Jakarta – Universitas Pertahanan (Unhan) melaksanakan penandatangan Kesepakatan Bersama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) serta Komunitas Masyarakat Pertambangan dan Energi Bimasena. Penandatanganan Kesepakatan Bersama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Graha Bimasena, Jakarta, Kamis (20/4).
Penandatangan Kesepakatan Bersama dilaksanakan oleh Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M. Phil dan Ketua Kadin Rosan P. Roeslani dan Ketua Bimasena Prof. Dr. Subroto.
Ketua Bimasena Prof. Dr. Subroto dalam sambutannya mengatakan, rasio elektrifikasi mencapai 90% namun tidak merata, terutama di Indonesia bagian timur, sehingga diperlukan adanya pemerataan distribusi listrik. Indonesia merupakan negara kepulauan, namun pulau-pulau kecil banyak yang belum dialiri listrik. Dana untuk pengembangan energy baru terbarukan (EBT) sudah tersedia dengan cukup, namun Indonesia belum mampu memanfaatkan dengan baik. Persediaan energi di desa dan pulau pulau belum memadai, kemajuan untuk mencapai target 23% belum maksmimal sehingga tercetuslah ide antara Kadin, Unhan dan Bimasena bertekad mewujudkan nawacita untuk memeratakan energi diseluruh penjuru negeri. Bertujuan menciptakan suasana dimana pemerintah pusat, daerah dan investor berkumpul dan membahas strategi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.
Ketua Kadina Rosan P. Roeslani menyebutkan, pertumbuhan rasio elektrifikasi di Indonesia lebih tinggi di banding negara lain, untuk itu diperlukan adanya pemanfaatan dari potensi EBT terutama di Indonesia bagian timur. Di Indonesia pemanfaatan EBT masih 3-5%, surya 0.04%, angin 0.04%, panas bumi 5%, laut 0.02%, Sebanyak 1692 desa masih belum menikmati listrik yang sebagian besar di Indonesia bagian timur. Untuk itu, pemanfaatan EBT harus disesuaikan dengan potensi masing” wilayah di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M. Phil dalam sambutannya memperkenalkan Unhan sebagai sebagai Kampus Bela Negara yang berdiri tahun 2009 oleh Presiden SBY, berawal dari dua sekolah yaitu Seskoad dan ITB. Saat ini Unhan memiliki 4 Fakultas dengan 10 program studi serta 4 prodi kerjasama. Unhan secara institusi sudah terakreditasi A pada tahun 2016, tepatnya pada bulan Desember.
Melalui program nawacita, tepatnya dalam powering the archipelago jika dihubungkan dengan aspek pertahanan, serta Bimasena dan Kadin dilihat dari aspek ekonomi dan energy, tentu ketiganya saling keterkaitan, tepatnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pengamanan di wilayah laut maupun perbatasan sangat terkait dengan kebutuhan energi, pertahanan bisa dilaksanakan dengan baik apabila kebutuhan akan energy tercukupi.
Setelah pelaksanaan penandatangan Kesepakatan Bersama, acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel Bimasena Energy Security Dialogue dengan tema Mewujudkan Program Nawacita “Powering The Archipelago”. Sebagai pembicara kunci hadir Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Minerla Dr. Arcandra Tahar.
Dalam sambutannya, Wamen ESDM mengatakan. Dalam Pasal 33 UUD 1945, tepatnya penjelasan lebih detail disebutkan, bumi, air dan segala yang ada didalamnya harus didanai dari dalam negeri, SDM yang mengelola dari dalam negeri, teknologi dari dalam negeri, dan hasil dari SDA harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya didalam negeri untuk kemakmuran rakyat Indonesia, jika sisa baru diperbolehkan untuk diekspor.
Apa yang dicita-citakan pasal 33 dan apa yang terjadi saat ini adalah terjadi gap yang sangat besar, kondisi Indonesia belum mampu mengelola SDA sesuai cita-cita pasal 33. Untuk itu, tugas kita sebagai komponen bangsa menghilangkan gap tersebut. Apakah kita mampu untuk menutup gap tersebut?, kita harus mampu membuat roadmap yang bisa menutup gap tersebut. Jangan sampai hanya berhenti pada kesepakatan kerjasama atau MOU saja, namun yang terpenting adalah implementasinya.
Diskusi panel menghadirkan nara
sumber Dekan Fakultas Manejemen Pertahanan Unhan Laksamana Muda TNI Dr. Amarulla Oktavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Ir Rida Mulyana M.Sc, Direktur Perencanaan Korporat, PT PLN (Persero) Ir. Nicke Widyawati MH, Senior Vice President Institutional & Regulatory Affairs Engie Indonesia Abiman Insandi, dan Country Director, General Electric Power Indonesia David Hutagalung serta moderator Wahyu Muryadi dari Tempo.
Penadatangan Kesepakatan bersama dan diskusi Panel tidak hanya dihadiri oleh pejabat dilingkungan Unhan juga dihadiri oleh mahasiswa Unhan dari Prodi Ketahanan Energi serta beberapa tamu undangan. (An)
Autentikasi: Kabag Humas & TU Roum Unhan