Jakarta – Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI Amarulla Octavian mengisi seminar hari kedua bertema “Maritime Defence Littoral Environment” bertempat di Hotel Shangri La, Rabu (1/3)
Ancaman Kemaritiman akan berpotensi terjadi di Indonesia sebagai negara kepulauan, Untuk menangani ancaman kemaritiman tersebut bisa menggunakan sistem dinamis baik bersifat ancaman tradisional ataupun nontradisional.
“Dalam maritime threat assessment, baik yang bersifat ancaman tradisional maupun ancaman nontradisional, dynamic system bisa diterapkan,” ujar Dekan FMP Unhan. Seminar itu membahas berbagai aspek keamanan nasional Indonesia sebagai negara kepulauan dan implementasi dari kebijakan pemerintah terkait konsep “Poros Maritim Dunia”.
Dosen Unhan Dr. Susaningtyas NH Kertopati sangat mengapresiasikan sistem dinamis karena mengatasi ancaman kemaritiman di Indonesia. Dari “Data kualitatif akan dikuantitaifkan agar dapat disusun berbagai model yang aplikatif. Dengan membangun model dalam bentuk persamaan matematika, sehingga berbagai skenario dapat disimulasikan untuk menetapkan prioritas kepentingan nasional sebagai negara maritim.”
Seminar dihadiri oleh beberapa pakar kemaritiman dari Amerika Serikat, Prof Henseller, Prof McCabe, Prof Wilson, dan Laksma Cedric Pringle. Dari Indonesia dihadiri oleh pembicara Prof Hasjim Djalal, mantan Kepala Staf TNI AL Laksamana (Purn) Dr Marsetio, Dr Arief Havas Oegroseno, Dr Nuning Kertopati, dan Dr Connie Rahkundini Bakrie. (Irf)
Auntentikasi : Kabag Humas Unhan.