Bogor – Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan selenggarakan seminar hasil Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN/ Overseas Field Study) di Malaysia, yang telah dilaksanakan mulai tanggal 23 s.d. 29 Juli 2019, denga tema seminar “Potentials for Cooperation Between Indonesia and Malaysia in Border Management, Palm Oil Governance and Energy Efficiency”, bertempat di gedung Auditorium Lt.1 Kampus Bela Negara Komplek IPSC-Sentul. Kamis (1/8).
Seminar dibuka oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Laksamana Muda TNI Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan seminar ini merupakan pengkajian dari hasil studi penelitian KKLN mahasiswa FMP Unhan di Malaysia, dari hasil studi ini diharapkan mendapatkan ide-ide baru yang dapat diterapkan dan dikembangkan untuk mendukung pertahanan negara terutama dalam manajemen ekonomi dan energy dilapangan.
Pada seminar ini menghadirkan narasumber sebagai reviewer Atase Pertahanan Malaysia untuk Indonesia Atase Pertahanan Malaysia untuk Indonesia Brigadir Jenderal Dr. Mohd. Kenali Bin Basiron, Dosen FMP Unhan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Makmur Supriyatno, B.Sc., S.Pd., M.Pd., Pusat Studi Riset Manajemen Pertahanan Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M., MPA., Peneliti Muda Bidang Perkembangan Asia Tenggara LIPI Betti Rosita Sari, S.E, M.A., dengan moderator Nugroho Adi Sasongko, ST, M.Sc, Ph.D.
Melalui seminar ini dipaparkan beberapa hasil penelitian dari masing-masing program studi yang ada pada Fakultas Manajemen Pertahanan, meliputi dari Program studi (Prodi) Keamanan Energi (Energy Security) dengan tema “ Indonesia – Malaysia Strategi Efisiensi Energi untuk Meningkatkan Keamanan Energi Nasional (Indonesia – Malaysia’s Energy Efficiency Strategies to Improve National Energy Security)”. Dari hasil studi ini diperoleh Tingkat Pertumbuhan Emisi CO2 dalam Sektor Penggunaan Energi tiga besar di ASEAN yaitu Indonesia 6%, Malaysia tingkat pertumbuhan 4%, dampak emisi CO2 ini adalah Faktor Buruk dalam menyebabkan Efek Gas Rumah Kaca yang dapat Meningkatkan Suhu.
Selain itu hal ini juga dipengaruhi oleh Pasokan energi di Malaysia dan Indonesia masih didominasi oleh Bahan Bakar Fosil (Gas, Batubara, dan Minyak) sementara Porsi penggunaan Energi Terbarukan masih dalam level rendah, Malaysia 4% dan Indonesia 11%, sehingga hal ini menjadi issue terhadap Efisiensi dan Konservasi Energi.
Untuk Prodi Manajemen Pertahanan (Defense Management) dalam seminar KKLN ini membahas tentang aspek perbatasan kedua negara ytang dikemas dengan tema “ Studi Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Malaysia dalam Pengelola Perbatasan (A Study Of Indonesia and Malaysia Defense Cooperation in Border Management)”.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana Indonesia-Malaysia dibidang kerjasama pertahanan untuk manajemen perbatasan serta implementasi kebijakan pertahanan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, dari penelitian tersebut diperoleh beberapa kegiatan kerjasama Pertahanan Indonesia-Malaysia yang diimplementasikan dalam manajemen perbatasan seperti Latihan Gabungan Darat, Laut dan Udara (Latgab) seperti Latgabma Darsasa Malindo, Joint Training Keris-Kartika Malindo, Joint Training Malindo Jaya, dan Joint Training Elang Malindo.
Selain itu kerjasama pertukaran informasi seperti Joint Land Operation TNI AL and TLDM Coordinated Patrols, Joint Air Operation, Joint Maritime Operation. Sementera untuk implementasi manajemen perbatasan untuk pemberdayaan ekonomi dilaksanakan kerjasama ekspor impor minyak kelapa sawit dan karet, pengembangan komoditi untuk kelapa sawit dan karet, perjanjian kerjasama untuk perdangan perbatasan yang telah diterapkan sejak tahun 1970.
Untuk penelitian dari Prodi Ekonomi Pertahanan dengan tema “Kebijakan Perdagangan dan Ekonomi Malaysia Menghadapi Tantangan Kompetitif Global dari prespektif pertahanan”, dari hasil penelitian prodi ini, ditinjau dari produk Kelapa Sawit Malaysia menerapkan MSPO yang diadaptasi dari RSPO, sementara dari aspek Hubungan bilateral di sektor perdagangan antara Indonesia – Malaysia meningkat sekitar 18,28%, dari aspek Investasi 18% dari investasi di Indonesia berasal dari Malaysia, dari Pertumbuhan ekonomi, Malaysia tumbuh sejalan dengan target pada Rencana Malaysia ke-11, dari aspek diplomasi Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur secara aktif mendorong perdagangan Indonesia di Malaysia, dan ari aspek strategi perang dagang Malaysia menerapkan sistem Merchantillism yang diadopsi oleh Inggris.
Selain pemaparan oleh masing-masing prodi kegian seminar ini juga diramaikan dengan tanyajawab antara perserta dan narasumber, bebrapa pengembangan pertanya meliputi Hubungan Bilateral kedua negara dihadapkan dengan perkembangan situasi regional kawasan, kerjasama wilayah perbatasan dalam menangani masalah ancaman peredaran narkotika, pengembangan kerjasama untuk wilayah khususnya perbatasan maritim.
Kuliah ini dihadiri oleh seluruh pejabat easelon I,II, III,IV, Dosen, seluruh civitas akademika Unhan dan Siswa Seskoal, yang diakhiri dengan pemberian cinderamata dan sertifikat kepada narasumber oleh Dekan FMP Unhan yang dilanjutkan dengan foto bersama.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan