Bogor – Kegiatan hari ke – 4 The 13th International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems (ICACSIS), dan The 6th International Workshop on Big Data and Information Security (IWBIS), yang digelar secara online dan merupakan event kolaborasi antara Universitas Indonesia (Unhan RI), Universitas Indonesia (Republic Indonesia Defense University : RIDU), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Siber dan Sandi Negara (PSSN), dan IEEE Indonesia dari tanggal 23-25 Oktober 2021. Selasa (26/10/2021)
kegiatan hari ke – 4 ini dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan workshop mengenai “Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence: AI)”, dihadiri oleh Direktur Program Doktoral S3 Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. Joni Widjayanto, S.Sos, M.M., CIQnR., CIQaR., Ketua LP3M Unhan RI Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya, M.A, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, Dr. Deni D.A.R, S.Sos., M.Si (Han), Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI Marsma TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A, Kepala Biro Akademik Unhan RI Laksda TNI Dr. Ir. I Nengah Putra Apriyanto, S.T., M.Si (Han)., CIQaR., IPU. dan Ses LP2M Unhan RI Brigjen TNI Munif Prasojo, S.I.P.
Kegiat ini menghadirkan Narasumber Ketua Program Magister dan Doktor Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Univeristas Indonesia Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom., didampingi pakar Kecerdasan Buatan dari Universitas Indonesia Dr. Ario Yudo Husodo, M Roby Alhamidi, M.Kom dan Grafika Jati, M.Kom.
Sesi pertama FGD ini Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom, menjelaskan Artificial Intelligence (AI) secara umum, Artificial intelligence adalah sistem yang didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat didefinisikan sedemikian rupa sehingga mesin dapat dengan mudah meniru dan menjalankan tugas, dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks, tujuan dari AI meliputi pembelajaran, penalaran, dan persepsi.
Dalam perkembangan global, kini AI telah berkembang dengan pesat dalam berbagai sektor mulai dari pertanian, pendidikan, kesehatan, bisnis, astronomi, kontruksi, hingga militer, saat ini Kecerdasan Buatan (AI) dapat diaplikasikan kedalam konsep smart mobility, Robotic maupun Drone, serta dalam dunia kesehatan “Telehealth”.
Kecerdasan Buatan sebagai perangkat yang menggantikan peran manusia dalam bidang pekerjaan tertentu, Beberapa influence teknologi menggunakan kecerdasan buatan ini seperti Facebook, Netflix, Uber, Tesla, Apple, Ring’s 3D Printing Metal, selain itu perusahaan Google saat ini mengembangkan asisten kesehatan AI pertama di dunia.
Dari berbagai potensi pengembangan Kecerdasan Buatan juga perlu adanya Kewaspadaan terhadap teknologi kecerdasan buatan ini seperti, penerapannya pada Self driving car dengan menggunakan AI hal ini berpotensi menjadi Remote Controlled Weapon System (RCWS), Network Sensing (Dari aspek pertahanan sebagai sebuah ancaman).
Deep Fake, Deepfake merupakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bisa membuat video atau audio palsu menggunakan referensi material yang sudah ada. Teknik ini bisa menempatkan dan menggabungkan gambar dan video yang ada ke sumber gambar atau video menggunakan deep learning yang dikenal sebagai jaringan permusuhan generatif, Deepfake juga dapat digunakan untuk membuat berita palsu dan tipuan jahat, sehingga berpotensi memunculkan kekacauan besar hingga perang antarnegara.
Perkembangan kecerdasan buatan di Indonesia, dalam hal ini Prof. Jatmiko menjelaskan pihaknya melaksanakan aktivitas penelitian dibidang Biomedical dan Intelligence system, untuk biomedical system seperti mengembangkan smart cardio device, Ultrasonografi (USG), Embryos Quality Monitoring, Telehealth, dan untuk bidangIntelligence system beberapa system yang dikembangkan berupa trafic control system, Autonomous Robot, Gas Leak Detection, communication Recovery, Unmanned Aerial Vehicles.
Untuk pengembangan kecerdasan buatan smart Mobility, pihaknya pernah menerima produk AI untuk smart city seperti Traffic Light System’, CCTV Daylight condition dan night condition, long term tracking Result (Sensor Sistem gerak), AI dalam swarm Robot dan Unmanned Aerial untuk pemetaan dan pemantauan kondisi tanaman di Area Beracun, perkebunan dan persawahan, penerapan AI pada Intelligent Maritime survailent, sistem pemantauan keadaan berbasis koordinasi drone, dalam kesempatan ini dijelaskan AI dalam penerapan Social Distance Control, rancangan Multiple Drone Combat, 3D Battle Simulator untuk Alutsista seperti simulasi kapal selam, kapal perang.
Penerapan AI dalam kesehatan untuk saat ini masih terkendala di uji klinis, beberpa penerapannya seperti Telehealth USG,EKG, cardiologist, disparity yang besar di Indonesia perlu dijembatani dengan penggunaan AI, Pengembangan AI di Indonesia saat ini masih ditinjau dari segi Kesehatan, Teknologi AI tersebut dan dari tinjauan sosiologi.
Pemaparan kedua oleh Dr. Ario Yudo Husodo, yang mengulas AI, ML Dan Deep Learning, Diawali dengan penjelasan tentang pemrograman tradisional dan kecerdasan buatan, dalam hal ini fungsi pemrograman kecerdasan buatan bersifat pemetaan dan fungsi. Pembelajaran kecerdasan buatan, merupakan suatu sistem yang sangat adaptif.
Dalam kesempatan ini dipaparkan konsep neural network merupakan kategori ilmu Soft Computing. Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan output. Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di dalam otak manusia.
Dalam pemaparannya juga dijelaskan tentang Deep learning sebagai seperangkat algoritma dalam machine learning yang berusaha belajar dalam berbagai level, sesuai dengan tingkat abstraksi yang berbeda. Ini biasanya menggunakan jaringan syaraf tiruan, Deep learning merupakan bagian dari machine learning yang menjadi acuan penelitian paling popular saat ini. Deep learning menggunakan Artificial Neural Network (ANN) yang merupakan mesin proses informasi yang dimodelkan pada struktur dan tindakan jaringan saraf biologis pada otak. ANN bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi sendiri untuk memecahkan masalah kompleks yang tidak jelas yang digambarkan oleh model matematika.
Dalam workshop ini juga dilaksanakan kegiatan tanya-jawab Beberapa aspek yang dikembangkan dalam diskusi ini mengenai penerapan Kecerdasan Buatan dalam kontek teknologi informasi sebagai power, dan strategi.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI