Bogor – Mahasiswa prodi strategi perang semesta Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Universitas Pertahanan, selenggarakan Round Table Discussion (RTD) dengan tema Perang modern potensi dan solusinnya, bertempat di gedung auditorium Lt. I Kampus Bela Negara, Komplek PMPP TNI IPSC, Sentul. Kamis (7/2).
Pada kegiatan round table discussion (RTD) ini menghadirkan narasumber Mayjen TNI (Mar/Purn) Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A., dan Kolonel Inf Dr. Pujo Widodo, S.E., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han), dengan moderator Kolonel Kav Dr. Yusuf S.Sos., M.M.
Kegiatan diskusi ini dibuka oleh Wakil Dekan FSP Unhan Laksma TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT, menyampaikan sifat dan karakteristik perang dan strategi telah berubah seiring dengan perubahan dinamika seperti perang hibrida, perang kelompok , perang Nirmiliter serta perang cyber. Kondisi ini dapat dikatan sebagai bentuk perang generasi ke-5, dampak perang genersi baru memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan perang secara konvensional, ditinjau dari aspek geografis, geopolitik dan geostrategis Indonesia memiliki kerawanan terhadap dampak perang genersi baru ini, sehingga untuk menjaga kedaulatan NKRI Indonesia harus memiliki penagkal dari terjadinnya perang generasi ke-5. Melalui round table discussion (RTD) ini diharapkan mahasiswa dapat mempelajari latarbelakang dan perkembangan dan diharapkan mendapatkan pengetahuan baru untuk menangkal dampak perang pascamodern ini.
Pada kesempatan pertama diskusi ini seluruh peserta mendengarkan paparan dari Mayjen TNI (Mar/Purn) Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A., dengan judul Solusi menghadapi perang pascamodern, pada pemaparannya menjelaskan tentang Paradigma Baru dari Pascamodern, adanya Perang Pascamodern, Transformasi Militer dan Pendidikan Militer.
Sementara pada pemaparan ke dua oleh Kolonel Inf Dr. Pujo Widodo, S.E., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han), dengan judul perang postmodern dengan pembahasan meliputi permasalahan perang, dari perubahan cara berfikir sampai dengan revolusi sosial, konsepsi perang postmodern, solusi menghadapi perang postmodern.
Setelah pemaparan dari narasumber seluruh mahasiswa prodi strategi perang semesta (SPS), mengembangkan topik tersebut melalui pengkajian serta diskusi dan tanya jawab dengan narasumber tentang berbagai dampak dari perang generasi baru ini, seperti dampak perpecahan sosial, perkembangan masyarakat sosial baru, pengaruh informasi yang bersifat sangat pesat, solusi terhadap perang postmodern.
Wakil Dekan FSP Unhan berharap melalui roundtable discussion ini dapat menambah wawasan tentang Post Modern potensi dan solusinnya sebagai pertahanan nasional Indonesia.
Acara roundtable discussion ini dihadiri Pejabat Ses prodi di lingkungan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan dan seluruh mahasiswa prodi SPS Unhan.(Anh)
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan