Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., secara resmi membuka diskusi panel penelitian tentang Papua, diskusi penelitian ini mengusung tema “Mewujudkan Perdamaian dan Menghilangkan Kesenjangan Sosial di Tanah Papua dalam memperkokoh Keutuhan Bangsa Indonesia”, yang berlangsung secara daring dari gedung auditorium lt-2 Kampus Bela Negara, Kawasan IPSC-Sentul. Rabu (12/8).
Acara diskusi panel ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terdiri dari, Dr. Yan Dirk Wabiser (PD 1 FKIP Universitas Cenderawasih), Dr. Otto Syamsuddin Ishak (Unisyah Kuala), Drs. John Glube Gabze (Tokoh Masyarakat Papua), Emir Chairullah, Ph.D (Media Indonesia), Dr. Harry Seidadyo (Unika Atmajaya), John NR Gobai (Sekertaris Dewan Adat Papua), Hanna Hikoyabi, S.H (Sekda Pemkab Jayapura), yang dipandu oleh moderator Letkol Laut (KH) Dr. Martinus DAW, S.S., S.H., M.A.P.
Rektor Unhan dalam sambutannya mengatakan, perjalanan sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari berbagai pengalaman konflik, keunikan konflik yang terjadi tidak menimbulkan disintegrasi bangsa namun hal ini makin memperkuat persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara, dan dalam mengatasinya dilaksanakan dengan pendekatan secara humanis dan kooperatif melalui pendekatan sosiologis dan antropologi.
Diskusi panel ini dalam kaitan penelitian yang dilaksanakan oleh Unhan dan LIPI untuk mengumpulkan fakta, pendapat, interpretasi serta penjelasan kritis untum mendapatkan rumusan solusi terbaik dalam mewujudkan perdamaiaan di selurih aspek kehidupan guna menjaga keutuhan NKRI.
Diskusi panel diawali dengan pemaparan Dr. Yan Dirk Wabiser (PD 1 FKIP Universitas Cenderawasih) dengan tema “Belajar dari Kemarin untuk memperkokoh Bangsa Indonesia”, dalam kesimpulan pemaparan menjelaskan, keutuhan bangsa akan tercipta bila hukum, Pancasila dan Bhineka tunggal Ika, UUD 1945 dipraktekan dalam kehidupan, menjaga jangan sampai terjadi kesenjangan sosial
pemapar sesi ke dua Dr. Otto Syamsuddin Ishak (Unisyah Kuala), dengan tema “Transformasi Konflik Papua”, melalui pemaparannya dijelaskan terjadinya konflik di papua terjadi sudah menahun berimplikasi pada pembangunan daerah dan otonomi khusus sebagai instrumen penyelesaian konflik belum bisa menyelesaikan konflik.
Sesi pemaparan ketiga oleh Drs. John Glube Gabze (Tokoh Masyarakat Papua), menjelaskan perlu adanya kesepakatan secara nasional untuk mengenaralisir bahwa Papua bukan daerah konflik.
Emir Chairullah, Ph.D (Media Indonesia), dalam pemaparannya dengan topik ” Elite and the negotiaton melalui konsep padangan jurnalis yang dituangkan dalam bentuk akademisi.
Sesi pemapar ke lima Dr. Harry Seidadyo (Unika Atmajaya), dengan topik “Tanah Papua Menyiasati Kesenjangan” pada pemaparannya menjelaskan tentang perkembangan 12 tahun terakhir ini, dalam mengetaskan kedalaman kemiskian dipapua cenderung menurun, ditinjau dari aspek geografis Papua tingkat kemiskinan masih terjadi dilokasi masyarakat yang bermukim di daerah ketinggian, faktor geografis ketinggian sebagai hambatan dalam membangun infrastruktur dan indeks pembangunan manusia, diakhir pemaparan nya disarankan untuk membangun Papua harus dapat menyentuh masyarakat yang tinggal di daerah geografis ketinggian,
Sesi pemapar ke enam oleh John NR Gobai (Sekertaris Dewan Adat Papua), dengan topik “Mengurai Sejarah dan menyelesaikan pelanggaran HAM di Papua demi mewujudkan perdamaian”, melalui pemaparannya dijelaskan mewujudkan perdamaian di papua dapat ditinjau dari dua aspek yaitu penyelesaian distorsi sejarah dan penyelesaian pelanggaran HAM
Diskusi panelis ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab dengan narasumber, beberapa lingkup tanya-jawab ini meliputi latarbelakang konflik lokal yang bersifat antar suku, pandangan konsepsi metedologi penyelesaian konflik melalui instrumen Internasional, mengatasi kesenjangan sosial dan peningkatan ekonomi masyarakat di tanah Papua.
Kegiatan diskusi panel ini juga diikuti oleh seluruh pejabat eselon I, II, III, Dosen dan perwakilan tim gabungan peneliti dari Unhan dan LIPI terdiri dari Prof. Teddy Mantoro, Dr. Pratama Persada, Endah Sri Rejeki, S.T., MBA., CHRP, Dr. Cahyo Pamungkas, Dr. Adriana Elizabeth, Dr. Rosita Dewi, Fachri Aidulsyah SIP, serta pengamat Intelijen dan pakar komunikasi Dr. Susaningtyas N.H. Kertopati, M.Si, (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan