Bogor – Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Applied Approach (AA) bagi dosen dilingkungan Unhan RI, Kegiatan diselenggarakan selama 5 hari dari tanggal 6-10 September 2021, secara daring online menggunakan zoom meeting, dengan menghadirkan narasumber pemateri dari UPI sebanyak 13 orang. Senin (6/09/2021).
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unhan RI yang diwakili oleh Ketua LPPPM Unhan Mayor Jendela TNI Yudhi Chandra Jaya, M.A., melalui sambutannya Rektor Unhan RI menyampaikan penyelenggaraan kegiatan ini karena latar belakang keilmuan yang beragam dari para Dosen Unhan RI sehingga mendorong diselenggarakannya kegiatan pelatihan dan pembekalan bagi para dosen, kegiatan pelatihan Applied Approach (AA) merupakan tahap lanjutan dari pelatihan PEKERTI, sehingga kegiatan pelatihan Applied Approach bernilai penting agar setiap dosen dapat mempersiapkan diri lebih maksimal dalam merancang sekaligus melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Selain itu Ilmu Pertahanan saat ini semakin berkembang di tengah-tengah dinamika perkembangan Isu-isu Global yang kompleks, Unhan RI sebagai perguruan tinggi dengan ciri khas pengembangan Ilmu Pertahanan dan Bela Negara serta sebagai Think-Thank dari Kementerian Pertahanan, dituntut untuk mampu mempertahankan eksistensinya melalui kesiapan berbagai unsur pendidikan serta kemampuan dalam kajian akademis dibidang Pertahanan.
Dalam sambutan Rektor Unhan RI disebutkan, melalui program pelatihan Applied Approach (AA) sebagai poin penting peningkatan kompetensi profesional dosen dalam jabatan fungsional berkaitan dengan aspek keterampilan pedagogik dan jugad apat terbangun ketekunan dan profesionalisme bersama demi terwujudnya dosen-dosen Unhan RI yang berkualitas yang dapat bersaing ditingkat global.
Sementara Dalam sambutan Pembekalan , Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menyampaikan Kegiatan pelatihan Applied Approach (AA) sebagai lanjutan dari kegiatan PEKERTI yang dilaksanakan sebelumnya, untuk itu dinamika tantangan (Challenge) ke depan yang sangat kompleks dengan tingkat persaingan global.
Dinamika persaingan global telah memunculkan tatanan, Ukuran dan kebutuhan baru yang berbeda dengan sebelumnya sehingga harus ditanggapi dan dipenuhi oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Disinilah letak peran sentral dari dunia pendidikan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kapital intelektual yang mampu beradaptasi dan diharapkan memiliki keunggulan kompetitif di dalam era persaingan global, untuk itu perlu sangat penting membekali para lulusan dengan nilai karakter tangguh dan Semangat Bela Negara, serta keterampilan literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi unggul abad 21 yaitu mampu berpikir kritis dan analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Pada kesempatan ini dijelaskan dinamika perubahan. Sebagai hal yang pasti sehingga Perguruan Tinggi perlu membekali para lulusannya dengan berbagai kemampuan kompetensi umum dalam persaingan global, dalam hal mendidik bukan sekedar bersifat ” Transfer of Knowledge”, namun harus bisa mewujudkan “Life-long learner”, pendidikan sepanjang hayat untuk membekali para lulusan menghadapi tantangan global yang sangat dinamis Perlu disikapi dengan memberikan kemampuan kepada para lulusan untuk mampu adaptasi terhadap perubahan global.
Melalui program pelatihan ini diharapkan para dosen dapat membekali dan mengembangkan pembelajar dengan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk era informasi, dan keterampilan yang penting untuk mengatasi sejumlah besar informasi, seperti: pemecahan masalah, pemikiran kritis, kreativitas, pembelajaran mandiri. strategi, meta-kognisi, pemikiran reflektif, keterampilan diskusi sosial, kerja tim, dan keterampilan pribadi, seperti ketekunan, keingintahuan dan inisiatif, kepada mahasiswa.
Dalam kesempatan ini dibacakan laporan kesiapan kegiatan oleh Ketua LPPPM Unhan RI selaku Penyelenggaraan kegiatan yang diwakili oleh Kolonel Laut (P) Ruby Alamsyah, M.Han, dalam penyampaian dijelaskan kegiatan Pelatihan Applied Approach (AA) ini sebagai lanjutan dari Pelatihan PEKERTI yang telah dilaksanakan oleh Unhan RI dan UPI pada tanggal 5 s.d 9 Juli 2021, dan merupakan bagian dari pelaksanaan program Kerjasama yang telah dilaksanakan hingga saat ini.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh Guru Besar UPI Prof.Dr.Dinn Wahyudin, M.A., yang sekaligus Ketua Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia, memaparkan tentang “Pengembangan Kurikulum”, mengawali pemaparannya dijelaskan tentang Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengenai penyusunan kurikulum, secara garis besar kurikulum, sebagai sebuah rancangan,terdiri atas empat unsur, yakni capaian pembelajaran, bahan kajian, prosesp embelajaran untuk mencapai, dan penilaian.
Melalui Pemaparannya dijelaskan mengenai Program Kampus Merdeka, bahwasanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penyederhanaan Indikator Kinerja Utama (IKU) menjadi 8 sebagai indikator kesuksesan program tersebut, yang meliputi, lulusan dapat pekerjaan layak, Pengalaman di luar kampus, Pengalaman dosen di luar akademi, Kolaborasi dengan Praktisi, Riset Terapan, Kerja Sama Prodi dengan Internasional, Jumlah Mata Kuliah Berbasis Proyek, Akreditasi Global Program Studi
Pada Sesi kedua kegiatan pelatihan ini menghadirkan narasumber Dr. Dadang Sukirman, M.Pd., mengenai “Desain Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)”, melalui pemaparannya dijelaskan mengenai kurikulum sebagai perangkat yang mengatur tentang tujuan, isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai anatomi kurikulum sesuai dengan sistem pembelajaran MBKM yang terdiri dari goal, content, Method/media dan evaluation.
Selain itu perlu dipahami mengenai esensi kebijakan Kampus Merdeka melalui implementasi Kampus Merdeka untuk sumber daya manusia unggul melalui aplikasi 9 kegiatan di kampus merdeka, yakni, Pertukaran mahasiswa, Magang, Mengajar di sekolah, Penelitian, Proyek kemanusiaan, Kewirausahaan mahasiswa, Studi/proyek mandiri, Membangun desa dan Bela negara, dari sembilan kegiatan itu outputnya ialah Hard skills, Soft skills, Life skills, Network, Experience, Portofolio, dari Outcomenya yaitu Profesional, Entrepreneur, Sosiopreneur, Saintis, Birokrat, Politisi, Sementara hasil akhir yang ingin dicapai yaitu mendapatkan sumber daya manusia unggul dan Indonesia Jaya.
Untuk sesi ke tiga menghadirkan narasumber Guru Besar Pendidikan Sejarah dari Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Said Hamid Hasan, M.A., menjelaskan tentang “Rekonstruksi Mata Kuliah”, melalui penjelasannya disampaikan kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk memanusiakan manusia dalam arti melalu kurikulum ini dapat diperoleh kualitas karakteristik tertentu sesuai dengan yang diharapkan, adapun kualitas manusia yang dikembangkan dapat meliputi manusia untuk bidang tugas atau spesialisasi meliputi kemampuan pengetahuan, sikap, etika maupun keterampilan.
Melalui penjelasannya disampaikan beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pengembangan kurikulum perguruan tinggi yaitu statuta, ketetapan senat, ketetapan rektor, dunia kerja maupun profesi, KKNI dan SNPT.
Kegiatan ini diikuti oleh 52 orang dosen dari empat Fakultas Program Studi Strata-1, empat Fakultas Program Studi Strata-2 (Magister), dan Satu Program Studi Strata-3 (Doktoral) di Unhan RI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI