke tiga dari Prodi Diplomasi Pertahanan (DP) yang dibawakan oleh Yulia Fadilah dengan tema “Potensi Ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan ditinjau dari Aspek Ekonomi Internasional” yang menjelaskan tentang beberpa potensi yang ada di wilayah Kalsel seperti Potensi Ekonomi, Ekspor, Investasi, Hambatan yang dihadapi dan Upaya pemerintah daerah mengatasi Hambatan, dan beberapa hal tekait Regulasi.
Sesi pemaparan terakhir dari Prodi Peperangan Asimetris (PA) yang dibawakan oleh Iko Aulia Prabandari Santoso dengan tema “ Sinergi Pemerintahan Kota Banjarmasin dan Organisasi maasyarakat dalam menangkal Ancaman Asimetris” dalam pemaparannya menjelaskan hubungan perkembangan globalisasi dengan beberapa spek keamanan, keseimbangan kekuasaan dan perkembangan sosial masyarakat,
Kegaiatn seminar ini kembangkan dengan tanggapan dari para narasumber atas hasil penelitan selama KKDN dari mahasiswa Fakultas Strategi Pertahanan diwilayah Banjarmasin, Kalsel, yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta seminar yang dijawab langsung oleh narasumber. Kegiatan seminar ini dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, III IV, Dosen dan mahasiswa Unhan. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan